Buku (KaitoxShinichi)

2.6K 226 3
                                    

Sesekali Shinichi akan membuka lembaran baru dari bukunya. Meminum tehnya perlahan lalu kembali menaruhnya diatas meja.

Bahkan Kaito sendiri tidak tau. Kali ini buku apa yang sedang dibaca oleh Shinichi.

Ekspresi Shinichi sesekali akan berubah, dari serius menjadi tegang sekaligus kesal namun akan berakhir menjadi helaan napas lega.

"Shinichi," panggil Kaito, berharap jika Shinichi akan meresponnya.

Hening

Shinichi masih fokus dengan buku yang sedang dibacanya.

Kaito menatap kesal kearah buku yang sedang dibaca Shinichi, bagaimana tidak?

Pesona Kaito telah dikalahkan oleh sebuah buku yang kini mengalihkan perhatian Shinichi seorang.

"Shinichi, sepertinya kita tidak lerlu ke toko hewan hanya untuk membeli seekor kelinci," ujar Kaito pelan.

Shinichi menutup bukunya setelah menandai bacaan terakhirnya, lalu menatap Kaito dengan tatapan terkejut.

"Bagaimana bisa? Kai," tanya Shinichi heran.

Kaito menyeringai tipis Saat Shinichi meresponnya, bahkan ia meninggalkan bukunya yang sejak tadi menjadi pusat perhatiannya.

"Tentu bisa! Shin-chan," jawab Kaito tersenyum senang.

Shinichi mengangkat satu alisnya heran.

"Apa kau sudah menemukan cara teleportasi ke suatu tempat?" tebak Shinichi asal.

Kaito menggeleng pelan.

"Lalu? Bagaimana caranya agar kau bisa mendapatkan seekor kelinci jika tidak ke sana? Kai," tanya Shinichi lalu menghela napas lelah.

Kaito tertawa pelan.

"Aku sudah mempunyai caranya," jawab Kaito bangga.

Shinichi memutar kedua bola matanya malas, lalu menatap ke arah Kaito tajam.

"Jangan katakan! Jika kau akan mencuri lagi?" tanya Shinichi curiga.

Kaito menggeleng dengan kesal.

"Tentu tidak! Buat apa aku mencuri? Tabunganku cukup jika hanya untuk seekor kelinci," jelas Kaito pelan.

"Lalu dengan apa? Kai," tanya Shinichi kembali.

Kaito tersenyum miring.

"Pertama. Tutup kedua matamu! Shinichi," perintah Kaito.

Shinichi hanya mengangguk, lalu melakukan apa yang Kaito perintahkan.

Kaito tersenyum puas. Menutup buku itu dengan kain sulapnya dan perlahan, buku itu berubah menjadi seekor kelinci.

"Sekarang, buka kedua matamu!" perintah Kaito sambil menyembunyikan kain sulapnya.

Pandangan pertama yang dilihat Shinichi adalah Kaito yang sedang tersenyum puas. Mengabaikan senyuman Kaito ia menatap meja yang diperintahkan Kaito.

"Kelinci," ujar Shinichi pelan lalu memeluknya dengan gemas.

"Dari mana kau mendapatkannya? Kai," tanya Shinichi heran.

"Er... Itu-"

Shinichi melihat kesekitar meja dengan tatapan heran. Sejak tadi ia tidak melihat buku kesayangannya yang sedang ia pelajari.

"Kaito. Jangan katakan! Jika kau mengubah bukuku menjadi seekor kelinci," seru Shinichi dengan kesal.

Kaito tertawa pelan sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Itu-"

Shinichi menatap tajam ke arah Kaito.

Dan berakhir Kaito menghabiskan akhir pekannya pergi ke Toko Buku. Berniat akan pergi ke Taman bermain dengan pujaan hati, kini hanya tinggal sebuah harapan.

Shinichi membeli buku lagi dengan buku yang lebih tebal dari kemarin. Dan sekarang perhatian Shinichi justru terbagi menjadi 2.

Buku barunya yang tebal dan seekor kelinci.

-

-

-

Fin~

(Maaf jika ada kesalahan kata dalam cerita/typo dalam penulisan cerita)




~RamaLina_115~

DrabbleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang