•Chap 11|Brothers•

187 10 1
                                    

Yukki memegang tanganku,dan berkata,"Semua ini hanya bermula dari  kesedihan dan juga iri."

"Apa maksudmu kesedihan ?" tanyaku.

"Dulu,aku juga merasakan kesedihan yang sama,dan membuat pikiranku tidak jernih." jawab Yukki.

"Apa maksudmu iri ?" tanyaku.

"Dalam kasusku,aku iri melihatmu hidup bahagia dengan keluarga kita,sementara aku hidup di luar kerjaan dari kecil dan..."

Aku tau kalau dia sekolah diluar,tapi aku tidak pernah menyadari perasaannya.

"Dan akupun lama-lama mengingat banyak memori lamaku,memori Risha.Dan untuk kasus Auth,dia iri karena ia kehilangan kasih sayang dari ayahnya,karena manusia." lanjutnya.

"Iya juga,tadi mereka sempat berdebat tentang perintah terakhir ayah mereka,atau..." aku melihat ke arah Andusk,dia berdiri dan menatap kearah dimana Auth pergi.

"Atau pencipta mereka." aku menoleh kearah yang dilihat Andusk.

"AUTH !Kau benar-benar tidak memberiku pilihan lain !" teriak Andusk,lalu dia melompat dan berubah menjadi naga.

"Naga berwarna putih." kataku dalam hati.

Muncul cahaya putih dari tangan Andusk,dengan cepat dia melemparkan cahaya putih itu ke arah Auth dan membentuk tali.

"Arrgg !" teriak Auth kesakitan.

Auth jatuh ke daratan manusia,dibawahnya ada juga beberapa manusia. Authpun kembali ke wujud manusianya.

"Kau tidak bisa melawan tali ini..." Andusk mendekati Auth,lalu Andusk berubah menjadi setengah naga.

"Apa itu ?Mahkluk apa itu ? monster....monster !" terdengar suara para manusia yang bingung dengan kehadiran Auth dan Andusk.

"Apa kau lihat mereka ? mahkluk ciptaan ayah yang paling sempurna....sempurna ? KAU PASTI BERCANDA !" bentak Auth.

"Jangan pernah berani bicara seperti itu." ucap Andusk kesal.

"Kau dan aku, kita kaum naga bahkan lebih pintar dari pada mereka ! MEREKA ITU HANYA SAMPAH !" ucap Auth.

"kubilang JANGAN pernah bicara seperti itu ! Ayah memberikan kita yang terbaik, dan kau tidak bisa melakukan 1 perintah dari-nya !" bentak Andusk.

"Aku sudah muak dengan ocehanmu, kau tidak tahu apa-apa." ucap Auth.

"My brother...., kita tumbuh bersama, aku masih ingin memaafkanmu, tapi...." ucap Andusk yang sudah lelah dengan tingkah Auth.

"Aku akan menghukummu dengan membunuhmu !" kata Andusk sambil mengitari leher Auth dengan sinar putih tersebut.

"Hold on, dia membunuh Auth, salah satu penyeimbang ?" tanyaku bingung.

"Jangan bicara dulu." ucap Yukki.

Setelah Andusk membunuh Auth, Andusk mengambil hati Auth dan meniup hatinya, tiba-tiba saja, hati Auth berubah menjadi kristal merah.

"Inilah masalahnya...dengan membunuh Auth, Andusk malah membuat Auth semakin dendam." kata Yukki.

"Kau tahu kan, kalau sebenarnya Auth tidak pernah mati." kata Yukki.

"Iya..." ucapku.

"Brother....you're such a fool dragon..." ucap Andusk sambil menundukkan kepalanya.

"Pemandangan ini...." kataku.

"Tidak ada hubungannya dengan kita,benar ?" tanya Yukki.

"Iya.... tapi aku bisa merasakan apa yang ia rasakan...rasa sakitnya,harus membunuh saudaranya sendiri." ucapku sedih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Journey of Snow Princess 3 : The Last Dragon [Discontinued For Now]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang