3

8.5K 1.3K 61
                                        

Bel pulang sekolah berbunyi tepat pada waktunya. Semua murid berhamburan keluar hendak pulang. Begitu juga dengan Jungkook yang baru saja akan sampai di gerbang sekolah, namun seseorang tiba-tiba menariknya menjadi berjalan ke arah sebelah timur.

Menariknya ke arah parkirkan sekolah, itu Taehyung yang menariknya dan kini mereka sudah tiba di dekat motor sport milik Taehyung.

"Pulang bersama ya Kookie? Tidak ada penolakan." Taehyung langsung memakaikan helm yang sengaja ia bawa dua ke hoobae-nya itu.

Seolah tidak mendapat kesempatan untuk melayangkan protes, Jungkook hanya diam menurut dan hal itu membuat Taehyung merasa lega.

Kemudian motor sport itu keluar dari kawasan sekolah. Mulanya Jungkook berpikir Taehyung benar-benar akan mengantarkannya ke rumah tapi nyatanya salah.

Kini mereka tengah berada di jalan pusat kota. Tepatnya motor sport Taehyung menghampiri salah satu mall di sini, menuju parkiran yang lumayan penuh dan ramai.

"Hyung kita mau ke mana? Aku ingin pu-"

"Kita nonton dulu, ada film baru sekarang. Semuanya hyung yang bayar," potong Taehyung saat mereka sudah turun dari motor.

Tidak mendapat kesempatan-lagi-untuk menolak. Akhirnya Jungkook hanya bisa pasrah saat Taehyung mengajaknya ke bioskop di sana.

###

Selama film berlangsung sejujurnya Jungkook tidak sepenuhnya terfokus pada alur cerita film. Berbeda dengan Taehyung yang seolah sudah tersihir oleh setiap adegan di film itu.

Jungkook lupa membawa ponselnya sehingga ia tidak bisa menghubungi ibu maupun kakaknya.

"H-hyung ...." Jungkook menarik-narik lengan seragam Taehyung agar menarik perhatian sunbae-nya.

"Apa Kookie?"

"A-aku ingin pulang ...."

"Tunggu, film-nya belum selesai, sebentar lagi."

"Uh ... baiklah."

Dengan sedikit tidak tenang dan juga dipaksakan Jungkook mencoba menikmati film yang sedang diputarkan. Mereka memilih genre horor dan sejujurnya Jungkook suka dengan genre film itu.

Setengah jam berlalu dan akhirnya film selesai, seluruh penonton keluar dari aula bioskop begitu juga dengan keduanya.

Dan kini Taehyung dibuat kalap saat mendapati Jungkook menangis di sebelahnya. Tidak terlalu terdengar karena Jungkook hanya terisak pelan.

"Kookie, kau kenapa?"

Tidak menjawab melainkan Jungkook hanya menggeleng pelan masih dengan kedua matanya yang terus mengeluarkan air mata.

Padahal mereka tidak menonton film yang sedih. Memang akhir film itu ada yang meninggal salah satu tokohnya tapi itu tidak terlalu sedih setelah dipikir-pikir.

"Kau lapar? Mau makan?"

Jungkook menggeleng lemah.

"Terus kau kenapa?" tanya Taehyung mulai merasa frustasi.

"Hiks aku ... aku-aku ... aku takut dimarahi Yoongi Hyung hiks ...," ucap Jungkook sembari terisak.

"Tenang saja nanti hyung yang-"

"Bukan itu hyung ...." Jungkook menghapus kedua matanya yang berair. Menatap Taehyung dengan wajah kacaunya.

"Yoongi Hyung bilang padaku kalau aku tidak boleh menerima semua ajakan dan pemberian darimu hyung, dan ... dan aku melanggar perkataan Yoongi Hyung hikss dia pasti kecewa padaku."

Taehyung seketika sweetdrop mendengarnya. Hatinya seolah sedikit tergores oleh belati begitu mendengar ucapan Jungkook.

"Ma-maksudmu Kookie? Kenapa Hyung-mu menyuruhmu begitu?"

Jungkook menggeleng pertanda tidak tahu dan karena ia memang tidak tahu.

"Bagaimana ini hyung? Hikss aku mengecewakan Yoongi Hyung," tutur Jungkook sambil memasang wajah murungnya.

Dalam hatinya Taehyung mengutuk Yoongi dengan segala macam kutukan. Memang apa salahnya sehingga menyuruh Jungkook untuk menajuhinya?

"Sudah jangan menangis, hyung traktir makanan ya?" tawar Taehyung yang kemudian diangguki oleh Jungkook yang mulai berhenti menangis.

Sebenarnya sedari tadi mereka sudah menjadi pusat perhatian, Jungkook sepertinya tidak sadar sedangkan Taehyung sudah merasa seperti laki-laki hidung belang yang menangisi seorang anak SD.

"Ya sudah, ayo kita cari makan," ajak Taehyung sambil menggenggam tangan Jungkook.

Dan entah kenapa genggamannya sungguh terasa pas dengan tangan Jungkook. Keduanya berjalan dalam diam, walau sebenarnya Taehyung sudah merasa berdebar dan ingin sekali merangkul Jungkook saat ini juga.

Tapi situasi dan kondisinya kurang memungkinkan sepertinya, apalagi keadaan Jungkook yang habis menangis.

"Hyung aku ingin ayam goreng," pinta Jungkook sambil menarik tangannya pelan.

Taehyung hanya tersenyum mengangguk ia pun mengikuti Jungkook yang membawanya ke sebuah restoran yang menjual ayam goreng.

Seusai makan, hari sudah menjelang malam dan kini mereka sudah hampir tiba di kediaman Jungkook

Saat motor Taehyung sudah tiba di depan kediaman Jungkook itu juga bertepatan dengan Yoongi yang baru tiba.

Ketiga pandangan orang itu bertemu, Jungkook sudah ingin menangis kembali sebelum sebuah tangan menggenggam tangannya hangat.

Itu Taehyung saat Jungkook turun dari motornya. Tiba-tiba saja Yoongi menghampiri mereka berdua dan langsung memisahkan genggaman keduanya.

"Kau bawa ke mana saja adikku, huh? Memangnya aku sudah mengizinkanmu?" tanya Yoongi dengan galaknya, kedua matanya menatap tajam ke arah Taehyung yang sudah menelan ludahnya kasar.

Kenapa kakaknya galak sekali? batinnya.

"Ma-maafkan Kookie, hyu-"

"Diam! Aku bertanya pada si alien ini," potong Yoongi cepat. "Kuberitahu, bahwa kau tidak akan mudah untuk mendapatkan Jungkook adikku. Kau harus berkorban untuk mendapatkannya," tutur Yoongi menatap tajam ke arah Taehyung sambil menunjuk wajah pemuda itu.

Seolah tidak mendapat restu sama sekali dari sang kaka, tanpa berkata apapun lagi Yoongi langsung menarik Jungkook berjalan memasuki kediaman mereka. Meninggalkan Taehyung yang menatap Jungkook yang sesekali meliriknya.

Apa kisah cintainya akan rumit nanti?

To Be Continued.

©leenamarui

Nur Uns✔ [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang