39. Jaehyun

3.6K 341 9
                                    

Hari ini, aku pergi ke rumah Eommaku untuk mengambil beberapa barangku yang tertinggal.

Aku baru menikah dengan anak dari teman ayahku, sekitar 2 minggu yang lalu. Karena pernikahan ini masih baru, aku juga masih sering lupa bahwa dia bukan teman SMA-ku lagi.

Terkadang dia sering marah jika aku memanggilnya dengan namanya.

Aku sudah sampai didepan pintu apartment kami, menekan kode lalu...

Klek!

Dia suamiku, Jung Jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia suamiku, Jung Jaehyun.

"Ungh.." lenguhnya saat mendengar suara pintu terbuka.

"Em? Aku pulang, tidur saja lagi jika masih mengantuk." Kataku sambil membawa barang barangku kekamar.

Aku mengeluarkan semua isi dari paperbag yang ku bawa. Ada boneka, alat tulis yang mungkin masih aku butuhkan, beberapa buku tebal, dan yang paling penting adalah Diaryku.

Diary ini berisi curhatan hatiku, dari aku masih duduk dibangku SMP. Tentang persahabatanku, percintaanku, dan masih banyak lagi.

Terkadang aku menceritakan seseorang yang special bagiku dibuku ini. Salah satunya Jaehyun.

Klek!

"Sedang apa?" Tanya jaehyun yang melihatku duduk diatas karpet.

"Aku hanya mengeluarkan barangku yang tadi aku ambil dirumah Eommaku." Jawabku.

"Ooh, aku lapar, biasa masakan aku ramyeon?"

"Tentu saja"

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

"Sudah selesai?" Tanyaku saat jaehyun duduk disampingku.

"Sudah, ngomong-ngomong barang apa saja yang kau ambil?" -Jaehyun

"Bonekaku, beberapa alat tulis, dan buku, dan buku diaryku." Jawabku.

"Sejak kapan kau punya diary? Apakah kau menceritakan semuanya disana? Atau kau menuliskan namaku?" -Jaehyun.

"Hey! Biarkan aku menjawab satu persatu. Aku punya diary sejak aku SMP, aku menceritakan semuanya disana, aku juga menuliskan namamu disana." Jawabku.

"Benarkah? Jangan bilang kau mencaci makiku!" -jaehyun.

"Tentu saja tidak, masa aku mencaci makimu. Sedangkan kau tidak bersalah." Jawabku dengan muka kesal.

"Maafkan aku, aku hanya memancingmu saja." -Jaehyun

"Kau pikir aku ikan? Sudahlah aku mau tidur."

Aku meninggalkan Jaehyun yang terdiam di sofa.

Entah apa yang terjadi padaku hari ini, aku tidak suka jika ada yang bercanda. Padahal biasanya aku akan tertawa.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Saat malam hari...

"Jae, temani aku kekamar mandi." Ucapku sambil menggoyang goyangkan tubuhnya.

"Pipis saja sendiri." Jawabnya.

"Ayolah, temani aku, nanti aku ngompol." Rengekku.

"Hanya kali ini saja ya." Jawabnya.

"Yeay, ayo!" Ajakku.

Aku menggandeng tangannya sampai didepan kamar mandi. Walaupun keadaannya terang, tetap saja aku takut.

"Tunggu aku disini, awas sampai kau pergi!" Ancamku.

Aku masuk kekamar mandi, dan hanya merapatkan pintunya.

Saat sudah selesai, aku tidak melihat Jaehyun didepan pintu.

"Jae! Kau dimana? Aku takut." Tanyaku.

"Hey, kau ini cengeng sekali, aku disini, tak usah menangis" -jaehyun.

"Salah sendiri kau menghilang, seperti hantu saja" Balasku.

"Sudah, ayo tidur lagi, aku ngantuk" -Jaehyun.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Saat sampai dikamar...

"Jae, Nora mana?" Tanyaku.

Nora dititipkan disini, tapi aku baru ingat sekarang.

"Mungkin dia sudah tidur, sudahlah." -Jaehyun

"Dasar pemalas" kataku.

"Kau yang malas, jangan buat aku marah" -jaehyun

"ㅋㅋㅋ, tak usah marah, aku bercanda. Selamat tidur, Jaehyun Oppa." Ucapku.

Pipi jaehyun memerah, tapi aku pura pura tidak tau saja, ㅋㅋㅋ.

정채린
23.04.2018

NCT Imagine [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang