Magic Wand

1.2K 170 27
                                    

박지연
Park Jiyeon

Mobil berhenti tepat di depan pintu gerbang sekolah yang terbuka lebar. Pintu mobilku bergeser terbuka. Bukannya langsung turun, aku malah tak bergerak dari tempat dudukku. Pikiranku penuh oleh segala kenangan burukku dari tempat ini. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ini. Kupikir aku sudah memutuskan tanpa ragu, lalu kenapa masih sulit?

"Nak Jiyeon, kita sudah sampai," kata supirku. Pasti dia pikir aku tidak sadar.

Aku menyahuti Ahjussi dengan hembusan napas panjang. Bukannya aku tidak ingin keluar, tapi kakiku ini susah sekali untuk bergerak padahal otakku sudah meneriakinya. Apa mungkin otakku yang tak beres?

Turun dan kejutkan semua orang, bodoh!

Seperti dapat pertolongan dewa, tiba-tiba semua terasa normal. Kupandangi pantulan diriku sebentar di kaca hello kitty berkilauan yang kupegang. Aku tersenyum sambil melangkahkan kaki bersepatu boots-ku keluar. Udara pagi ini dingin, namun menyejukkan bagiku. Belum apa-apa aku melihat beberapa anak langsung memperhatikanku heran. Sebuah pertanyaan jelas sekali sedang terbesit di pikiran mereka.

'Siapa gadis itu?'

Pertanyaan yang membuatku ingin tertawa sekaligus muak. Tanpa mengindahkan mereka, aku berjalan percaya diri menuju gedung sekolah. Kudengar mereka berbisik juga berbicara keras-keras.

"Aku tidak pernah melihatnya. Siapa dia?"

"Aku juga tidak pernah."

"Apa itu kakak kelas kita?"

"Dia cantik sekali!"

"OMMO! Bodoh, dia itu artis Park Jiyeon!"

"APA?!!!"

"Bagaimana mungkin dia ada di sini?!!!"

"Aku fans-nya~! Waa~"

"Itu benar-benar dia!!"

Aku Park Jiyeon. Artis muda yang sedang menjadi pembicaraan banyak orang. Karena kemampuan beraktingku dan juga karena kecantikanku. Otomatis akulah gadis terpopuler di sekolah. Semua murid memandangku, para perempuan memujiku dan para lelaki terpesona akan wajahku.

Semakin masuk semakin banyak yang mengikutiku di belakang dengan ekspresi senang setengah mati serta menyerukan namaku. Jujur Suara mereka membuat gaduh pagi yang tenang ini. Mereka membuat gedung sekolahku terasa sangat sempit. Lorong-lorong seperti red carpet bagiku, mereka yang tahu aku ini artis langsung mengambil gambarku atau merekamku. Dan para laki-laki yang bahkan belum sadar aku ini siapa, langsung mencoba mendekatiku.

"PARK JIYEON!"

Jantungku seperti hampir lepas saat ada yang tidak sengaja mendorongku, membuat kaca yang kupegang jatuh ke lantai. Aku menoleh pada laki-laki yang menjatuhkan barang kesayanganku tersebut. Tadinya aku ingin langsung membentaknya tapi tidak jadi. Orang ini, aku ingat dengan jelas siapa dia. Salah satu dari teman Lee Wonkeun yang pernah membantu Eunji mengerjaiku, Shin Jae Ha. Dia sepertinya merasa sangat bersalah. "Ma-maaf! Aku akan mengambilkannya," katanya agak terbata-bata karena salah tingkah di depanku.

Hal yang paling tidak bisa kuterima adalah 'kebaikan' orang lain. Yang benar saja, dia pikir aku tidak bisa melakukannya sendiri? Aku merasa dilecehkan. Lagipula, siapa bilang dia boleh mengotori barangku dengan tangannya? "Anni, jangan sentuh barangku," kataku lalu mengambil kacaku. "Beruntunglah kau kaca ini tidak sampai pecah," tambahku datar sebelum kembali berjalan.

I'll Show You 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang