NOT CINDERELLA
Disclaimer by : Masashi Kisimoto
Story by : Elvana MutiaPart 19 : Found You
Sasuke meremas kertas di tangannya. Beberapa daftar waktu dan tempat akses kartu kredit dan ATM Hinata bahkan tidak membantunya menemukan lokasi keberadaan gadis itu. Menurut catatan terakhir kali Hinata mengakses kartu ATMnya adalah sekitar tiga bulan yang lalu dalam penarikan tunai yang cukup besar di salah satu mesin ATM di Konoha. Sasuke mengakui Hinata memang sangat cerdas sampai memilih menggunakan uang tunai untuk menghindari meninggalkan jejak. Sasuke yakin Hinata tahu kalau ia akan mencari gadis itu.
"Bagaimana dengan visa? Catatan kedutaan? Tidak mungkin dia mengunjungi suatu negara tanpa visa kan?" tanya Sasuke dengan sangat tidak sabar pada Suigetsu. Sudah hampir satu bulan ini sejak pernikahan Sai, dan Sasuke sudah berusaha mencari Hinata selama dua minggu terakhir namun usahanya belum membuahkan hasil.
"Maaf, Sasuke-sama. Tapi kita tidak bisa mendapatkan rekam kedutaan dari negara lain begitu saja tanpa ada surat perintah dari kedutaan Jepang." jelas Suigetsu.
Berusaha menahan gejolak di dadanya, Sasuke memejamkan matanya kuat-kuat. Sekuat mungkin ia menahan diri agar tidak meledak dan meluapkan kekesalannya. Dia harus tenang, ada sifat ketenangan yang mengalir dalam darah Uchiha, Sasuke harus ingat itu.
"Hinata, dimana sebenarnya kau ini? Apa kau baik-baik saja?" Sasuke bergumam sendiri. Melihat atasannya seperti itu, Suigetsu merasa sedikit iba. Belum pernah ia melihat sosok Uchiha Sasuke yang seperti ini. Selama ini Uchiha Sasuke selalu terlihat bediri kokoh dengan penuh karisma dan mampu memegang kendali atas keadaan sesulit apapun, namun sekarang bos nya itu nampak tak berdaya. Benar-benar sangat kontras dengan sifat Uchiha yang biasanya.
"Sasuke-sama, kurasa kita bisa mencari jejak data dari rumah sakit atau klinik. Kalau Hinata-sama sakit, kemungkinan dia akan mendaftarkan dirinya di suatu rumah sakit."
Sasuke menghela nafas panjang, ia kembali membuka kedua matanya. "Apapun itu lakukan yang terbaik. Cari di setiap rumah sakit di jepang, hotel, dan penginapan, dan suruh orang mencari di negara manapun yang ada di eropa. Dan satu lagi..." Sasuke menggantung kalimatnya, menatap tajam pada sekertarisnya itu. "....tetap rahasiakan ini dari siapapun."
"Baik, Sasuke-sama."
Suigetsu pun membungkuk memberi hormat sebelum akhirnya pergi untuk menyuruh orang-orang bayaran untuk melakukan perintah Sasuke.
Sementara Sasuke teringat sesuatu dalam keheningan di ruangannya, ia pun membuka laci untuk mengambil sebuah kotak beludru berwarna hitam. Dibukanya kotak itu dan terpampanglah sepasang cincin indah. Cincin yang dulu sempat mengikatnya dengan gadis Hyuga yang hidupnya begitu penuh dengan ambisi.
Hati Sasuke berdenyut nyeri tatkala otaknya dengan tega memutar kembali kejadian di ingatannya saat Hinata melepas cincin itu dan pergi dengan membanting pintu. Rasanya seperti baru kemarin, tapi nyatanya hari-hari terus berlalu. Waktu terus berjalan dan bahkan Sasuke tidak tahu apa yang Hinata lakukan setiap harinya. Apakah Hinata sehat atau sedang sakit. Sungguh semua pertanyaan ini sangat menyiksanya.
Drtttt drttt
Sebuah notifikasi pesan masuk membuat layar ponsel Sasuke menyala. Sedikit melirik, Sasuke membaca nama pengirim pesan itu. 'Naruto Dobe'. Pasti bukan sesuatu yang penting, batin Sasuke. Ia pun mengabaikan pesan itu dan kembali pada pekerjaannya. Lusa dia harus pergi untuk melakukan survey pada anak perusahaannya di Kyoto. Begitu banyak kesibukan dan ia memilih untuk tidak menanggapi pesan-pesan masuk dari Naruto di ponselnya. Bahkan meskipun suka berulangkali ponsel itu bergetar terus menerus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Cinderella
Fanfiction[SasuHinaNaru] Hidup tidaklah seindah dongeng Sleeping beauty, tidak sedramatis Snow White, tidak seirasional Beauty And The Beast, juga tidak semanis Cinderella. Hinata, seorang heirs Hyuga tidak akan membiarkan takdir mempermainkannya. Justru Hina...