5. Ambition

5.3K 719 35
                                    

NOT CINDERELLA

Disclaimer by: Masashi Kisimoto
Story by: Elvana Mutia

Part 5 : Ambition

Hinata kecil terlihat duduk di ayunan sendirian. Sejak tadi ia sedang menunggu Neiji yang tidak segera kembali. Iris ameyths nya menangkap kumpulan anak laki-laki yang berlarian saling mengejar. Hinata kecil berniat mendatangi mereka, ia melompat dari ayunan dan sayangnya ia terjatuh.

"Ittai." rintihnya. Anak-anak yang melihatnya sontak menertawainya yang tersungkur di tanah. Hinata menunduk dalam-dalam karena malu dan menahan kesakitan.

"Jangan menangis."

Hinata kecil mendongak. Ia mendapati salah satu dari anak-anak tadi sedang mengulurkan tangan padanya. Dia adalah Sasuke, sayangnya saat itu Hinata kecil belum mengenal Sasuke. Dengan ragu Hinata mengusap wajahnya lalu meraih tangan Sasuke.

"Arigatou." lirih Hinata kecil.

"Hn. Lain kali jangan melompat dari ayunan. Jaa." Sasuke kecil berlari menyusul teman-temannya yang sudah meninggalkannya. Hinata tersenyum menatap kepergian Sasuke.

Sejak saat itu, benang takdir antara Hinata, Sasuke, dan Naruto saling bertautan. Hanya saja, butuh waktu yang panjang sampai mereka bisa bertemu.

[~Not Cinderella~]

Hinata melangkahkan kakinya keluar dari ruangannya. Konan yang melihat itu segera menghampiri Hinata.

"Nona, anda mau kemana?" tanya Konan. Hinata menghentikan langkahnya lalu menatap sekertarisnya itu.

"Aku akan menemui ayahku, kau lanjutkan saja pekerjaanmu." Hinata kembali melanjutkan langkahnya. Sedangkan Konan hanya terdiam sampai Hinata hilang dibalik lift.

Di dalam lift, Hinata menekan tombol lantai teratas gedung ini. Setelah sampai, ia melangkah menuju ruangan pimpinan tertinggi perusahan, Hiashi.

Tok. Tok. Tok.

"Masuk."

Mendengar itu, Hinata memutar kenop pintu dan membukanya. Matanya dapat menangkap sosok sang ayah yang duduk di kursi kerjanya dan juga Kakashi yang berdiri di sampingnya. Hinata melangkah mendekat lalu menunduk hormat saat berada tepat dihadapan Hiashi. Hinata memang menjunjung sikap perofesional saat bekerja.

"Ada apa Hinata?"

"Tou-san, aku ingin meminta surat wasiat yang kaa-san tulis mengenai saham yang tou-san pegang saat ini."

Hiashi mengerutkan keningnya mendengar permintaan putrinya itu.

"Untuk apa? Kau tau kan itu adalah dokumen yang sangat penting." Hiashi menatap Hinata serius begitu pun Hinata.

"Aku hanya ingin memeriksanya saja. Setelah selesai akan langsung kukembalikan." Hinata berucap meyakinkan. "Ada beberapa hal yang harus kupastikan, Tou-san." sambungnya. Hiashi membuang nafas lelah lalu menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi.

"Kakashi, ambil dokumen itu." titah Hiashi.

"Baik." Kakashi berlalu menuju sebuah lemari berisi dokumen-dokumen perusahaan dan mengambil sebuah map disana. Kemudian Kakashi kembali dengan sebuah map ditangannya yang kemudian ia serahkan pada Hiashi.

"Jaga surat ini, Hinata." Hiashi menyerahkan map itu pada Hinata.

"Arigatou, tou-san." Hinata mengambil alih map itu ke tangannya.

Not CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang