ATTENTION : Part ini ada unsur dewasa, jadi tidak dianjurkan untuk pembaca di bawah umur 17
"Setidaknya melihatmu bahagia bisa mengurangi ketidak bahagiaanku" Lee Ji Eun
Vote sebelum dibaca
#Happy Reading#
Setelah berlalu dengan lelah fisiknya, Ji Eun akhirnya menginjakkan kaki di salah satu rumah sakit Amerika Serikat yang ditujunya. Sesekali Ji Eun tersenyum menyapa para penjuru rumah sakit yang didominasi oleh pemilik rambut blonde.
Jas putih itu kembali menempel gagah di tubuhnya. Sepatu hitam tingginya berbunyi indah di atas keramik dan cara berpakaian ala Asianya sedikit berbeda dengan para dokter disana.
Mungkin untuk standar cantik Asia, Ji Eun lebih dari umum. Rok diatas lututnya masih menjadi pusat perhatian, mungkin masih terlalu Pendek untuk ukuran seorang dokter. Dan jika saja jas itu dibuka, maka lengan serta leher gadis itu akan menjadi pusat perhatian. Tetapi siapa yang mau peduli soal itu. Toh dia kemari bukan untuk urusan menyembuhkan tetapi urusan lain.
Ji Eun memasuki sebuah ruangan yang pemiliknya memang telah menunggunya Bersama para dokter lain. Cukup lama berbincang dan sudah pasti sering mengumpat yang dilakukan Ji Eun. Dia sama sekali tidak bisa menikmati pembicaraan dan bahkan terlalu bosan dengan para proffesor itu.
Dan yang membuatnya kian dongkol adalah, jumlah berkas yang harus diurusinya sudah pasti menguras waktunya. Dan akan sedikit kemungkinan baginya bisa menikmati waktu untuk jalan-jalan.
Saat pembicaraan itu usai, semua dokter itu keluar dari ruang rapat dan Ji Eunlah satu-satunya yang tidak memiliki teman saat dia harus merengek kepada salah satu Proff itu meminta mengurangi hal yang harus dikerjakannya. Tetapi permintaan itu ditolak habis
Oh itu sudah pasti diprediksi sebelumnya. Yang tidak diprediksi adalah penjuru rumah sakit serta beberapa dokter yang kurang percaya jika dia adalah seorang dokter. Bahkan banyak dari mereka yang mengira Ji Eun adalah artis karena jelas pakaian dan wajah itu terlalu bersinar untuk ukuran dokter yang seharusnya banyak pikiran dan sedikit waktu untuk berdandan.
Ji Eun mengikuti langkah proff di depannya, wajahnya menunjukkan ketidak sukaan dengan ide tua bangka di depannya untuk berlama-lama berada di sana. Well, bawahan tidak akan pernah menjadi pengambil keputusan selama orang yang lebih berhak untuk itu masih bisa berdiri dan melakukan tanggung jawab
"Proff"
Rengek Ji Eun lagi, dan pria berrambut putih itu tetap menggleng dan justru menunjuk jalan pulang pada Ji Eun.
Dan seperti biasa, saat mata para proffesor dan para perawat itu tidak ada yang berfokus padanyanya, Ji Eun masih menyempatkan diri untuk mengumpat, bahkan saat orang-orang itu sudah sibuk mengambil jalan masing-masing. Tangannya bahkan berulang kali dipilin-pilinnya, hanya saja pilinan itu tidak berlangsung lama. Tagan sibuknya itu berhenti seketika, saat sesuatu mengenai kulit tangan itu. Sentuhan sekilas yang bahkan menghentikan langkah serta mulut Ji Eun yang sedari tadi selalu mengumpat.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUMAN ( IU & KIM SOO HYUN)
FanfictionLEE JI EUN(IU) KIM SOO HYUN YOO IN NA LEE DONG WOOK