Paper

1.2K 148 23
                                    

Author

Eunji segera beranjak dari kursi, Chorong dan Naeun menyusulnya. Mereka pergi dari tempat itu, meninggalkan Jiyeon yang tersenyum puas. Apa lagi yang lebih buruk bagi mereka dari diperolok oleh satu orang?

Eunji menghentikan langkahnya yang cepat. "Semakin hari aku semakin membencinya," ucapnya.

Chorong cepat menyahut, "Aku juga! Sombong sekali dia itu."

Naeun berpikir sebentar kemudian berkata, "Kurasa dia banyak benarnya. Tidakkah kalian merasa kita kembali surut lagi? Sekarang semua memperhatikan Jiyeon, sejak awal aku sudah berkata kalau dia memang cantik. Aku sampai tahan menonton Romantic Love berulang-ulang."

"Diamlah!" Chorong melirik Naeun kesal. "Drama itu drama terburuk yang pernah kulihat!"

"Apa?!" Naeun terkejut. "Kau bahkan mengkopinya dariku." Mengingat apa yang dikatakan Naeun membuat perut Chorong mulas, dia merasa bodoh menyukai drama itu.

Telinga Eunji memanas. Sudah cukup dia mendengar nama Jiyeon dari orang lain, sekarang teman-temannya juga membicarakannya. Semua terlalu mengelukan Park Jiyeon. Padahal menurutnya Jiyeon tidak lebih dari artis baru yang beruntung. Sebentar lagi popularitasnya akan hilang, orang-orang hanya penasaran padanya karena wajahnya tiba-tiba muncul di drama terbaik tahun ini. "Diam kalian!" bentak Eunji. "Aku juga membenci kalian berdua. Sama saja seperti orang lain, kalian orang-orang yang berada di belakang punggung Jiyeon. Lihat saja, artis sepertinya akan dilupakan dengan mudah."

Naeun menggeleng, dia baru merasa bersalah karena Eunji marah. "Tidak Eunji, sekalipun dia lebih terkenal aku akan tetap menjadi sahabatmu."

"Aku tidak berada di belakangnya. Aku ingin agar dia pergi jauh dan tidak kembali. Seharusnya dia tidak usah kembali ke Daegu." Chorong menghibur Eunji. "Bagaimana kalau kita mengerjainya lagi? Aku tidak tahan melihatnya berbicara seperti tadi kepada kita."

"Kau gila?" tanya Eunji lebih santai, merasa lebih baik karena perkataan dua sahabatnya. "Kita yang akan dibully satu sekolah. Karena itulah artis sombong itu berani mengejek kita, sekarang dia punya banyak orang yang mendukungnya. Fans bodoh itu.."

"Iya, fansnya sangat banyak!"

Chorong langsung menyenggol lengan Naeun sebelum temannya yang terlalu jujur itu berkata lebih banyak. "Naeun, diamlah."

"Apa kau bilang?" Eunji membalikkan tubuhnya menghadap kedua temannya. Chorong dan Naeun tidak menjawab dan malah menunduk takut Eunji marah lagi. Tidak tidak.., kali ini Naeun memberiku ide bagus."

Chorong dan Naeun berpandangan satu sama lain. Kemudian Chorong bertanya, "Apa itu?"

Bukannya menjawab, Eunji malah tersenyum. Otaknya sedang merangkai rencana yang sempurna. "Cemerlang sekali.."

Kedua temannya bingung melihat Eunji. Namun detik selanjutnya Chorong menunjuk Eunji. "Apa yang kau pikirkan? Jangan lakukan sesuatu yang nekat lagi!"

Eunji memandang Chorong tidak yakin. "Kau bilang mau mengerjainya kan? Hei, kau ingat terakhir kali kalian tidak mau membantuku memberi pelajaran pada Jiyeon? Itu dua tahun lalu. Saat itu semua berjalan sangat mulus tanpa kalian. Kali ini pun aku punya rencana bagus, bahkan bisa kusebut sempurna."

Chorong terdiam, "Apa itu..?"

Bukan hanya Naeun yang tidak paham, melainkan Chorong juga. Sejauh ini dia bisa langsung menangkap apa yang direncanakan Eunji. Tapi sekarang dia bertanya-tanya apa yang bisa dilakukan Eunji untuk mengerjai seorang artis.

"Apa lagi?" Eunji tersenyum santai. "Kekuatan media."

................................................

I'll Show You 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang