BAB 7

234 21 1
                                    

Bunga Erves hampir layu ketika waktu yang tersisa tinggal 1 jam lagi,para peri yang memiliki elemen kehidupan sudah kewalahan untuk memekarkan kembali bunga erves yang sudah berwana gelap.

Nabila dan Reza berlari menuju tempat tersebut.

”Bagaimana?”Tanya Nabila

”Belum ada kemajuan malah semakin memburuk”Jawab Brownies sedih

”Ck…Sial!!”Nabila berdecak kesal lalu
menghampiri Bunga Erves.

Ia memejamkan matanya perlahan dan cahaya ungu menyilaukan kembali terpancardari kalungnya,kemudian tak lama sayapnya bercahaya terang membuat hari yang gelap itu memiliki sebuah penerang.

Garis-garis yang indah mulai merambat ke seluruh tubuhnya diiringi sinar terang yang ikut terpancar membuat seluruh tubuh Nabila memancarkan sinar indah yang cukup menyilaukan.

Kedua tangannya juga ikut bercahaya,dan Nabila bersiap untuk menyodorkan tangannya untuk memekarkan bunga Erves.

Cahaya yang keluar dan juga kekuatannya sangatlah besar melebihi para peri lainnya,elemen kehidupan mengalir didalam dirinya,tetapi dirinya tidak cukup mampu untuk memekarkan bunga-bunga itu sendiri.

Desti,Farhan,Bagas,dan juga Reza langsung berlari menghampiri Nabila dan ikut membantunya dengan kekuatan yang mereka miliki,melihat kerja sama mereka berlima mendorong hati para peri lainnya untuk ikut membantu Nabila untuk memekarkan kembali Bunga Kehidupan tersebut.

“Semuanya Ayo berjuang!!!”Ucap mereka berlima bersama-sama.

”YA!!!!”Jawab yang lainnya bersama-sama.

Sedikit-demi sedikit Bunga tersebut muali berdiri dan membuka kelopak bunganya yang berwarna merah tersebut..

Tanah,Air,Api,Udara,dan Cahaya bersatu dengan alam,kekuatan tersebutlah yang dapat memekarkan kembali bunga Erves,bunga Kehidupan bagi kaum peri.

HYAAAA!!!!

Mereka berjuang sekuat tenaga sampai akhirnya Bunga Tersebut berhasil diselamatkan kembali dan Dunia peri’pun selamat…

***

“Terima kasih banyak atas bantuan kalian!Kalian telah membantu kami semua untuk hal ini,kalian telah menyelamatkan sumber kehidupan kami,Terima kasih banyak!”Ucap Brownies dengan ribuan terima kasih.

”Sama-sama”Jawab Nabila sembari tersenyum.

Cahaya putih mengelilingi mereka berlima dan sedikit-demi sedikit mereka mulai memudar “Sepertinya ini akhir dari pertemuan kita”jelas Brownies

”I-Iya…Hiks…”Jawab Nabila membersihkan

”Sampai Jumpa!”Ucap Brownies dan Asraris bersama

”Selamat Jumpa!!”Ucap mereka berlima secara bersamaan dan akhirnya Mereka menghilang dari dunia itu.

Bersambung...

***

Gimana-gimana?? Pendek bukan??
(*digaplok)
Hehehe... Maaf...akhir-akhir ini otak gak tahu kenapa langsung ngeblank aja,saat mau edit cerita...

Dan malah nyambungnya ke cerita lain...

Lain kali aku akan berusaha untuk bikin cerita yang lebih panjang lagi.

Maaf juga untuk keterlambatan update nya...

VOTE and Commentnya ditunggu oke?!!

Makasih...

Kisah Di Negeri PeriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang