#Park Jinyoung pov
Kalau diluar sana banyak yang mengatakan bahwa rumah adalah surga, aku tidak akan membenarkan kalimat itu. Yah, jika memang benar rumah adalah surga, tapi mengapa aku bisa hancur seperti di neraka?
Kepalaku pening bukan main mengingat kejadian yang sungguh tidak pernah aku duga sebelumnya. Ayah yang aku kenal sebagai sosok pahlawan yang mengasyikan dengan tiba-tiba memberitahu ibuku bahwa dirinya telah menghamili wanita lain. Brengsek, bajingan! Aku benci dengan caranya menyakiti ibuku dan aku berjanji seumur hidup untuk tidak memberikan kata maaf untuknya.
Suara dentuman musik dari speaker besar didepan sana seakan mengoyak pikiranku untuk berhenti memikirkan kejadian menyakitkan itu. Aku mengamati seorang dj wanita yang tengah berdiri dipanggung dan meramaikan suasana. Jujur saja, aku benar-benar tidak terbiasa dengan keramaian bahkan aku membencinya. Tapi kurasa tak ada salahnya aku pergi kemari untuk setidaknya menenangkan pikiran sebentar.
Segelas wine yang berada diatas meja didepanku tak aku hiraukan, bahkan aku belum menyentuhnya sama sekali. Mataku menatap lurus kedepan kearah dua sejoli yang sedang dimabuk cinta. Aku meringis dalam hati, apakah ayahku juga melakukan hal yang sama seperti itu pada wanita simpanannya? Benar-benar pria tidak tahu malu.
Dengan tangan yang terkepal kuat dan kaki yang sedikit gemetar aku beranikan diri untuk lari kearah mereka, menarik paksa kerah sang pria dan melayangkan tinju mentah pada rahang tegasnya.'Klik'
Tiba-tiba saja suara musik berhenti dan semua orang melihat kearahku dengan tatapan mereka yang berbeda-beda.
'Oh ayolah Jinyoung, ini adalah bar dan seharusnya wajar saja jika ada orang yang bercinta disini meskipun mereka tidak memiliki hubungan apa-apa.'
"Maaf, aku hanya teringat dengan masalahku-"
'BUGH!'
Sang pria yang baru saja terkena tinju membalas perlakuan Jinyoung padanya. Aku tersungkur dibawah kakinya dan sungguh, sudut bibirku sangat perih.
"Maksudmu apa, hah!?" Pria itu menarik kasar kerah bajuku agar aku berdiri menghadap wajahnya.
"Su-sungguh... Aku tidak bermaksud menyakiti-"'BUGH!'
Memang pada awalnya aku bukan tipe laki-laki yang mudah tersungut emosi. Daripada berlama-lama terjebak dalam masalah konyol seperti ini lebih baik aku memilih damai karena memang niatku bukan mengajak pria ini bertengkar.
"Aku benar-benar minta maaf. Lanjutkan saja acara bercinta kalian." Kuluman senyum yang menahan sakit kutunjukkan didepan mereka. Tapi sebelum kakiku benar-benar pergi dari sana, aku memperhatikan sejenak wanita itu. Aku teringat kembali oleh wanita simpanan Ayah.
"Cepat pergi dari sini!" Pria itu menaikkan nada suaranya kemudian menarik tangan wanitanya untuk menjauh dariku.
🍃🍃🍃
Rintik hujan di Ibu Kota Korea Selatan tidak menenggelamkan semangat dari pria manis bernama Choi Youngjae untuk setidaknya berusaha mengisi perutnya yang tengah meronta minta diisi. Ia menggenggam payung putih ditangan kanannya kemudian melangkah menuju minimarket terdekat dari rumahnya.
"Aish! Aku benar-benar kelaparan!" Youngjae sedikit mempercepat gerakan kakinya, menyebabkan cipratan-cipratan air mengenai celana trainingnya.
'Drrtt'
"Ck!" Youngjae terpaksa mengabaikan handphone nya yang bergetar, ia tidak bisa diganggu sekarang. Yang ada dalam pikirannya hanya bagaimana cara ia membuat perutnya kenyang sehingga ia bisa tidur nyenyak malam ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Just Want a 'Y'
FanfictionPs : ini judul terinspirasi dari lagunya got7-Q :v Warning!!! Fanfiction 17+ YAOI Don't like? Just leave:) . . . Happy reading😄😄😄