6

7.2K 1.1K 16
                                        

Ciuman itu terputus seiring dengan teriakan Yoongi dari pintu rumah kediaman keluarga Jeon.

Kedua wajah mereka memerah terutama Jungkook yang kini tidak dapat menahan debaran jantungnya yang keterlaluan.

Tiba-tiba sebelah tangannya ditarik oleh Taehyung yang hanya melayangkan cengiran polosnya.

"Ayo ikut aku!"

"Ta-tapi hyung ...."

"KAU MAU MEMBAWA ADIKKU KE MANA BODOH!?"

Mendengar teriakan Yoongi yang berusaha menghampiri mereka dan tarikan pada tangannya. Jungkook malah menjadi panik, ada debaran menyenangkan saat ini apalagi saat berada di dekat Taehyung.

Ia pun buru-buru menaiki motor sunbae-nya itu, dengan keadaan siap Taehyung langsung menggas motor ninjanya meninggalkan kediaman keluarga Jeon. Mengabaikan sosok Yoongi yang menatap mereka berdua dengan raut wajah kesal.

"Sialan alien itu!" keluh Yoongi dan selanjutnya ia sempat mengumpat kesal.

....

Selama di perjalan mereka hanya diam, membiarkan suara-suara khas di hari yang menjelang malam terdengar dengan suara mesin motor.

Ternyata Taehyung membawa Jungkook ke taman yang berada di sebelah minimarket. Pemuda itu pun memakirkan motornya di dekat sana lalu turun setelah Jungkook.

Taehyung membawanya ke bangku di sana. Menyuruh Jungkook menunggu sebentar sementara Taehyung segera berlari ke arah mininarket dan masuk ke dalam sana.

Selang beberapa menit Taehyung sudah kembali dengan dua cup susu cokelat hangat. Ia memberikannya satu kepada Jungkook yang menerimanya dengan sedikit kaku.

Seketika rasa canggung menyelimuti mereka satu sama lain. Tidak ada yang berbicara dan lebih memilih menikmati susu cokelat mereka masing-masing. Tapi sebenarnya kedua mata mereka sedari tadi saling mencuri-curi pandangan dan lirikan.

Hingga pandangan mereka pun akhirnya bertemu secara tidak sengaja. Saling terkunci dengan pandangan masing-masing. Jungkook mengerjabkan kedua matanya secara cepat.

"Maaf ... aku sudah mengambil ciuman pertamamu," ucap Taehyung seketika sambil menjauhkan bibir cup dari bibirnya.

Jungkook yang memegang cup dengan kedua tangannya hanya mengangguk kecil. Sejujurnya ia juga tidak merasa marah ataupun kesal begitu tahu kalau ciuman pertamanya sudah direngut oleh Taehyung.

Yang ada malah perasaan senang dan juga seperti berbunga-bunga. Bahkan selanjutnya Jungkook terkekeh pelan saat mengingat kejadian beberapa saat yang lalu dimana Taehyung membawanya kabur dari kakaknya.

"Kau kenapa Kookie?" tanya Taehyung sedikit takut saat mendapati Jungkook adik kelasnya yang tiba-tiba terkekeh.

"Lucu saja hyung, sekarang aku tidak tahu bagaimana ekspresi Yoongi Hyung saat aku pulang nanti. Aku yakin dia akan memarahiku seharian," cercah Jungkook tapi senyumnya semakin melebar.

Tidak ada rada takut, kecewa, dan sejenisnya. Ini untuk pertama kalinya Taehyung melihat senyum dan tawa Jungkook yang paling tulus seolah tanpa rasa bersalah atau terkekang.

"Kau senang?" tanyanya kemudian meneguk habis isi cup miliknya.

Dengan cepat Jungkook mengangguk mantap, kedua matanya berbinar cerah.

"Terakhir aku dimarahi habis-habisan oleh Yoongi Hyung saat pulang sekolah waktu aku SMP. Aku pulang ke rumah dalam keadaan basah kuyup dan seragamku kotor terkena genangan air di jalan. Seharian itu Yoongi Hyung memarahiku tapi dia juga merawatku," jelas Jungkook dengan senang.

Dan saat ini Taehyung mulai mengerti sepenuhnya soal Jungkook. Karena adik kelasnya itu perlahan membuka diri padanya, menceritakan banyak hal kemudian mereka bercanda tak peduli dengan suara ribut yang mereka buat.

Malam sudah memasuki hampir larut, Taehyung mengecek jam tangannya yang menunjukkan pukul delapan malam. Oh, mereka sudah terlalu lama berbicara hingga tak sadar kalau waktu terus berjalan.

Jungkook kini tengah menatap sekitarnya, dirinya jujur merasa rileks menikmati suasana malam di alam terbuka. Hingga tiba-tiba sebelah tangannya kembali digenggam. Ia lantas menoleh ke arah Taehyung, dimana pemuda itu tengah menatapnya juga.

"Sudah malam, aku harus mengantarmu pulang," ucap Taehyung yang langsung diangguki.

Setelah tiba di depan kediaman keluarga Jeon. Tanpa banyak waktu Taehyung segera pergi begitu Jungkook turun, karena itu permintaan yang lebih muda sendiri.

"Aku tidak mau hyung dicincang oleh hyung-ku hahaha, sampai bertemu lagi besok hyung~"

"Ne. Selamat malam Kookie~"

Motor itu pun melesat dengan cepatnya membelah malam. Jungkook masih tersenyum dan begitu ia berbalik seseorang sudah berada di hadapannya.

"Sudah pulang, heh?"

.

.

.

.

.

.

.

Malam ini Taehyung memilih untuk tidur lebih awal. Bahkan malam ini ia mengenakan piyamanya dan juga mandi. Wajahnya benar-benar berseri senang dan ia pun sudah berbaring di atas kasur empuknya dengan kedua tangan yang menjadi bantalan kepalanya.

Kedua matanya menatap langit-langit kamarnya yang berhiaskan motif bintang-bintang. Tapi sebenarnya pikirannya jauh melayang ke mana-mana.

Tentu Taehyung senang karena sudah mendapatkan ciuman pertamanya. Memang ciuman yang secara mendadak dan bahkan ia sendiri tidak tahu kenapa bisa melakukannya, Jungkook terlalu menggemaskan dan imut pikirnya dan Taehyung selalu merasa lepas kendali pada adik kelasnya itu.

Dan konyolnya ia baru menyadari bahwa ada sosok adik kelas yang semanis Jungkook. Ke mana ia sebenarnya selama ini? Mengapa ia baru tahu sekarang? Sialnya, Jungkook adalah adik kekasih sahabatnya sendiri.

Ya ... mirisnya Taehyung baru tahu fakta itu beberapa hari yang lalu. Tentunya dari Jimin yang tak sengaja memberitahunya.

Ugh, mengapa dunia itu begitu sempit ya?

Dan hari ini Taehyung mulai kembali memikirkan hidupnya. Menata hidupnya kembali sepertinya tidak buruk.

To Be Continued

©leenamarui

Nur Uns✔ [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang