*Author's Pov
Nicole pun kembali kerumah yang hanya berjarak beberapa meter dari rumah Jason. Hatinya kembali teriris saat mendengar tawa lelaki yang disukainya dalam diam yang seakan sangat bahagia, sedangkan dirinya? Sedang dilanda luka yang dalam untuk kesekian kalinya. Dia hanya bisa menghela nafas kasar karena sadar hanya sebatas pengagum rahasia dan ia tidak berniat untuk memecahkan ikatan persahabatan yang sudah dibangun bertahun-tahun yang lalu.
"Eh, kok cepat sekali? Ngga main sama Jason ta?" Tanya Mama yang menyadari kehadiranku dirumah.
"Ngga, Jason ada tamu." Balasku singkat dan segera menaiki tangga menuju kamar.
Sementara itu dirumah Jason.
"Pop tadi siapa dateng? Temanmu?" Tanya Jason yang menyadari kehadiran tamu selain Millen.
"Tadi kak Nicky." Jawab Poppy apa adanya.
"Loh kok ngga diajak masuk ke kamarku? Sekalian main sama Lizzy." Tanya Jason kembali.
"Sudah kuajak, tadi kakaknya ngga mau." Balas Poppy datar.
"Loh tumben? Bukannya biasanya dia main sama Lizzy." Gumamnya heran dengan tingkah laku sahabat perempuannya yang mulai berubah. Poppy hanya mengangkat bahunya dan meninggalkan kakak lelakinya itu.
"Gimana jadi nggak by?" Tanya Lizzy membuyarkan lamunan Jason. Mereka pun pergi ke sebuah caffe sekaligus mengantar Lizzy pulang. Jason sempat mengirim pesan kepada Nick untuk memastikan keadaannya baik-baik saja.
Drrt .. drrt
Pesan masuk di telepon genggam milik Nick. Ia pun segera membacanya.
From : Jason <3
Nick? Tadi lo kerumah gue ngapain? Kok nggak ke kamar gue? Gue ladi luar nih sekalian nganter Zy pulang, lo mau nitip gak? Kalo iya apa ?
"Uh gue belom ganti dn (display name) Jason ya, cuma ganti font." Nick pun segera membalasnya.
From : Nicky
Nggak.
"Salah ngga sih jutek sama dia? Sebenarnya sih ngga berniat gitu. Tapi udah terlanjur kebawa emosi." Ujarnya menghembuskan nafas kasar dan berbaring diatas kasur menatap langit-langit kamar.
Pesan pun masuk ke handphone milik Jason.
"Gue ngga salah kirim pesan kan? Kok tumben banget dia jutek." Jason terlihat cemas terhadap sahabat sedari kecilnya yang baru kali ini terlihat berbanding terbalik sikapnya. Lizzy pun yang sedari tadi memperhatikan pacarnya kali ini mengernyitkan dahi karena Jason terlihat cemas."Ada apa by?" Tanya Lizzy menepuk bahu Jason. Jason pun dengan berat hati menceritakan apa yang sedang dialaminya dengan sahabatnya kepada orang yang dipercaya.
"Mungkin dia sedang ada masalah, atau lagi pms." Ucap Lizzy menenangkan pasangannya.
"Ngga biasanya dia kaya gini, baby. Dia pasti selalu cerita sama aku dan ngga pernah jutek." Balas Jason.
"Sudahlah, kasih waktu dia sendiri aja. Nanti balik lagi kok, kita pulang aja yaa."
Mereka pun meninggalkan caffe dan segera menuju kediaman Lizzy. Dalam perjalanan Jason tidak hentinya memikirkan Nicole hingga hampir bertabrakan karena tidak konsentrasi. Sedangkan Lizzy menyunggingkan senyumnya.
di media adalah lizzy atau millen yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
A Regret
Teen FictionKenyataannya ada yang lebih menyakitkan dari sekedar cinta bertepuk sebelah tangan. dan sebuah penyesalan yang tak kunjung usai Apakah itu?