Shinhye duduk di sebuah kursi yang berada di taman tepatnya halaman rumahnya, seminggu telah berlalu, sekertaris jung datang dengan membawa sebuah nampan yang berisi makanan lengkap dengan minumnya.
"Nyonya, anda harus makan." (Sekertaris Jung)
"Aku tidak ingin makan, aku tidak lapar." (ShinHye)
"Tetapi seminggu ini anda makan dengan tid-" (Sekertaris Jung)
"Aku sedang tidak ingin diganggu kau masuklah kedalam." (ShinHye)
Sekertaris Jung pergi meninggalkan Shinhye sendiri, ia terkejut karna Nenek Seunghyun kini tepat berada di depan pintu masuk.
"Bagaiman? Dia tidak ingin makan?" (Nenek Seunghyun)
"Ya, Nyonya." (Sekertaris Jung)
"Kau ikut aku, Kita coba sekali lagi." (Nenek seunghyun)
Mereka berjalan menghampiri shinhye namun belum sampai di tempat mereka melihat shinhye terjatuh dan tidak sadarkan diri.
@@@
Seunghyun berada di ruangannya, ia masih memikirkan kalimat terakhir dari Park Seojoon, memberikannya? Pernikahan? Apa maksudnya? Tiba – tiba pandangannya beralih ke sebuah benda yang berdering.
"Hallo nenek ada apa?" (Seunghyun)
"......"
"Apa? Baiklah Aku akan pulang sekarang." (Seunghyun)
@@@
Shinhye mulai membuka matanya perlahan, ia sadar jika sekarang ia berada di kamarnya, tapi apa ini? Kenapa ada jarum infus yang menancap di tangannya, ia melihat sekeliling pandangannya terpaku pada sosok Seunghyun yang tengah membaca buku, Seunghyun yang merasa di perhatikan melihat ke arah Shinhye.
"Sudah Sadar?" (seunghyun)
"Kau berhasil membuat ku terlihat seperti seorang suami yang peduli, aku tau kau sedang bersedih, tapi apa harus sampai sejauh ini?" (Seunghyun)
"kapan? Kapan? Aku dapat menandatangani surat cerai?" Tanya Shinhye tiba – tiba, yang berhasil membuat Seunghyun terkejut seketika.
"Baiklah jika kau ingin membicarakan tentang itu, tetapi pertama – tama kau yang bertemu mendiang kakak mu dulu saat pernikahan kita, apa dia tidak menitipkan sesuatu padamu?" (Seunghyun)
"Tidak." (shinhye)
"Ahhh, aku bisa gila." Ucap Seunghyun sambil menjambak rambutnya.
"Kau mencari barang yang kakak ku simpan?" (Shinhye)
"iya." (Seunghyun)
"Kakak bilang ia telah memberikan nya, lalu pernikahan, psati yang dimaksud di hari pernikahaan, kami hanya berbicara tidak saling memberi atau menerima sesuatu, hadiah?" (ShinHye)
"Ya Hadiah, mungkinkah kakak menaruhnya sebagai sebuah hadiah?" (ShinHye)
@@@
Shinhye dan Seunghyun Pergi Keruangan dimana terdapat tumpukan kado yang sangat banyak, ya kado pernikahan mereka, mereka belum mebukanya satupun, Shinhye dan Seunghyun sibuk mencari kotak kado yang sedikit berbeda. Mereka telah menghabiskan waktu kurang lebih dua sampai tiga jam di ruangan itu, Shinhye membuka seubah kado dan ternyata di dalamnya hanya terdapat Lingering untuk kesekian kalinya.
"Ohh ayoolah, apa mereka hanya memberikan ini pada pengantin baru? Dan lagi kenapa sulit sekali." (ShinHye)
Seunghyun melihat sebuah kotak kecil yang terbungkus oleh kertas berwarna hitam, ia mengamati kotak tersebut dan melihat sebuah cap Yoopark Group yang terlihat samar dan terdapat di bawah kotak tersebut, ia membuka kotak tersebut dan dia tersenyum saat melihat isinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBT
Fanfiction[END] Choi SeungHyun Yang memiliki trauma masa lalu yang mengakibatkan dirinya selalu meragukan atau lebih tepatnya tidak pernah mempercayai wanita, membuatnya tidak ingin memiliki hubungan dengan wanita mana pun. Namun karna satu dan lain alasan...
