*Author Pov
Hari-hari setelahnya Jason selalu mencari cara untuk menyisihkan waktunya dengan Nicole. Namun Nicole selalu menghindarinya dan memilih untuk bersama Collins setiap harinya. Lizzy pun semakin terlihat bahagia. Try-out disemua tingkat sudah dilewati mereka.
Sampai tiba saatnya UJIAN NASIONAL hari yang sangat menegangkan dan mendebarkan bagi seluruh kelas 12. Nicole yang sudah berjuang keras berlatih dan belajar bersama Collins kali ini sudah memantapkan tujuannya, ia pun berusaha melupakan masalahnya dengan Jason selama 3 bulan ini. Selama Try-Out nilainya selalu jadi nomor 1 seangkatan kelas dua belas. Sedangkan Jason semakin hari terpuruk akibat perilaku Nicole, dan dekatnya Nicole dengan Collins. Ia semakin tak rela saat melihat mereka hampir setiap hari selalu bersama. Sedangkan Lizzy sangat manja dan tidak pengertian. Hal itu membuat Jason frustasi selama TO berlangsung dan nilainya hampir menjadi yang terbawah dikelas dua belas. Collins tidak masalah selalu belajar bersama Nicole, bahkan dia terlihat senang karena kembali dekat dengannya, gadis yang disukainya sejak 6 tahun yang lalu.
*Nicole's Pov
Jam weker Nick berbunyi dan menunjukan pukul 05.21 WIB. ia segera menunaikan shalat subuh dan bergegas membersihkan diri. Dia siap dengan ujiannya hari ini. Ia pun turun kebawah untuk sarapan dan menyambut kedua orangtuanya.
"Mah, Pah doain Nicole ya. Nicole siap memberikan hasil yang terbaik buat orangtua terbaik di dunia." Ucap Nicole seraya memeluk kedua orangtuanya dan meminta doa restu.
Nicole pun memantapkan langkahnya menuju ruangan bernomor 5 dan dia duduk di urutan ke 25. Terpampang jelas kartu peserta diatas meja disertai fotonya. Ia pun duduk dan mengerjakan soal dengan tenang dan tidak lupa berdoa.
*Jason's Pov
Jason bangun saat jam wekernya menunjukan pukul 06.57 WIB. Ia pun mempercepat langkahnya dan segera pergi dengan terburu-buru. Sebelum berangkat ia sempat menelpon Mamahnya yang kembali tinggal di Brazil namun tidak diangkat. Jason pun cemas dan mengirimkan sebuah pesan.
"Mah, doakan Jason." Sudah sekitar 25 menit tidak dibalas.
Jason pun menaiki sepeda motornya dan mengendarainya dengan kecepatan kencang karena sudah telat. Sampai disekolah dia berlari mencari ruangannya. Ternyata ruangannya bernomor 1 dan ia duduk tepat disamping Collins. Ia semakin dibuat frustasi, terlihat Collins yang sangat tenang menyelesaikan soalnya. Sedangkan dirinya hampir 40 menit ia habiskan untuk memikirkan hal yang tidak ada hubungannya dengan UN. Yaitu Mamah, Nick, Collins, dan Zy.
*Collins's Pov
Akhir-akhir ini dirinya sangat senang karena bisa berdekatan dengan gadis yang dicintanya. Ia pun semakin semangat belajar dan mengejar impian kuliahnya di Jerman. Ia terbangun tepat waktu dan menyiapkan semua yang harus dibawa. Ia pun berpamitan kepada Mamahnya, satu-satu anggota keluarganya yang ia tahu. Collins memantapkan langkahnya menuju ruangan nomor 1. Dan ternyata bersebelahan dengan Jason, ia terlihat tidak memperdulikannya. Sesekali ia mengingat akan kenangan belajar bersama Nick dan tersenyum. Namun dia segera mengalihkannya dan focus kepada soal ujian.
...
Seminggu kemudian Ujian Nasioal telah usai, ujian praktek pun sudah dilaksanakan. Semua murid kelas 12 bersorak gembira karena sudah tidak ada hambatan. Mereka hanya perlu menunggu hasil ujian yang akan dibagikan 2 minggu lagi.
"Finally. Thanks Lins, mau bantuin gue selama hampir setengah semester buat ngejar nilai yang sempurna. Hampir setiap hari lo ke rumah gue dan belajar bareng." Ucap Nicole.
"Apa sih yang ngga buat lo? Hehehe. Lo ngga usah berterima kasih gue juga senang kok ada teman belajar jadi seru. Ngga usah sungkan minta sesuatu dari gue." Balas Collins tersenyum.
Mereka pun pergi meninggalkan sekolah dengan menaiki mobil milik Collins. Kali ini mereka akan hangout untuk menghilangkan seluruh penat.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Regret
Teen FictionKenyataannya ada yang lebih menyakitkan dari sekedar cinta bertepuk sebelah tangan. dan sebuah penyesalan yang tak kunjung usai Apakah itu?