Youngjae duduk dipinggiran ranjang, tangannya sibuk bermain game yang akhir-akhir ini masuk kedalam list game favoritnya.
"Yak! Yak!" Ia bersorak seorang diri merasakan bagaimana sensasi dari game itu.
Omong-omong setelah melakukan usaha yang lumayan besar, Youngjae berhasil membuat Jaebum ingin menjauhkan diri darinya. Sebenarnya kepribadian seorang Im Jaebum memang seperti itu. Ia akan menampakkan sifat manjanya ketika sudah bertemu sosok yang membuatnya nyaman. Berbicara tentang Jaebum, sejujurnya pria itu masih belum bisa memantapkan hati tentang bagaimana perasaanya kepada Youngjae. Jaebum berani sumpah, kejadian tak terduga di cafe itu bukan apa-apa baginya. Ia hanya ingin mencoba 'bermain' dengan kaum sejenisnya. Orientasi seksual Jaebum yang awalnya masih normal-normal saja menjadi sedikit melenceng ketika ia bersama Youngjae. Jaebum sendiri tak tahu apa namanya ini? Mengingat Jaebum adalah tipe pria yang masa bodo pada hal-hal yang berkaitan dengan cinta. Yah, walaupun Jaebum itu memang hobi pergi ke club dan menyewa wanita-wanita murahan, Jaebum yang sangat dikenal sebagai pria paling populer disekolah diketahui hanya memiliki 1 mantan pacar, mereka memutuskan hubungan karena sang wanita berhubungan intim dengan pria lain. Anehnya Jaebum tidak merasa hatinya sakit sama sekali ketika mengetahui kabar itu dari sang mantan pacarnya yang sudah menjalin hubungan dengan Jaebum kurang lebih 7 bulan itu. Well, dari awal memang Jaebum tidak mencintai wanita itu. Mereka hanya dua insan yang dijodohkan oleh kedua orang tua mereka. Lupakan tentang si mantan pacar Im Jaebum dan mulailah kembali pada seseorang yang sukses membuat Jaebum uring-uringan hanya karena memikirkannya dan ini kali pertama Jaebum seperti itu. Dia Choi Youngjae. Pria manis yang lahir Mokpo. Bisa dibilang pertemuan mereka adalah hal yang tidak bisa diduga sebelumnya. Youngjae yang menginjakkan kaki pertama kali di club hanya untuk melepas stress malah ditimpa takdir buruk dengan apa yang Jaebum sudah lakukan padanya. Dan Jaebum, pria yang hanya mencoba-coba bermain dengan laki-laki.
Kebetulan memang, tapi entah mengapa peristiwa itu sudah melekat dalam-dalam di hati dan pikiran mereka.Kembali pada saat ini, Youngjae masih begitu antusias pada game nya. Sampai ia tak sadar pria bernama Jaebum yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan baju putih polos yang membalut tubuhnya dan celana training panjang berwarna hitam. Jaebum berjalan kearah Youngjae sambil tangannya mengeringkan rambut dengan handuk kecil putih milik Youngjae. Jaebum mencondongkan badannya kearah Youngjae, tangannya meraba-raba bagian belakang Youngjae. Tubuh Youngjae menegang ketika aroma khas dari tubuh Jaebum kembali dirasakan olehnya. Bahkan aroma tubuh itu lebih menyita perhatiannya ditimbang game yang sedang ia mainkan. Bahkan suara 'game over' dari handphone nya benar-benar sudah tidak diperdulikan. Tubuh Jaebum makin dekat ke tubuhnya bahkan dada mereka sekarang saling bersentuhan. Tak ingin detak jantungnya didengar oleh Jaebum, Youngjae sedikit menggeser duduknya kekanan. Sedangkan tangan Jaebum masih meraba-raba dibelakangnya.
'Sebenarnya dia mau apa sih?' Batin Youngjae sambil menggigit kecil bibir bawahnya.
"Ah, ketemu!" Ucap Jaebum dan menjauhkan kembali tubuhnya dari tubuh Youngjae. Pria Mokpo itu menghela kasar nafasnya, ternyata Jaebum hanya ingin mengambil ponselnya yang tergeletak dibelakang punggung Youngjae. Aish! Ini sudah berapa kali Jaebum ingin membuat jantung Youngjae lari dari tempatnya.
Youngjae memilih fokus pada game nya lagi, walaupun ia sempat kesal karena Jaebum yang membuat permainan game nya berakhir sia-sia.
"Youngjae-ah? Apa kau tidak punya baju yang ukurannya lebih besar, huh?" Jaebum menatap dirinya sendiri didepan cermin.
Youngjae diam. Seharusnya Jaebum tahu kalau Youngjae sudah mutlak tak bisa diganggu ketika ia sedang bersama gamenya.
"Aku kedinginan, Jae-ah." Seakan belum menyadari itu semua, lagi-lagi Jaebum berbicara dan sama seperti di awal. Youngjae masih tidak merespon.
"By the way, siap-siap saja malam ini kau yang akan menggantikan posisi gulingku." Jaebum menoleh begitu perkataannya tidak ada yang direspon satupun oleh Youngjae.
Melihat Youngjae yang lebih peduli dengan game nya, Jaebum cemburu. Ia berjalan menghampiri Youngjae dan memegang kedua bahunya.
"Aish!" Youngjae mendesis karena kelakuan Jaebum sedikit menganggunya.
Jaebum merasa sangat terabaikan karena sampai sekarang pun Youngjae belum juga melihat kearahnya.
"Youngjae?"
"Hm?" Youngjae masih fokus dengan game nya. Sesekali ia memiringkan ponselnya kekanan dan kekiri.
"Aku berbicara padamu." Kali ini Jaebum mengangkat dagu Youngjae.
"Nanti saja, Jaebum... aku sedang sibuk dengan game ku." Akhirnya kedua manik mereka saling terpaut satu sama lain.
"Tapi aku tidak suka diabaikan." Tatapan mata Jaebum semakin dalam dan
Youngjae membiarkan kedua matanya menerima tatapan itu. Perlahan Jaebum mendekatkan wajahnya pada Youngjae. Ia mengecup kedua mata Youngjae dan setelahnya mengecup bibir Youngjae. Melumatnya perlahan. Youngjae tidak menolak apa yang sedang Jaebum lakukan pada bibirnya. Youngjae paham, Jaebum memang keras kepala dan harus mendapat apa yang dia inginkan. Jadi Youngjae lebih memilih diam dan memaklumi itu semua.
![](https://img.wattpad.com/cover/106178709-288-k294319.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Just Want a 'Y'
FanfictionPs : ini judul terinspirasi dari lagunya got7-Q :v Warning!!! Fanfiction 17+ YAOI Don't like? Just leave:) . . . Happy reading😄😄😄