****
Kayley Nigel POV
"Codes, bisa kau bercerita sedikit ? kau terlalu pendiam hari ini." Tegur ku pada Cody yang sangat konsen pada jalan dan mulai mengabaikan ku. Jujur saja aku kesepian karena tidak ada lagi suara berisik dan bawel milik Cody. Ia melirik sekali padaku dan kembali focus pada jalan. Yeah, kami memang akan pergi kesalah satu party bebas milik teman Cody malam ini, namun dia terus saja diam susah sejak pertama aku masuk kedalam mobil keren miliknya ini. Ku lihat ia menghembuskan nafas jengah.
"kau sedang ada masalah nya ?"
"hem, aku bertengkar dengan adik ku."
"Geez, Cody ! kau berubah pendiam hanya karena kau bertengkar dengan adik mu ? Oh my God, bukankah itu sudah bisa untuk hubungan persaudaraan ?" aku benar-benar tak habis fikir bagaimana bisa seorang Cody Simpson yang ceria dan mesum tiba-tiba saja berubah pendiam hanya karena bertengkar dengan adik nya.
yang benar saja.
"ini beda Kayley, adik ku perempuan dan aku tidak mau jika dia terjerumus pada situasi yang sama dengan ku. Dia masih kecil dan aku tidak mau dia terlalu akrab dengan dunia malam." Cody mengerang frustasi saat mobil kami berbelok arah. Ia tampak sangat berantakan malam ini, rambut jagung nya tidak tertata rapi seperti biasa. Matanya memancarkan rasa kalut yang amat sangat.
Well, tetap saja aku tidak perduli aku bukan gadis yang mudah perduli pada siapapun. Termasuk sahabatku –bahkan aku tidak mempunyai sahabat.
"sudahlah Cody, jika dia berada didunia yang sama dengan mu tidak usah kau larang. Lebih baik kau yang bawa dia bergabung dari pada orang lain yang melakukan nya." jawabku acuh dan sibuk memperhatikan jalan.
Mobil mewah Cody milik Cody melesat bagai angin membawaku pada perumahan kalangan elite disini. Rumah-rumah bertingkat dan dan halaman luas seperti satu-satunya pemandangan yang disuguhkan tempat ini. Terlihat sekali jika kalangan jetsetlah yang hidup disini karena rumah-rumah besar dan megah itu memiliki banyak mobil mewah. Mengapa Lucas tidak memberikan aku tempat disini saja ? ini lebih baik dari pada apartemen yang aku tinggalkan.
"entahlah Key, aku hanya ingin adik ku berjalan sesuai jalurnya."
"jika dia tidak bisa memilih jalurnya. Maka kau yang harus membawanya." Cody mendengus mendengar ucapanku. Aku tau jika ia sama sekali tidak setuju dengan usulku. Tapi aku yakin sebentar lagi ia akan berfikir jika ucapan kubenar. Lagi pula siapa yang perduli jika dia tidak setuju dengan usulku. Tidak lama kemudian, Audi biru ini sudah berhenti didepan sebuah gerbang yang besar dan terlihat sangat ramai. Siapapun yang melihat, pasti tau jika tempat ini sedang mengadakan pesta besar karena kau bisa mendengar alunan music yang berasal dari piringan milik DJ.
"ayo turun, kita sudah sampai." Ajak Cody saat ia berhasil memarkirkan mobilnya dengan baik. Aku melepas sabuk pengaman dan berusaha keluar tanpa susah-susah menunggu cody membukan pintu untuk ku. Aku bukan gadis manja.
Ku perhatikan tempat ini sudah mulai ramai karena sejak aku pertama melarikan matanya pada sekeliling tempat ini, sudah tersebar muda-mudi gila pesta yang bertebaran. Cody menggengam tangan ku guna membawaku pada bagian belakang rumah, tempat pusat pesta berlangsung. Geez, ternyata ini pool party. Ku harap aku tidak salah costume karena walaupun aku tidak membawa atau menggunakan bikini, aku menggunakan baru berwarna ungu dengan mobel belel dan celana hotpants hitam yang cukup fashionable di tampah rambut coklat ku yang ku gerai dengan sedikit berantakan. Andreas bilang itu membanti setiap gadis dengan rambut coklat terlihat lebih sexy. Well, siapa yang perduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
SACRIFICE
Teen FictionDesclaimer: SACRIFICE gendre : 1/2 fantasi, tragedi, romance, and bad behavior. insipired by (black butler, friends with bennefits, fast an furious, dll) WARNING ! WARNING ! WARNING ! There will be much bad word, bad behavior...