¬Part 17¬
PUTUS
“Ternyata gue salah menilai lo dan percaya sama lo selama 1 bulan ini.Gue harap gaada korban selanjutnya,cukup gue korbannya!”
Hari ini mulai masuk sekolah lagi.Tapi hari ini gue minta Dio buat tidak menjemput gue hari ini dan tidak menemui gue hari ini.
Hmm..sepertinya gue belum cerita ya sama kalian?jadi sehabis pulang dari puncak,gue minta buat Dio untuk tidak menemui dan menghubungi gue selama 3 hari kedepan karena gue butuh waktu untuk membenahi hati gue akibat ucapan Nadila di Villa 2 hari yang lalu.
Dan hari ini di sekolah abis melaksanakan serah terima jabatan osis.Itu berarti jabatan Dio di osis telah berakhir dan dia sudah tidak bisa melanjutkan jabatannya itu karena dia sudah kelas 12
“Hai Dio,hai Gita!maaf ya gue langsung masuk!Asal lo tau ya Git,waktu buat lo pacaran sama Dio tuh udah berakhir!karena ini udah 1 bulan lo berdua pacaran!”kata Nadila sinis.
Yappp orang itu adalah Nadila.
“Maksud lo?”tanya gue bingung dengan kata-katanya tadi.
“Lo tuh Cuma dimainin doang sama Dio!hubungan lo sama Dio Cuma karena hukuman dari permainan!”jelas Nadila.
Gue langsung melihat ke arah Dio.
“Gak!itu gak bener Git!lo gak usah dengerin omongannya Nadila!lo tau sendiri kan kalo Nadila mau merusak hubungan kita?”Ucap Dio
Gue hanya terdiam gak tau harus percaya sama siapa.
“Bohong!gue udah tau semuanya dari Shafa!mending lo ngaku aja deh Dio!”kata Nadila.
“Haii,Git!”sapa Natasha menepuk pundak gue membuat gue sadar dari lamunan.
Gue hanya balas tersenyum.
“Lo kenapa?kok melamun gitu?Gita,gue denger lo abis ke puncak ya sama Dio?Uhh sosweet ya kalian!”kata natasya sambil mencubit pipi gue.
“Hmm—gapapa kok sya.”jawab gue tapi gue tidak menjawab pertanyaan Natasya
“Btw,lo kemarinkan anniv sama kak Dio tuh,lo gak mau traktir gue apa gitu?”ledek Natasya.
“Apaan sih sya!”jawab gue bete.
Bel jam pelajaran kedua pun berbunyi.Ternyata gurunya sedang tidak masuk jadi yaa surga dunia bagi seluruh siswa saat freeclass.Hingga bel istirahat pun berbunyi.Gue segera ke kantin dan kali ini gue ke kantin sendiri.Karena entah kenapa sekarang gue ingin menyendiri.
Saat gue sampai di kantin gue melihat ada Dio yang sedang mengobrol dengan kak Shafa.Akhirnya gue memutuskan untuk mengumpat untuk mendengarkan pembicaraan mereka berdua.
“Dio lo masih mau melanjutkan hubungan lo sama Gita?”tanya Shafa.
Dio hanya terdiam“Diioo gue ngomong sama lo!”ucap Shafa kesal.
“Lo masih mau ngelanjutin hubungan lo sama Gita?”lanjut Shafa.
“Gak tau Shaf gue bingung.Kalo gue putusin dia gimana perasaannya nanti?gue kasian sama dia.”Jawan Dio.
“Tinggal lo jelasin semuanya bahwa lo pacaran sama dia hanya dare dari gue!”jawab Shafa.
“Jadi bener selama ini gue pacaran sama Dio Cuma karena dare dari kak Shafa?tapi kenapa harus gue?”batin gue,Gue masih menyimak percakapan mereka dari tempat yang berbeda.
“Tapi gak segampang itu Shaf!”Kata Dio.
Hingga akhirnya gue keluar dari persembunyian gue dan menuju ke tempat mereka berdua mengobrol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth Or Dare
Teen Fiction"Sebuah permainan yang membutuhkan Keberanian dan bisa membuat masalah.Tapi kali ini sebuah permainan yang dapat membuat rangkaian perjalanan cinta seseorang hingga menemukan cinta yang benar-benar sebuah cinta bukan hanya permainan."