Lidah Youngjae masih bermain dengan lihai didalam mulut Jaebum. Seakan tak ingin semuanya berakhir, Jaebum mendorong tubuh Youngjae sehingga punggungnya terbentur oleh dinding.
Tangan Jaebum asik bermain dibelakang kaos putih yang Youngjae kenakan. Sedangkan tangan Youngjae sudah melingkar dengan bagusnya pada leher Jaebum.
Youngjae benar-benar memabukan. Batin Jaebum.
Tangan Jaebum yang bebas dari kegiatan menggerayangi tubuh Youngjae kini sudah menyikap bagian atas kaos Youngjae dan memperlihatkan leher Youngjae yang putih dan mulus. Jaebum mengecup singkat tahilalat yang melekat pada leher Youngjae. Ia mendongak kearah Youngjae, tersenyum tulus pada pria itu dan Youngjae membalas dengan senyuman manisnya yang ditemani oleh setetes air dari sudut mata Youngjae yang kini sudah mengalir melalui pipinya. Dan air mata itu berhasil menyita perhatian Jaebum. Ia mengecup kedua mata Youngjae.
"Maafkan aku Youngjae."
"Kau tidak bersalah Jaebum. Seharusnya aku yang minta maaf." Youngjae menunduk, tak berani menampung malu karna ia yang tak tahan untuk tidak kembali menyerang Jaebum yang awalnya memang sengaja menggoda dirinya. Youngjae heran, mengapa akhir-akhir ini nafsunya mudah sekali terangsang. Bukan, bukan dengan orang lain. Tapi dengan seorang Im Jaebum. Ya, hanya Im Jaebum yang bisa membuat dirinya seperti ini.
"Kau sudah mulai berani ya. Omong-omong aku merindukan dia." Jaebum meremas kencang bokong Youngjae dan menamparnya. "Kau tidak merindukan 'adik' ku?" Kalimat terakhir yang diucapkan Jaebum benar-benar membuat bulu kuduk Youngjae meremang seketika.
"Ehm.. Jaebum? Apakah kau bisa menganggap kejadian tadi tidak pernah ada?" Ucap Youngjae seraya menarik tangan Jaebum untuk menjauh dari bokongnya. "Maksudku, anggap saja aku tidak pernah melakukan hal yang memalukan seperti tadi." Lanjutnya.
"Haruskah aku melakukan itu? Kenapa?"
"Sudahlah Jaebum turuti saja apa kemauanku. Lagipula bukan aku yang berbuat, itu hanya ulah setan penggoda yang sedang merasuki ku." Youngjae menjawab dengan polosnya. "Aish! Pokoknya kau harus melupakannya Jaebum." Youngjae mengacak rambutnya frustasi.
Jaebum terkekeh. "Jangan malu padaku Jae~ justru aku bahagia jika kau melakukan itu lagi padaku." Jaebum mengecup singkat bibir Youngjae.
"Tidak! Kau harus melupakannya. Titik!" Suara Youngjae sedikit meninggi.
"Ayolah Youngjae, kau semakin menggoda jika seperti ini." Jaebum merapatkan tubuhnya ke tubuh Youngjae.
"Jaebum-ah, tolong jangan seperti ini. Aku.... panas." Youngjae menunduk. Menutupi wajahnya yang terbilang seperti api pada tungku. Jaebum mengangkat dagu Youngjae, menatap kedua mata Youngjae dengan intens.1 detik
2 detik
3 detik"Jaebum? Tolong jangan menatapku seperti it-mmphhh..." Mulut Youngjae sudah terkunci lebih dulu oleh mulut Jaebum.
Dan tanpa mereka sadari, diluar sana Mark dan Jackson menjadi sanksi dari semua kejadian yang terjadi di antara Jaebum dan Youngjae saat itu.
"Aku menyesal membuntuti Jaebum." Mark mengusap wajahnya dengan kasar.
"Aish! Mereka so sweet~" berbeda dengan Jackson yang sepertinya terpukau oleh permainan mereka berdua."Stop Jaebumhh nghh~" Youngjae sebisa mungkin mengeluarkan kepala Jaebum yang sekarang sudah masuk kedalam kaosnya. Untuk apalagi kalau bukan menikmati kedua nipple Youngjae yang sudah menegang.
"Jaebum hebat!" Jackson memekik.
"Permisi? Aku mau masuk." Itu suara pria bertubuh kecil dan berkacamata yang sudah berdiri dibelakang mereka.
"Ah.. anu.. apa kau ingin buang air?" Tanya Jackson dan pria itu hanya mengangguk.
"Maaf tapi kurasa toilet disini sedang tidak bisa dipergunakan untuk sementara waktu." Jackson berdusta. Niatnya baik kok, dia hanya tidak ingin ada yang mengganggu dua sejoli yang sedang mabuk cinta.
"Kenapa begitu?" Tanya pria itu. Jackson terlihat kelabakan sendiri, ia menyenggol sikut Mark. Itu kode supaya Mark bisa membantunya.
"Ah.. apa kau tidak tahu? Toilet ini sedang dalam masa perbaikan. Aish! Tadi pagi saja aku terpaksa lari ke toilet lantai 1. Memang menyusahkan ya, ckckck." Ucap Mark yang seakan paham oleh sinyal yang diberikan Jackson. Pria itu mengangguk paham dan mengundurkan diri dari pandangan mereka.
Jackson dan Mark akhirnya bernapas lega karna dirinya dapat dipercayai orang secepat itu."Ughh Jaebum-ahh fasterhhh mhhh~"
Lenguhan Youngjae seakan membunuh Jackson dan Mark secara perlahan.
Tbc😙😙😙😙😙
Jangan bully aku jangan bully aku:v ini gaje ih sumpah
Part ini sengaja dibuat khusus 2jae.
Mumpung lagi maljum ekekekekekek
Sorry kependekan wkwk emang sengaja sih:v
Sorry kalau kalian gak suka❤
Tapi aku suka kok:(
Suka sama semua yang berhubungan dengan 2jae lah pokoknya:(Wait the next chap okay?
Konflik nya msh belum aku munculin:3
KAMU SEDANG MEMBACA
I Just Want a 'Y'
FanfictionPs : ini judul terinspirasi dari lagunya got7-Q :v Warning!!! Fanfiction 17+ YAOI Don't like? Just leave:) . . . Happy reading😄😄😄