Part 20 - Smile

1.8K 63 0
                                    

Cecil terdiam menatap kebahagiaan pasangan didepannya. Ia menatap dengan sedih namun beberapa saat kemudian ia menyeringai.

Ia tidak akan membiarkan kebahagiaan mereka terlarut-larut. Ini sudah terlalu lama. Ia sudah membiarkan mereka menikmati kebersamaan mereka sebelum badai besar menerjang. Mari kita lihat apa badai itu akan meruntuhkan atau memperkuat. Cecil tersenyum senang akan pikirannya. Ia lalu menelfon seseorang yang akan membantunya dalam hal ini.

"Gue mau lu muncul besok. Kalau plan a gagal kita pake plan b."

"Tanpa lu kasih tau gue bakal lakuin itu. Anyway lu tenang aja, gue ngga mungkin gagal. Gue tau dia masih sayang bahkan cinta sama gue."

"Gue juga tau itu. Gue jamin cewe itu cuman pelampiasan. ngga lebih."

Setelah perbicangan rencana busuk mereka, Cecil mengintip. Memantau seseorang yang sekarang menjadi orang yang paling ia benci.

***
Fando dan Velvet berjalan mengiringi taman bermain di komplek Velvet.
Velvet menarik Fando ke tempat perosotan.

"Do. Main ini yuk!" kata Velvet bersemangat dengan mata berbinar.

Fando tertawa. "Ngga nyadar ya kamu udah berapa gede. Ngga malu diliatin anak-anak? haha."

"Ngga papa. Kan yang penting bahagia. Aku capek mau bahagia sekali aja." Velvet mengecilkan suara di akhir kalimat sehingga Fando tidak medengar apa yang dikatakan Velvet.

"Tadi kamu ngomong apa Ai?"

"E-engga cuman tadi ngigo iya ngigo."

"Ngigo?" Fando langsung tertawa.

"Kamu selalu bikin aku speechless Ai. Mana ada orang ngigo saat keadaan sadar."

"Ada! Buktinya aku ngingo pas lagi buka mata." kata Velvet ngotot.

"Iya aja dah aku mah." kata Fando mengalah sambil menatap Velvet gemas. Fandk mengusel-usel pipi Velvet.

"Ih! Fando geli." Fando tertawa. Gemas dengan pipi Velvet yang memerah. Ia lalu mengecup pipi Velvet pelan.

Velvet lalu naik ke puncak perosotan dan langsung meluncur dari sana, ia tertawa bahagia. Fando yang melihat itu ikut tertawa kecil.

Velvet berusaha seceria mungkin meskipun ada rasa mengganjal di hatinya. Rasanya seperti ada hal yang tidak ia inginkan akan terjadi.

Velvet berusaha tersenyum sambil berlari kecil kearah Fando berusaha membuat Fando tidak menyadari senyum yang terlihat terpaksa.

Velvet menarik Fando ke jungkat jungkit, Ia menyuruh Fando untuk berdiri dan menunggunya di salah satu sisi. Velvet berlari ke sisi lainnya dan lansung menyuruh Fando duduk dengan hitungan.

Setelah duduk, Velvet langsung tertawa saat melihat ekspresi kaget Fando yang berlebihan. Velvet bermain jungkat jungkit dengan kesusahan karena Ia tidak bisa turun-turun. Tentu kalian tahu kenapa. Pastinya karena berat Fando yang lebih jauh jika dibandingkan Velvet. Sehingga Velvet tersangkut diatas. Velvet cemberut, Fando tertawa melihatnya.

Kisah cinta itu seperti jungkat jungkit, kalau kamu ingin mempertahankan hubungan ini, maka kamu harus melakukannya bersama-sama.

Fando mengajak Velvet pulang saat melihat hari sudah semakin larut.

Setelah mengantar Velvet pulang, Fando langsung pamit dan pulang. Sesampainya di rumah, Ia naik ke atas dan langsung masuk ke kamar mandi sambil tersenyum-senyum mengingat Velvet.

Fando baru saja keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya, tiba-tiba ponselnya berdering. Ia melihat nomor yang tidak diketahui itu. Karena penasaran Fando mengangkatnya.

"Hai beb.. Aku kangen banget sama kamu." kata seorang perempuan di seberang sana.

deg. Fando terdiam. Ia tidak menyangka bahwa seseorang dari masa lalunya akan kembali. Detak jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Ma- manda?"

"Iya do, kamu lupa sama aku?" tanya perempuan itu dengan nada manja.

Fando tidak menjawab. Ia masih bingung apa yang harus Ia lakukan.

"Fando? Kamu dengerin aku ngga sih! pokoknya minggu ini kita ketemuan. Udah ya? Aku dipanggil mami. bye bae." kata manda.

Fando bingung. Apa takdir yang sedang dimainkan Tuhan.

Saat Manda pergi tanpa kabar, Velvet datang. Saat Ia dan Velvet sudah begitu dekat, Manda kembali. Sebenarnya apa yang Tuhan inginkan?

LINE

Manda
Besok jam 7 ya di grand seafood. Ada yang perlu aku bicarain.

Aiii
Besok kamu bisa ke rumah ngga? aku bosen :(

Fando menghela napas. Ia berharap ini merupakan pilihan yang tepat. Fando membalas pesan dengan cepat.











Manda
Nanti aku jemput.

Hurts (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang