****
Sudah 1 minggu sejak kematian Robert dan 4 hari sejak peristiwa aku menjadi kekasih Justin Bieber –secara tiba-tiba. Cody hampir mengeluarkan isian perutnya ketika Justin mengumumkan hubungan kami dicafeteria sekolah dihadapan ratusan orang yang sibuk dengan makan siangnya. Hime menghela nafas panjang ketika mendengarnya –mungkin ia sedikit bersyukur karena tidak ada jalan untukku merebut Berth dari sampingnya. Dan semenjak saat itu tidak ada lagi hari-hari tenang untuk ku, tatapan mengintimidasi yang selalu aku dapatkan dari para gadis yang hampir gila karena menggilai Justin seperti jarum jahit yang menusuk punggungku. Justin selalu memperlakukanku berlebihan dihadapan semua orang, seperti menciumku berkali-kali, merangkul, memeluk, bahkan terkadang Justin menempatkan aku duduk dipangkuannya. Tapi seperti disihir, dalam waktu satu detik berikutnya –saat tidak ada seorangpun diantara kami, ia akan berubah menjadi monster berkepala 9 yang melakukan hal-hal menyebalkan. Aku hampir saja meledakan kepalaku sendiri ketika Justin meninggalkan aku 200 meter dari apartemenku dengan alasan ia harus pergi ke supermarket membeli beberapa bungkus sereal. Persetan dengan mu, Justin Brengsek Bieber.
Seperti saat ini. Kami sedang berada di cafeteria, menikmati santapan makan siang yang enak dan tenang. Tapi tidak dengan ku yang terus berada dalam pelukan Justin. ia sudah nyaris separuh waktu kami disini, melingkarkan sebelah tangannya di perutku, dan satunya lagi sibuk dengan burger isi kejunya –aku baru tau jika Justin benar-benar gila dengan burger keju. Aku hampir meringis risih karena Justin mengelus perutku dengan jari-jari dan mengganggu kegiatan makan siangku. Tuhan..... jika memang kau memperbolehkan, aku akan potong lengan laki-laki berotak mesum ini. Cody memperhatikan ku yang memukul pundak Justin gemas namun malah mendapat tawa yang keluar dari bibir merahnya dengan tatapan geli.
"aku akan menjemput mu pukul 6 nanti." Ucap Justin ketika aku akhirnya menyerah dan kembali menyeruput cola-ku. Aku merenyit dan memperhatikan wajah Justin yang sangat sempurna dari samping sekalipun. Bibir merahnya yang menggiurkan, wajahnya yang terpahat sangat sempurna, bahkan lekukan hidungnya yang tajam semakin membuatnya serupa dengan patung-patung para dewa-dewa Yunani. Dan laki-laki ini sekarang menjadi kekasihku. Sebut saja aku gila, tapi ini bukan sesuatu yang bisa ku banggakan.
"untuk apa ?" menyadari nada bingung dariku, Justin mengalihkan pandangannya padaku. sehingga mata coklat itu menohok mataku seperti sangat menuntut. Matanya terlihat sangat hangat membuat dadaku menghangat bersamaan dengan pancaran mata indah itu. Oh ya ampun, aku hampir saja lupa jika ini hanya sebuah scenario. Tolong Justin, jangan berakting terlalu jauh. Kau bisa merusak segalanya.
"aku harus menunjukan kepadamu tentang keakhlianku yang lain."
"seperti merayu wanita ?"
"bukan." ia memutar matanya. "aku tidak akan menggoda wanita lain, babe." Dia mencium pipi ku cepat. Didepan semua orang. Baiklah, aku sudah tidak aneh lagi.
"bicara semau-mu." Kini aku hanya bisa memutar mata dan berusaha tidak terlihat salah tingkah. Aku mendengar kikikan Cody disebelahku. Memang sejak beberapa hari yang lalu, Cody selalu gencar melemparkan ledekannya padaku. seperti seorang gadis dengan mulut munafiknya, lalu mengatakan aku memacari laki-laki yang tidak tampan sekalipun, sampai ia mengatakan jika ia tidak bisa percaya bahwa aku bisa puas dengan penis Justin yang kecil. Sialan kau Simpson. Lagi pula, penis Justin tidak kecil. mungkin milik Cody tidak akan sebesar milik Justin. baiklah, cukup Kayley.
"I'm a King babe. Aku suka kecepatan, kau bisa lihat apa saja yang bisa takluk dibawah kendaliku." Justin membanggakan dirinya sendiri. Hell, dia fikir dia keren apa ? no Bieber, you're not.
"seperti jalang-jalang kecil itu, maksud mu ?"
"babe..."
"guys, please shut up." Bert menengahi kami yang nyaris beradu arguman. Justin sudah menyatukan alisnya seperti kesal dan aku sudah siap membalas ucapannya. Tapi Berth seperti mengerti akan terjadi perang dunia ketiga akhirnya ia menengahi. "kau tidak akan mendapat giliran malam ini Justin. kau hanya duduk dikursi penonton."
KAMU SEDANG MEMBACA
SACRIFICE
Genç KurguDesclaimer: SACRIFICE gendre : 1/2 fantasi, tragedi, romance, and bad behavior. insipired by (black butler, friends with bennefits, fast an furious, dll) WARNING ! WARNING ! WARNING ! There will be much bad word, bad behavior...