Sekarang mereka berdua sedang ada di kafe yang tak jauh dari sekolah. Dengan paksaan Taehyung—lagi—akhirnya Jungkook pasrah dibawa sunbae-nya pergi.
Tapi kali ini Taehyung janji hanya membawanya ke kafe setelah itu mengantarkannya ke rumah.
Mereka hanya diam saat ini. Baik Taehyung maupun Jungkook, keduanya tidak ada yang bicara. Membiarkan musik di kafe ini yang mengalun dengan lembut.
"Kau melihatnya tadi?" Suara Taehyung seketika melenyapkan keheningan mereka.
Jungkook yang sedang meminum bubble tea-nya lantas mengangkat kepalanya, menatap Taehyung yang balas menatapnya dengan serius.
"N-ne. Maafkan aku hyung," balas Jungkook dengan sedikit takut.
Entah kenapa ia merasa takut, aura Taehyung sejak di selolah sangatlah berbeda dari kemarin-kemarin. Tidak ada warna lain selain gelap, aura pemuda itu terlalu gelap dan mencekam.
Terdengar suara helaan napas dari yang lebih tua. Jungkook hanya dapat diam menatap Taehyung yang mengubah raut wajahnya, kali ini terlihat lelah dan frustasi?
"Hyung ... apa gadis tadi itu—"
"Tidak. Dia bukan kekasihku, sungguh," potong Taehyung cepat dan malah terlihat gugup.
"O-oh. Benarkah? Lalu, mengapa kalian berciuman?" Jungkook kembali bertanya dengan segudang rasa penasarannya saja tidak lebih.
Karena ya ... ciuman adalah hal yang dilarang di sekolah. Dan Jungkook hanya penasaran mengapa subae-nya itu bisa berciuman dengan seorang gadis.
Tapi bukannya mendapatkan sebuah jawaban atau sekedar balasan. Hening seketika datang melanda, keduanya terdiam larut dalam pemikiran masing-masing.
"Kookie, mau berciuman denganku?"
###
Ini sudah hampir setengah jam lamanya dan hal yang Jungkook lakukan sedari tadi hanyalah berjalan mondar-mandir di kamarnya. Terlihat raut wajahnya yang sedikit gelisah, ponselnya sedari tadi berada di genggamannya.
Apa Tae Hyung marah padaku? Apa dia akan membenciku? Aku harus minta maaf! Tapi aku ... aku tidak berani!
Jungkook kini semakin dibuat gelisah. Hatinya jauh tidak lebih tenang daripada saat uang jajannya harus hilang dan ternyata berada di lokernya.
Matahari sudah semakin turun di ufuk barat. Lantas Jungkook menoleh ke arah jendela kamarnya, cahaya jinga menyelinap dari balik kaca jendelanya.
"Ah! Aku harus meminta maaf padanya!" gumam Jungkook, entah mendapat keberanian dari mana, ia pun mulai membuka ponselnya.
Membuka aplikasi chatting-nya, saat tiba di room chat, kedua ibu jarinya sudah mengetikkan kalimatnya di sana. Tapi hanya sebatas itu, sedangkan tombol send belum ia tekan.
Sejak kejadian siang itu, Jungkook kini merasa mulai dilema. Ada perasaan bersalah dan tidak enak hati namun ia juga merasa cukup kesal dengan kalimat ajakan dari sunbae-nya itu.
Semudah itukah Taehyung mengajaknya untuk berciuman? Memangnya hubungan mereka saat ini apa? Maka dari itu Jungkook seketika menampar sebelah pipi Taehyung setelah mendengarnya, tanpa berkata lagi ia pun langsung bangkit dan berlari keluar dari kafe. Mengabaikan teriakkan Taehyung yang memanggil-manggil namanya.
Persetan! Jungkook juga cukup merasa malu saat itu, terbukti dari kedua pipinya memerah, jantungnya berdegup tidak karuan hanya karena mendengarnya.
Tapi ... perasaan kesal itu juga ada, kecewa, ya Jungkook juga merasa kecewa.
"Sial! Aku tidak berani mengirimnya," ucap Jungkook mulai frustasi.
Akhirnya dengan mengumpulkan segudang keberanian, ia pun menekan tombol send tersebut. Buru-buru Jungkook mengunci ponselnya, menaruhnya di atas meja belajar sementara ia segera berjalan keluar dari kamar.
###
From: Jungkook-ie
Hyung, maafkan aku atas kejadian tadi siang.
Aku tidak bermaksud dan tidak sengaja.
Sekali lagi, maafkan aku T.TKedua mata tajam itu membaca sekilas pesan yang tertera di layar ponsel hitamnya. Saat ini Taehyung sedang fokus bermain game di laptopnya.
Begitu mendapat pesan yang berisi permintaan maaf dari adik kelasnya yang baru saja menamparnya tadi siang. Taehyung hanya sekadar membacanya, ia tidak menaruh rasa simpati sedikit pun untuk membalasnya.
.
.
.
.
.
.
.
Ini sudah malam dan Jungkook tidak mendapat notifikasi chat dari sunbae-nya itu. Dan begitu ia membuka room chat-nya, ternyata hanya dibaca saja. Tidak dibalas.
Itu malah semakin membuat Jungkook frustasi bahkan merana. Kali ini dirinya malah dipenuhi atas rasa bersalah, apa mungkin Taehyung memang marah sekali padanya sehingga tidak berniat membalas pesannya.
Akhirnya ia pun memilih mengirim pesan lagi, tapi baru saja dua kata tiba-tiba room chat-nya mendapat notifikasi baru.
Coba keluar. Aku tidak mau bertemu dengan hyung-mu.
Setelah membacanya, Jungkook segera membuka gorden jendela kamarnya yang berada di lantai dua. Dari sini ia dapat melihat seseorang di depan pagar rumahnya yang tertutup rapat.
Seorang pemuda dengan jaket kulit hitam dan motor ninja. Pemuda itu tampak diam sembari memainkan ponselnya.
Dengan terburu-buru Jungkook pun langsung keluar dari kamarnya. Menuruni tangga sambil berusaha tidak mengeluarkan suara gaduh karena orang-orang di rumahnya bisa terganggu terutama kakaknya.
Taehyung tengah asyik memainkan ponselnya hingga tiba-tiba suara pintu pagar yang dibuka mengalihkan atensinya. Ia pun langsung melihat orang yang ia tunggu sedari tadi.
Itu Jungkook, dengan sweter putih yang kebesaran dan celana hitam yang pendek selutut. Terlihat manis dan menggemaskan, oh, apa ia mulai jatuh cinta?
"Hyung?" ucap Jungkook yang menyadarkan Taehyung dari pemikirannya sendiri.
"E-eh iya?"
"Apa yang kau lakukan di sini? Dan, aku ingin meminta ma—"
"Kau tidak perlu meminta maaf. Aku ke sini hanya ingin ...." Taehyung melihat ke arah sekitarnya, saat mendapati tidak ada siapapun di sini kecuali mereka berdua.
Taehyung dengan gerakan cepat menarik Jungkook ke dalam rengkuhannya, kedua tangannya merengkuh pinggang ramping milik pemuda manis itu.
Kini jarak wajah mereka terlampau dekat. Bahkan Jungkook dapat merasakan hembusan napas sunbae-nya itu yang menguarkan aroma mint.
"H-hyung ...," ucap Jungkook dengan gugup yang melanda dirinya.
Jungkook memang tengah gugup saat ini apalagi saat perlahan Taehyung mendekatkan wajahnya. Tak ada yang bisa Jungkook lakukan selain memejamkan kedua matanya yang secara refleks itu.
Dan selang beberapa detik kedua matanya tertutup, sesuatu yang kenyal menempel pada bibirnya dengan sangat dekat. Kedua matanya baru saja ingin terbuka tapi tidak jadi karena sebuah lumatan pada bibirnya membuat Jungkook semakin memejamkan kedua matanya dengan erat.
Ini adalah ciuman pertamanya. Dan Jungkook tidak tahu harus apa, ia hanya bisa pasrah sementara bibir Taehyung masih setia melumat bibirnya dengan lembut.
"SIALAN! APA YANG KAU LAKUKAN PADA ADIKKU?!"
To Be Continued.
©leenamarui
![](https://img.wattpad.com/cover/102251950-288-k724050.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nur Uns✔ [TAEKOOK]
Fanfiction[COMPLETED] Perjuangan seorang Kim Taehyung dalam mendapatkan hati adik kelasnya Jeon Jungkook yang masih sangat polos. [ taekook ; bxb ; au ; ooc ; chaptered ] ©leenamarui