Keyla POV
Cup
Aku terbelalak kagek saat orang yang menarikku ini mencium Keningku. Napasku tertahan sekarang. Apa-apaan ini ?
"Karna lo harus jadi kayak dia kalo pengen gue bisa suka lo" ucap orang yang menarikku tadi sambil merangkul bahuku dan menatapku dengan senyum lembut ketika aku menatap kaget dan bingung kearahnya.
"Maaf La, nanti aku jelasin" bisik Ferlo padaku.
Ya, orang ini adalah Ferlo. Tetanggaku yang sudah lama nggak aku tegur. Cowok yang ngelempar gulungan kertas ke balkonku. Cowok yang nembak terus langsung mutusin aku. Dan yang barusan buat aku akan jadi amukan masa selanjutnya.
"Lepasin gue" ucapku menahan amarah.
"Kita bakalan keluar kantin barengan, jangan berontak! Nanti gue jelasin" bisiknya sembari menggiringku keluar kantin.
Aku menghembuskan napas pelan ketika kami sudah sampai di taman belakang sekolah yang lumayan sepi.
"Maksudnya apa ?" Tanyaku tak ingin bertele-tele.
"Gue nggak suka dikejar cewek, nggak suka cewek yang ganjen, nggak suka cewek nembak gue duluan, nggak suka mereka jadi murahan cuma karna rasa kagum mereka ke gue"
Aku hanya bisa tersenyum mengejek "apa lo bilang barusan ? Nggak salah ? Bukannya selama ini lo nikmatin kepopuleran lo hah ? Nggak suka cewek ngejar lo ? Basi banget sih alasan lo"
Ia menghela napas berat. "Jadi, Mau bantu gue ngurangin semua itu ?" Lanjutnya. Menghiraukanku.
"Yang barusan ngomong mulut lo atau dengkul ?" Tanyaku.
"La gue serius"
"Buat apa gue peduli ? Emang lo siapa gue ? Untungnya di gue ?"
"La gue tau lo kesal ama gue, tapi jangan nggak pedulian gini dong la"
"Menurut lo ?"
"Cara biar mereka yang jadi murahan sama gue lo jadi pacar gue La"
Heh. Wah, lucu sekali Ferlo ini. Dia lupa ? Baru senin lalu dia nembak aku di tengah lapangan terus langsung putus. Dan senin ini ? Dasar cowok gila!
"Aku masih ingat yang waktu dilapangan" ucapnya.
"Hah ? Lo bisa baca pikiran ? "
"Lo kalo ngomong dalam hati jangan keras-keras sampe kedengaran telinga gue. Mending lo jawab pertanyaan gue! " ucapnya sembari memasukkan tangan kekantong celananya.
"Gue punya dua point yang gue dapat sekarang" ucapku lalu berdiri dengan salah satu tangan yang berkacak pinggang.
"Pertama, ternyata tingkat ke-PD-an lo itu setinggi bintang kejora" lanjutku.
"Bintang kejora ?"
"Kedua, dengan cara yang lo omongin barusan. Gue yakin seyakin kalo matahari tenggelam dibarat. Saat ide lo terealisasi maka gue akan tamat pada saat itu juga"
"Lebih baik cari satu diantara mereka-" tunjukku pada cabe bergerombol yang sedang melihatku dan Ferlo. "-untuk lo jadiin bahan percobaan 'Penenang Fans Fanatik'lo daripada gue " lanjutku dengan cepat.
Aku langsung pergi dari sana namun aku kembali berbalik saat ia akan mengucapkan sesuatu.
"La-"
"Satu lagi! Jangan ganggu ketenangan hidup gue hanya karna hidup kacau yang lo bawa ke gue"
Langsung saja aku pergi dari sana. Menghindari tatapan mengerikan yang mereka layangkan. Samar-samar aku mendengar suara Ferlo "Bye Lala, nanti pulang aku antar"
![](https://img.wattpad.com/cover/100738147-288-k858365.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ten Seconds Love
Teen FictionSaat tiba jalan menurun, tiba-tiba saja Ferlo berteriak. "LALAAAAAA, GUE BENERAN PENGEN MINTA MAAF! MINTA MAAF BENERAN, BUKAN BO'OBGAN LAGI, LALA, MAU MAAFIN GUE ?" Lalu ia tertawa. "JANGAN TERIAK BEGO, KARNA GUE DI BELAKANG LO" balas Keyla berteria...