Chapter 4 - It's time to work

13 1 0
                                    

****

Kayley Nigel POV

Cahaya terang yang masuk melewati celah-celah tirai jendela cukup menganggu tidur ku. Aku terpaksa mengerejapkan mata dan mulai bangun dari mimpi yang sangat indah tadi. Pukul 9am, adalah angka yang tertera pada jam dinding yang menggantung di tembok. Aku berusaha bangun dan mendapati tubuhku dalam keadaan polos dan benar-benar pegal. Ah iya, aku ingat. Aku baru saja selesai bermain dengan Robert sekiar pukul 2 dini hari. Dia cukup tangguh dan bermain cukup baik tadi malam. Aku mendapatkan 3 pelepas pada ronde pertama dan aku tidak ingat lagi berapa banyak pelepasan yang aku dapatkan setelah nya. sekarang badan ku benar-benar pegal dan lengket. Aku butuh mandi dan segera makan.

Drrrrtttt drrrrrtttt

Ponsel berlayar sentuh milik ku bergetar di meja yang terdapat disamping tempat tidur. Sepagi ini ? yang benar saja ? siapa yang menghubungiku sepagi ini ? ku lirik Robert yang tertidur pulas disebelah ku sama-sama dengan keadaan polos. Aku beranjak bangun dan menarik ponselku. Hanya terdapat satu pesan yang tertinggal di ponselku. Dan nama Andreas yang tertera disana. Apa yang dia lakukan m? mengapa harus menghubungi ku sepagi ini ?!

From: Andreas Nigel

Jangan lupa pada tugas mu sist. Laki-laki yang sedang tertidur disebelah mu itu harus mati dalam waktu kurang dari satu jam. Jangan lengah dan terlalu santai. Kau punya alasan mengapa kau berdiri di Vegas sekarang.

Jadi ? Andreas menghubungi ku sepagi ini hanya untuk memberikan aku peringatan untuk tidak lengah. Hell, dia fikir aku ini bodoh. Aku benar-benar masih ingat alasan ku berada dikamar ini –walaupun sesungguhnya bermain dengan Robert cukup mengasikan. Aku sentuh beberapa kali benda canggih itu dan aku berhasil mengirim pesan singkat untuk Andreas hanya dengan sekali ketukan.

To: Andreas Nigel

Shut the fuck up, man

Yap, satu kalimat pendek tadi cukup untuk menutup mulut nya. Andreas tidak harus memperlakukan aku seperti anak kecil. kami hanya berbeda 100 tahun maka Andreas tidak harus memanggap aku seseorang yang tidak bisa bertanggung jawab. Aku bisa melakukan tugasku dengan benar. Ku lirik Robert sekali. ia masih terlelap dalam mimpi terakhirnya. Oh, Robert yang malang. Segera aku kenakan pakaian ku yang sudah tercecer dimana-mana –sisa permainan Robert tadi malam. Baiklah, aku harus bekerja tanpa mandi dan membersihkan diriku dari keringat yang lengket ini. Mungkin setelah pekerjaan ini selesai aku butuh berendam beberapa saat.

"Rob.. wake up." Ku goncangkan bahu Robert pelan. Ia sedikit menggeliat dan bergumam membalas ucapanku –tanpa berniat membuka suaranya. "oh Common, Rob... aku harus menemui kakak ku di apartmen. Bisakah kau angkat pantat sialan mu itu dan antarkan aku kebawah hingga aku menemukan taxi."

"ini masih sangat pagi Kay, ku antarkau siang nanti." –siang ini kau tidak lagi ada didunia Pattinson.

"kau antarkan aku atau aku turun sendiri. setelah itu jangan anggap kita pernah berkenalan." Aku terdengar seperti gadis remaja bodoh yang mengancam kekasihnya. Menggelikan. Ku lihat Robert menggeliat dan mengerang pelan.

"oh Kayley... baiklah. Tunggu sebentar, aku harus memakai pakaian ku dulu." Robert bergerak malas menggunakan pakaiannya. Aku mulai mencari tas beberapa barang-barang yang semalam aku bawa. Aku tidak bisa meninggalkan jejak setelah ini. Setidaknya aku sudah memikirkan alibi yang cukup bagus setelah ini agar tidak ada orang yang curiga padaku. oh, diam-diam aku menyesal melakukan one night stand dengan targetku karena aku harus repot-repot memikirkan alibi murahan. Sialan.

SACRIFICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang