Chapter 14 - Believe and Love me

663 99 6
                                    

Seunghyun dan shinhye masuk kekamar mereka, entah sudah sejak kapan mereka saling mencium dan melumat satu sama lain dengan penuh nafsu tapi lembut, seunghyun membuka relsleting yang ada di belakang baju shinhye dan membuat baju itu lolos dari tubuh shihye, seunghyun menjatuhkan tubuh shinhye di kasur, dan mebuka jas sekaligus semua kancing di kemeja yang ia gunakan.

@@@

Pagi tiba, sinar matahari telah kembali, dan menembus kamar shinhye dan seunghyun, saat ini mereka masih tidur, hanya selimut yang membalut tubuh polos mereka berdua.

Shinhye yang merasa terusik atas datangnya sinar matahari pagi mulai sadar walau tak sepenuhnya, ia mencoba membalikan tubuhnya menghadap sang suami, sedangkan seunghyun masih memejamkan matanya tenggelam dengan mimpinya dan tangannya masih setia berada di pinggang shinhye, memeluk wanita itu.

Shinhye merapihkan poni seunghyun yang terlihat berantakan, ia terus memperhatikan wajah suaminya itu dan sesekali tersenyum mengingat 'aktivitas semalam yang mereka lakukan'.

Masih dengan tertidur tiba - tiba saja raut wajah seunghyun berubah menjadi ekspresi cemas yang membuat shinhye bingung.

"Andwe, hajima eoma, jeball, eomaa." Rancau seunghyun berkali - kali, shinhye yang melihat kejadian itu memeluk seunghyun.

"Gwenchana, aku ada disini." Kata sihnye masih sambil memeluk tubuh seunghyun.

Seunghyun telah sadar dari mimpinya yang membuatnya merancau seperti itu, dan ia merasakan bahwa shinhye masih memeluknya, 'hangat, sangat hangat dan nyaman' itu yang ia rasakan saat ini.

@@@

Seunghyun tengah sibuk dengan pemikirannya, memikirkan kejadian semalam yang selalu berputar - putar dalam pemikirannya.

FlashBack~~~

"Bisakah aku meminta sesuatu pada mu?" Tanya seunghyun yang membuat shinhye menatapnya dengan tatapan bertanya.

"Mungkin aku tidak akan menikah setelah ini, tapi sebelum kita menyelesaikan masalah ini, bisakah kau memberikan- seunghyun berhenti sejenak menarik nafas panjang dan mengeluarkannya sebelum melanjutkan kalimatnya. -berikan aku seorang penerus."

Shinhye yang mendengar itu hanya bisa menatap seunghyun dengan tatapan bingung, marah, dan kesal. Bagaimana bisa seorang choi seunghyun berkata seperti itu.

"Aku tidak memintamu untuk terus tinggal bersamaku, aku akan membiarkan mu bebas setelah ini, aku tau aku kelewatan, dengan meminta hal seperti itu padamu tapi, kau akan tetap menjadi ibunya yang sah, dia akan hidup bersamaku. Dan kau kau bisa hidup dengan laki - laki yang kau cintai." (SeungHyun)

PLAAAKK~~~

Tangan shinhye yang sudah mengepal sejak tadi akhrinya sudah tak dapat dia tahan, all hasil tamparan yang cukup kencang mendarat dipipi seunghyun, seunghyun hanya dapat terdiam menerima tamparan itu tanpa menahan shinhye.

"APA KAU SUDAH GILA CHOI SEUNGHYUN?" Teriak shinhye sambil menahan airmatanya yang akan tumpah, beruntungnya mereka karna tempat yang mereka singgahi sekarang jau dari orang - orang yang berkunjung, hanya mereka berdua, dapat dikatakan seperti itu.

"Apa yang kau fikirkan? Dinama ada seorang wanita yang mau untuk melahirkan seorang anak yang pada akhirnya ia akan meninggalkan anak itu, tak ada seorang ibu yang akan meninggalkan anaknya demi kebebasan." (ShinHye)

'Ada, Dia ibuku.' Kata seunghyun dalam hati. Setelah kata - kata yang terlontar dari mulutnya, wanita itu kini berjalan perlahan meninggalkan seunghyun yang hanya menatapnya.

DOUBTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang