PART 4

919 80 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote Sebelum Dibaca

#Happy Reading#

Terkadang melepaskan lebih baik, dari pada mempertahankan hingga pada akhirnya diri kita sendiri yang terluka

**********

Bicara soal kisah itu, aneh saat justru kedua manusia itu yang menciptakan sebuah langkah lebih dahulu. Orang-orang yang seharusnya dicap sebagai pelaku kesalahan atas kesalahan setiap hubungan itu.

Tetapi mereka manusia, siapa yang mau peduli soal siapa yang paling benar atau siapa yang paling salah. Mereka hanya akan melakukan apa yang diinginkan oleh hati masing-masing.

Ya, hanya sedikit aneh saja, saat justru Ji Eun yang menarik suami orang lain dari sana. Sementara istri atau sebutlah orang paling berhak membawanya dari sana justru diam. Entahlah, angan-angan itu pecah seketika.

Meninggalkan dua mantan kekasih itu yang memandang kepergian Soo Hyun dan Ji Eun. Mereka bertahan seperti itu hingga sang waktu itu berputar.

Melihat Dong Wook yang terlihat lelah. Gadis itu menciptakan sebuah perbincangan ringan atau sebutlah sok menjadi teman sekarang.

"Bagaimana kabarmu?"

"Pernah lebih baik"

"Kau sehat?"

"Selalu"

"Itu bagus"

"Aku cacat mental sekarang. Itu yang kau katakan bagus?"

Jawaban tersinis yang diberikan Dong Wook sejak perbincangan awal mereka. Pedas, dan itu yang membuat In Na menatap padanya, rasa bersalah dan terluka itu bersama-sama merusak setiap saraf di tubuhnya. Ditahannya air mata itu, dikepalnya tangan keras dan mengumpul keberanian untuk tidak memperburuk hubungan baru mereka, yaitu ipar.

"Kau akan bekerja?"

"Setelah semua yang kau lihat barusan, apakah pertanyaan itu yang terpenting sekarang?"

Frustasinya Dong Wook saat mengatakannya, ingin disalurkannya kemarahan hanya saja tidak bisa dilakukannya. Yang pada akhirnya dilakukan pria itu adalah menarik rambutnya dan mengerang.

"Tuhan!!! Aku bisa gila"

Paraunya suara itu, dan kalimat itu berhasil menjatuhkan air mata In Na, betapa menderitanya pria itu oleh karena keadaan mereka.

"Mau ku antar pulang?"

Tanya In Na, pertanyaan yang membuat Dong Wook menatapnya dengan kekehan pahit

"Pulang? Kau sudah meninggalkanku!"

Itu sebuah tamparan keras untuk In Na yang mendengarnya. Kata pulang dan meninggalkan dari mereka sudah pasti kata yang sedikit menakutkan. Bagaimana lagi In Na mengantarkan Dong Wook sementara pria itu sudah ditinggalkannya.

HUMAN ( IU & KIM SOO HYUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang