Menjauh

7 2 0
                                    


   Sampai dirumah aku merebahkan diri diatas Kasur. "Hari yang sangat melelahkan..." tanpa sadar aku pun tertidur pulas. Hingga mendengar suara yang membangunkanku. Aku tekejut "Loh mah? Udah pulang?". Terlihat mamah sudah berada disampingku.

"Sudah lah.. ini sudah jam 07.42 pagi, Nichola."

"Hah? Aku tidur lama banget." Terlihat baju seragam yang masih melekat di badanku, dan tas yang masih berada disampingku. Aku segera mandi.

   Setelah itu kami sarapan, ternyata Papah juga ikut pulang. Mamah dan Papah terlihat memandangku seperti tatapan heran. "Kenapa sih? Kok liatnya gitu?" tanyaku.

"Bingung aja kok tumben mukanya ngga ceria? Abis diputusin pacar?" Tanya Papah yang bingung melihat sikap anaknya yang berbeda dari biasanya.

"Pacar aja ngga punya." Aku mendengus kesal.

"Sudah.. mendingan nanti kamu antarkan oleh-oleh ke rumah Jason ya. Hitung-hitung silaturahmi sama Mamanya yang baru pulang dari Brazil." pinta Mamah.

"Harus aku? Banyak tugas Mah."

"Sebanyak apa sih? Nicole nggak pernah menolak perintah Mamah lho selama ini."

   Terpaksa aku harus menuruti perintah Mamah untuk bertamu di rumah orang yang menyebalkan. "Huft, anak itu yang membuat anak mu sakit hati, Mah." Batinku

"Permisi." Aku mengetuk pintu dan membunyikan bel.

"Eh, Hai Nicole sayang, apa kabar kamu nak? Tante sudah 2 tahun ngga lihat kamu. Makin cantik yah .. ada apa ? sini masuk." Ucap Tante Perry (Mama Jason)

   Aku pun memasuki kediamannya dan duduk di sofa. Sudah cukup lama aku tidak bermain kesini, biasanya Jason yang kerumahku. Atau kami dibalkon karena rumah kami berhadapan.

"Mau minum apa?" Tanya Tante Perry.

"Nggak Tan, mau kasih ini aja. Dari Mamah kemarin abis dari Batam."

"Tunggu sebentar ya, masa ada yang bertamu nggak disungguhkan minuman." Ujar Tante Perry menuju ke dapur.

   Aku sedang melihat di sekitar ruang tamu. Banyak terpajang foto-foto keluarga Jason dan foto nya dari kecil. Bahkan disitu ada foto kecilku bersamanya, terlihat kami akrab sekali. Namun dipikir-pikir ucapan Jason Sabtu Malam benar-benar membuatku sakit hati. "Dia itu cuma sahabat gue, lagi pula orangtuanya tuh rekan kerja papah gue so kami udah deket banget. Yaa ngga mungkin gue jauhin dia walaupun dia nempel mulu sih haha." Kata-kata itu terus terngiang di pikiranku. Ingin menjerit rasanya.

"Haiii kak Nicole!" seorang gadis berusia sekitar 10 tahun berlari memelukku.

"Eh Poppy, sudah besar kamu ya." Poppy adalah adik dari Jason, dia ikut kedua orangtuanya tinggal di Brazil selama 2 tahun. Jason tinggal disini sendirian. Namun rumah sudah ada Bi Irni yang mengurusnya dari pagi hingga sore, setelah Jason pulang sekolah biasanya Bi Irni pulang.

"Kak, aku kangen banget! Sini ikut ke kamarku, ada hal yang mau aku tunjukkan." Poppy menarik tanganku dan aku pun ikut naik ke kamarnya. Kamarnya tepat disamping kamar Jason. Aku mendengar suara di kamar sebelah.

"Pop, Jason lagi ada tamu ya?" tanyaku memberanikan diri.

"Iya kak, kak Lizzy namanya. Pacar barunya kak Jason. Cantik banget orangnya terus baik juga tadi aku dikasih lukisan karyanya. Bagus banget deh sampai aku pajang nih di kamarku." Poppy menunjuk ke salah satu bagian dinding. Terlihat sebuah lukisan langit senja yang sangat bagus. Millen memang sangat pandai melukis.

"Ini kak, aku punya oleh oleh buat kakak. Disimpan baik-baik ya."

"Wah, makasih Poppy. Aku pulang dulu yaa." Ucapku memeluknya.

"Mau aku kenalin ke kak Lizzy nggak? Siapa tau dia senang berkenalan dengan orang sebaik kak Nicky." Ucapnya antusias ingin mengenalkanku kepada Millen. Sejujurnya kami sudah saling kenal. Dan mereka lah orang yang sedang aku hindari.

"Ngga usah, nanti aku ganggu mereka. Lagipula aku harus pulang susah ditunggu Mamah."

"Yaudah deh, dah kakak. Sering main kesini lagi yah."

   Aku pun turun ke bawah, dan berbincang sebentar dengan Tante Perry. Aku meminum sebuah Lemon Tea dan meneguknya hingga habis. "Makasih ya Tan, saya pamit dulu."

"Makasih juga Nicole oleh-olehnya. Salam buat Lina ya, jangan lupa untuk sering bermain ke sini."

A RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang