Prolog

333 21 0
                                    

"Ada alasan aku meninggalkanmu setelah kau berkata seperti itu."

Memang benar, jika awalnya gadis itu tidak memiliki alasan untuk meninggalkan pria yang dicintainya. Namun untuk sebuah kalimat yang menjadi titik sumber penyesalan terbesar, Liona mengubah pernyataannya.

"Aku hanya... hanya ingin kau tidak mencemaskan hal ini." Julian menjelaskan maksud tindakannya. Namun percuma.

"Aku berhenti di sini saja." gadis itu keluar dari mobil. Berjalan mengabaikan teriakan Julian.

Lelaki yang menyesali kemarahannya barusan, hanya pasrah membiarkan gadis itu pergi menyeberangi jalanan yang semula memang sepi. Entah bagaimana, ada setitik rasa kecemasan pada dirinya dan gadis itu. Tetapi seberapa kuat ia membuang perasaan itu semakin ia tidak bisa menampik kenyataan bahwa...

BRAAKKK !!!!!

Sebuah mobil hitam berlalu begitu cepat, menyambar dan menghempaskan tubuh mungil gadis itu. Dari tangannya terhempas sebuah arloji antik yang baru saja digenggamnya.

Hanya dalam sekian detik, takdirnya berubah...

"Liona!!!"

Namun entah darimana asalnya, ada satu harapan. Harapan yang memberinya kesempatan akan sebuah kebahagian yang mahal harganya. Harapan yang membuatnya membayar sebuah kekesalan menjadi kebahagiaan yang tak terbayarkan. Kehidupannya kembali terulang.

-o0o-

Please vote and comment,
thankiss 💕







RETURN (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang