•Part 6 |the cliff of memory•

473 40 13
                                    

"Sebelum itu...."

"Kenapa ?" tanyaku.

"Aku sempat bingung,bukankah kamu sudah tau siapa aku dulu,tapi kenapa kamu seperti kaget tadi." tanya Yukki.

"Hah ?aku sudah pernah tau ?" tanyaku bingung.

"Memory lost.....sepertinya eternal ice ada efek samping lain." jawab Yukki.

"Sudahlah,aku mau menunjukkanmu ini....." kata Yukki.

Lalu dia malah membawaku ke waktu dimana ia mulai membuat kehacuran di kerjaan Monomal dan juga saat dimana Kuro dragon mengamuk.

"Apa maksudmu kalau ini adalah masa depanku ?" tanyaku.

"Apa kau tidak sadar maksud dari kejadian ini ?" tanyanya.

"Kehancuran ini....akan terulang lagi,ini adalah takdirmu untuk menghentikan kehancuran ini." jawabnya.

"Hah ?bukankah Kuro dragon sudah tidak bisa kembali,bukankah dia ada di dimensi lain ?" tanyaku semakin bingung.

"Karena ketidak seimbangan yang ada didunia,Kuro dragon berhasil...." lagi-lagi penglihatanku mulai buram.

"Dia...berhasil...kabur...." kata Yukki pelan,seiring dengan dia berbicara,dia berubah menjadi serpihan cahaya lagi.

Ternyata dari tadi Kurt sudah berusaha membangunkanku.

"Kamu sepertinya sangat lelah,kamu tertidur sangat pulas." kata Kurt.

"Hmm...iya." jawabku.

"Ayo turun,aku mau memperlihatkanmu sesuatu." Kata Kurt.

Kami berada dipinggir tebing,dengan kumpulan bintang-bintang di langit,dan diterangi cahaya bulan.

"Lihat kedepan,jangan keatas saja." ucap Kurt.

Aku melihat kedepan dan ternyata,"Wah ada laut...sudah lama aku tidak melihat laut."

Kurt maju kepinggir tebing itu dan duduk dipinggirnya.

"Jangan terlalu maju,Kurt." ucapku.

"Tidak apa,aku sudah biasa dari kecil." katanya sambil tertawa kecil.

"Kesini,aman kok." katanya.

Lalu aku duduk disamping Kurt,walaupun sebenarnya aku agak takut sih.

"Maaf kalau aku berbohong selama ini." ucapnya.

"Huh ?"

"Memangnya kamu tidak sadar,bagaimana aku bisa mendapat mobil dan baju bagus untuk pesta ini ?" tanyanya.

"Aku pikir kamu membelinya dengan hasil kerja kerasmu." jawabku.

"Yah,memang benar sebagian dari keja kerasku,tapi sebagian lagi dari ayahku." jawabnya.

"Ayahmu ?" tanyaku.

"Iya,dia masih ada,dan sampai sekarang dia masih menginginkanku untuk menjadi penerusnya." kata Kurt.

"Oh......itu sebabnya dia masih mengirimkan uang walaupun kamu tidak mau ?" tanyaku.

"Iya,aku mau kehidupan yang kubuat sendiri bukan karena harta warisannya." jawab Kurt.

"Kapan kamu tau tempat ini ?" tanyaku.

"Waktu kecil aku diajak orang tuaku." jawabnya.

Ugh....tiba-tiba ada ingatan lamaku yang terlintas...

|pecahan memory|
"Ayah,kita Mau kemana ?",tanyaku.

"Kita Akan ketempat yang pasti kamu suka.",kata ayah.

Akupun dibawa kesini.

"Ayah,aku takut,tebing ini tinggi.",kataku yang hampir menangis.

"Hahaha,tentu saja ini kan Daerah gunung,tapi Kau lihat kearah depan.",kata ayah yang berjongkok di sampingku.

"Indah sekali,yah.",kataku.

"Kan sudah ayah sudah bilang kamu pasti suka tempat ini.",kata ayah Sambil tersenyum.

"Ayah,lain kali kita kesini Lagi ya.",kataku.

"Iya,ayah janji.",kata ayah.

"Shira ?ada apa ?" tanya Kurt Khawatir.

"Tidak,aku sepertinya mengingat sesuatu." ucapku.

"Aku sepertinya pernah kesini tapi aku tidak terlalu ingat." kataku.

Aku tiba-tiba ingat kalau ayah pernah membawaku kesini,tapi aku sendiri sudah tidak ingat muka ayahku.

Apa ini efek hilangnya ingatan gara-gara eternal ice ?

"Kamu terlihat murung,kenapa ?" tanya Kurt.

"Aku tidak bisa mengingat wajah ayahku sendiri,tapi aku ingat kalau ayahku pernah membawaku kesini." jawabku.

"Mungkin kau akan ingat nanti,bersabarlah." katanya sambil menenangkanku.

Aku melihat laut yang biru dan indah,dari dulu masih saja sama.

Tiba-tiba,laut yang biru perlahan menjadi merah.

"Kok....berubah jadi merah." tanyaku dalam hati.

"Lautnya....Shira lihat warna bulannya." kata Kurt.

"Berubah jadi merah ?apa yang terjadi ?" tanyaku bingung.

Tanah mulai bergetar,sepertinya terjadi gempa bumi.

"Shira ayo pergi dari sini." teriak Kurt.

Aku....kenapa aku tidak bisa bergerak,bahkan tidak bisa berbicara.

"K...ku...kur....t" aku berusaha untuk berbicara,tapi sangat susah.

"Shira !kamu kenapa ?" Kurt menghampiriku dan berusaha untuk menarikku,bahkan Kurt tidak bisa menarikku.

Tiba-tiba tanah di pinggir tebing mulai retak,gempanya makin besar,tanpa sadar...

"Aku tidak akan melepaskanmu." kata Kurt sambil berusaha menarikku.

Tanah yang retak akhir jatuh ke laut bersama dengan aku dan Kurt.

Aku melihat ke arah langit,apa yang kulihat adalah mata berwarna biru yang terpancar dari mata itu adalah kebencian dan dendam.

Dan sepertinya aku mengenal mata itu,mata yang familiar.Ah ya....mata naga itu....

Sebelum aku menyentuh air laut,lagi-lagi aku tersedot oleh cahaya putih dan kali ini aku ada di.....

ToBeContinued....
~~~•~~~•~~~•~~~•~~~•~~~•~~~
Dan yak kali aku update lebih cepet dan agak pendek #maksaincliffhanger
Apa kalian penasaran dengan apayang terjadi dengan Kurt dan Shira ?tunggu chat selanjutnya ya^_^

Jangan lupa vote n comment ya,see you
-YukiPris

The Journey of Snow Princess 3 : The Last Dragon [Discontinued For Now]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang