8- Bolehkah ?

46 2 0
                                    

Selamat membaca
Maaf akan Typo-Typo yang bagai daun berguguran di musim gugur.

"Ferlooooo !!! Kenapa ke kiri? Rumah Sisi belok kanan" omel Keyla pada Ferlo di pertigaan jalan.

"Kita ke taman Key"

"Gue kan udah bilang pengen kerumah Sisi, terus lo juga udah janji buat ngantarin"

"Kapan ?" Tanya Ferlo.

"Kapan apanya ?"

"Kapan gue janjinya ?"

"Tadi waktu gue bilang 'antarin gue ke rumah Sisi pokoknya' terus lo jawab 'aye aye captain' " jelas Keyla.

"Terus dimana letak gue bilang janjinya ?"

Keyla berpikir sebentar. Ia juga heran, dimana letak Ferlo berjanji akan mengantarnya ke rumah Sisi.

"Tapikan lo jawab 'aye aye captain'  itu artinya setuju buat ngantarin" Keyla tetap saja berkeras pada pendapatnya.

"Tapi nggak janji Lala" begitu pula dengan Ferlo.

"Gue pikir, posisi sepedaan kayak gini seru, eh ternyata nggak " Ferlo mengalihkan pembicaraan.

"Yaps, gue juga. Yang ada Pantat gue sakit duduk di besi gini. Mana kakinya mulai keram" gerutu Keyla.

"Kaki lo udah keram ?"

Keyla mengangguk " tapi kalo diliat dari posisinya, sepedaan kayak gini tu so sweet. Romantis, tahu nggak ?"

Ferlo tidak dapat menahan kekehannya. "Hahaha...."

"Kenapa ?" Tanya Keyla heran.

"Berarti lo anggap sekarang kita berdua lagi Cocuwit-cocuwitan dong" ujarnya lalu mengeluarkan smirk-nya.

"Siapa bilang ?"

"Lo. Dan sekarang udah nyampe, mau duduk dimana ?"

"Duduk ?" Keyla melihat sekelilingnya.
"Ferlo, kenapa ke taman ?!!" Geram Keyla ketika menyadari mereka berada di taman komplek.

Ferlo turun dari sepeda dan membantu Keyla berdiri lalu menuntunnya ke sebuah bangku taman.

"Tunggu sini, oke ? Jangan kemana-mana!"
Ucap ferlo.

"Kayak mau iklan aja ?" Gumam Keyla.

Ferlo berlari kecil entah kearah mana. Ia membuat Keyla heran padanya.

"Kenapa Ferlo nggak pakai sepeda aja ? Gila!" Gumam Keyla sendiri.

Sudah beberapa menit dan Ferlo belum kembali. Keyla hanya memandang ke sekeliling taman. Ia tidak bisa kemana-mana. Bukan karna perintah Ferlo, tapi memang karna kakinya terlalu sakit untuk berjalan.

Keyla memicingkan mata melihat laki-laki yang mengayuh sepeda perempuan berwarna Pink. Semakin dekat akhirnya ia bisa melihat siapa orang itu. Dia Ferlo. Dan Ferlo sekarang sedang menunggangi sepeda Keyla. Wajar saja Ferlo tidak memakai sepeda.

Ferlo menghentikan sepeda tepat didepan Keyla. Ia turun dan mengambil kantong plastik di keranjang sepeda.

"Ini" ucap Ferlo sambil menyodorkan ice cream yang ia keluarkan dari kantong plastik. Kemudian ia berjongkok di depan Keyla dan menempatkan kaki Keyla yang luka di pangkuannya.

"Mau ngapain ?" Tanya Keyla.

"Ngobatin kaki lo" ucap Ferlo sembari membersihkan luka gores di samping lutut Keyla. Kemudian ia mengkompres pergelangan kaki Keyla dengan es batu yang dibungkus sapu tangan.

My Ten Seconds LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang