Drizella

1.1K 166 44
                                    

박지연

Kalau begini caranya, aku tidak akan punya waktu luang. Di hari libur ini kami berkumpul di sebuah café yang tidak terlalu jauh dari Danggeuk High School. Aku sudah meminta manajer menunda acara photoshoot-ku demi ini. Aku berusaha mengutamakan kerja kelompok ini agar semua cepat beres, tapi apa-apaan ini? Sudah satu jam kami disini namun Eunji dan Chorong belum tampak.

"Kemana gadis-gadis sok cantik itu?" tanya Sunggyu mewakili semua. Aku suka caranya mengatakan Eunji dan Chorong adalah gadis sok cantik. Maksudku, hampir semua laki-laki memuji mereka, tapi ketua kelas ini tidak terpengaruh sama sekali.

"Bagus, pesan kakao talk dariku tidak dibaca. Ngomong-ngomong, aku yakin kalau mereka pergi berdua." Hwayoung terlihat kesal. Dia kemudian berinisiatif menelepon Eunji. Setelah ketiga kali mencoba barulah panggilannya diangkat. Hwayoung mengaktifkan speaker ponselnya. "Yoboseyo, kalian ada dimana?"

Suara perempuan terdengar dari sebrang. "Kau meneleponku karena kerja kelompok? Aku sedang sibuk jadi tidak bisa kesana," ucap Eunji ketus. Berarti mereka tahu betul sekarang waktunya kerja kelompok.

Hwayoung mendengus sementara kami mengerutkan kening. "Yang benar saja.. Katakanlah aku memang sombong. Dengar ya, Ryu Hwayoung si supermodel sengaja merombak jadwal dan sang superstar Park Jiyeon menggeser acara photoshoot-nya untuk hari ini!" Suara Hwayoung meninggi di akhir kata. Dia mungkin lupa kalau sekarang kami sedang berada di tempat umum yang cukup ramai.

"Benar, memangnya kalian sibuk apa sekarang? Shopping di butik?" timpal Sungjong tidak terima.

"Kami-" Eunji tidak dapat membuat alasan rasional dengan segera.

Aku ikut berbicara, "Jadi benar kalian sedang shopping, dasar.." Kurasa Eunji tidak mendengarku, kalau iya dia pasti mencoba membalasku.

"Cepat datang kesini, kalian membuang waktu kami," kata Sungjong lagi.

Tiba-tiba suara Chorong yang terdengar. "Maaf Sungjong, Hwayoung.. Hari ini kami tidak bisa ke sana, tapi hari berikutnya kami pasti ikut." Nada tidak berdosa yang dia perdengarkan membuatku memutar bola mata. Eunji sudah terang-terangan pada Hwayoung, tapi Chorong masih dengan topeng busuknya. Sebenarnya apa maunya?

"Tidak bisa," sahut Hwayoung. "Kita sepakat di hari pertama ini semua harus ikut. Tidak tahu apakah selanjutnya aku dan Jiyeon bisa ikut."

"Hmm.. maaf Hwayoung, ada urusan penting. Daah~"

          Beep beep beep__

"Chorong!" Hwayoung menaruh ponselnya di meja dengan cemberut. "Mereka memutusnya," katanya.

"Lupakan, mari mulai saja." Sunggyu akhirnya berbicara. "Anggap mereka bukan kelompok kita. Lagipula orang seperti mereka hanya akan merepotkan bila ada di sini, pasti tidak bisa kerja dengan benar."

Aku melirik padanya yang berada di kursi sampingku, Kim Myungsoo yang sejak tadi diam mengangguk setuju. "Baiklah, ayo. Pukul tiga aku harus pergi," kataku melihat jam di ponsel.

"Tunggu.."

"Kenapa?" tanya Myungsoo pada Hwayoung.

"Lembaran tugas kemarin, bukankah ada pada Chorong? Ah! menyebalkan..," kata Hwayoung menggeleng-geleng. Kami semua terkejut.

"Siapa orang bodoh yang memberikan lembaran penting itu padanya?" tanya Sunggyu mendecak sebal.

"Mmm.. sebenarnya.. aku yang memberikannya," ujar Sungjong ragu. Dirinya langsung mendapat tatapan menghunus dari Sunggyu. "Dia bilang dia akan menyimpannya dengan baik jadi kuberikan padanya. Kupikir itu lebih baik daripada resiko hilang di tanganku."

I'll Show You 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang