Extra Chapter

7.5K 880 18
                                    

"Hyung bangun! Ayo pulang!"

Ruang kelas itu sudah kosong sejak beberapa saat yang lalu. Mulanya hanya menyisakan dua orang siswa yang kemudian satunya turut meninggalkan kelas seperti yang lainnya dan tak berapa lama kemudian seorang siswa dari kelas lain masuk ke dalam kelas tersebut.

Wajahnya terlihat sebal, dengan bibir mengerucut imut. Ayolah, ia sudah berusaha membangunkan seseorang yang sedang terlelap di atas bangku.

Itu Taehyung. Yang sedang berbaring nyaman di atas empat meja sekaligus yang disatukan. Kelasnya dua jam ke belakang memang kosong dan kesempatan seperti itu ia pergunakan dengan sebaik-baiknya.

Jungkook sudah membangunkan Taehyung selama dua menit. Tapi apa yang ia dapat? Hanya erangan pelan dan selanjutnya si pelaku terus terlelap dengan nyamannya sembari memeluk diri sendiri yang memakai hoodie abu-abunya.

Cuaca mulai mendingin dan memasuki musim gugur. Ruangan kelas pun mulai terasa dingin sekarang karena hari semakin larut.

"Hyung! Kau mau dikunci di kelas sendiri huh?" ucap Jungkook, kali ini ia berbicara tepat di sebelah telinga pemuda Kim.

Tidak ada tanda-tanda atau respon sama sekali. Jungkook terlanjur kesal, maka dengan seenak jidatnya ia mendorong tubuh pemuda itu hingga nyaris terjatuh karena Taehyung segera tersadar dan refleksnya langsung bekerja dengan baik.

Kedua matanya memerah, wajahnya tampak kusut dan rambutnya agak teracak. Jungkook tersenyum sambil menahan tawa mendapati raut wajah kekasihnya yang seperti orang tersasar dan ling lung.

"Puas membangunkanku?" tanya Taehyung, beserta suara berat dan nada sarkasnya yang sengaja.

Mendengarnya sontak Jungkook kembali memasang tampang sebalnya. Jangan lupa dengan kedua lengannya yang ia lipat di depan dada. Kedua matanya melirik sinis pada Taehyung yang malah terlihat imut di mata pemuda Kim.

"Baiklah. Maafkan aku, Kookie. Semalam aku sibuk mengerjakan tugas dan tidur hanya dua jam lalu paginya aku bangun dalam keadaan pusing dan sempat tidak sarapan. Maafkan aku oke?"

Dalam sekejap hati si kecil Jeon mulai luluh. Mendengar penjelasan sungguh-sungguh dari kekasihnya yang sudah berubah. Atau mungkin masih dalam proses.

Sejak mereka pacaran. Keduanya sudah saling berkomitmen. Saling percaya dan tidak menyembunyikan apapun. Taehyung juga benar-benar menyanggupi ucapan Jungkook saat itu yang bahwa ia akan berubah menjadi lebih baik.

Hidupnya masih panjang, dan masa lalu sebenarnya tidak punya hak untuk menghambat kehidupannya di masa sekarang. Semua yang sudah berlalu cukup dijadikan ingatan dan pengalaman yang merupakan guru terbaik.

"Kalau begitu, ayo pulang," ajak Jungkook yang segera diangguki.

Dengan sigap Taehyung menyambar ranselnya yang berada di bawah meja. Lalu menggenggam sebelah tangan Jungkook yang hangat serta pas untuknya.

Ada debaran kecil yang nyaman menggelitik. Jungkook mengulum senyumnya sementara Taehyung terus menggandengnya saat mereka keluar kelas. Dan saat ini sekolah benar-benar sudah sepi dan cukup gelap.

Tidak ada motor ataupun mobil. Cukup berjalan kaki dan menaiki angkutan umum saja. Justru dengan menaiki kedua kendaraan tersebut, waktu mereka terasa lebih lama ketimbang harus naik kendaraan pribadi.

Keduanya kini sudah tiba di depan gerbang sekolah yang agak gelap. Langit di atas mulai menggelap sementara mentari mulai tenggelam, dan akan digantikan oleh rembulan.

"Kau pasti lama menunggu, 'kan? Bagaimana kalau makan di kafe dulu?"

"Tidak. Aku sedang diet, hyung."

Nur Uns✔ [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang