Myra
"Myraa ayok jadi nggak nihh kita ngelihat pesta kembang api dari puncak."
"Ya ampun Sinta baru juga adzan isya lagian kan masih nanti malem kan tahun barunya." Ucap Myra dengan wajah lesu sehabis menikmati senja itu.
"Ya udah kita nanti berangkat jam 9 aja gimana." Ucap Mirza dengan nada bijaksana.
"Okedeh kalau gitu aku mandi sama siap siap dulu ya, kalian bisa nonton tv atau mainin hp gue aja." Ucap Myra sambil mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.
Kebetulan sekali malam itu keluargaku sedang ada urusan masing masing sehingga aku tidak perlu memohin mohon untuk meminta izin mereka. Ya maklum lah kalau anak semata wayang gimana tuh manjainnya. Jadi mulai tahun 2017 nanti aku harus lebih mandiri dan serba disiplin.
"Ayokk temen temen udah mau jam 9 nih."
"Ayok Myra." Ucap Sinta sambil langsung memakai sandalnya.
"Tungguin gue." Mirza yang masih menggunakan sandal masa kininya itu.
Dari rumahku menuju puncak wisata jaraknya kira kira 1 km dengan jalan yang biasa khas pegunungan, naik naik tapi karena kami berjalan di waktu malam sehingga tidak terlalu menguras banyak energi dan keringat. Sesampainya fi punxak di sana memang tidak terlihat keramaian karena puncak acara pada malam itu tidak di punxak wisata seperti tahun tahun sebelumnya. Meski di sana tidak terlalu ramai kami bertiga tetap dapat menikmati pemandangan lampu kerlap kerlip kota dari puncak wisata alam ini. Di puncak aku berdiri di sebuah batu besar yang bernama batu krisbenet. Dari batu ini terlihat dengan jelas gemerlap lampu kota wates.
Flash back on
Suasana sekolah
Dari kejauhan ku lihat anak yang mengikutiku sewaktu di toko oleh oleh itu. Semakin hari dia semakin tengil saja. Dan sekarang aku sudah tahu dia ada di kelas apa, dan ternyata dia adalah anak olahraga. Tak kusangka tempat duduk dia berseberangan dengan tempat duduk ku di kelas. Semakin hari pun aku semakin risih dengan tingkahnya yang selalu mencuri perhatian diam diam itu ( maaf gaes bukanya ge er atau ke pd an tapi kan faktanya gini kok, banyak lagi buktinya.) Tak mau kalah aku juga selalu memperhatikan tingkahnya secara diam diam. Aku juga penasaran dengannya dan sepertinya aku mulai ngeStalk tentang anak itu.Flashback off
"Woyy Myra ngayal lagi loh ya? Ya ampun ini udah mau ganti tahun kalik ganti hobby kenap, masak hobbynya mau ngayal terus sih." Ucap Mirza yang spontan mengagetkan Myra yang sedang mengingat memory terindahnya sepanjang 2016 itu.
"Astaghfirullah Mir aku nggak ngayal kok cuma inget sama sesuatu aja, lagian salah ssuatunya sendiri sih pake numpang lewat di pikiranku." Ucap Myra dengan nada komedi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mawar Palsu
Teen Fiction'Dia' adalah hal yang paling indah dan abadi. Meski terkadang hanya aku yang mampu menyadari semua itu. Dan kemanapun aku pergi bayangmu tetap akan mengikuti langkahku. Terkadang aku berfikir bisa melupakanmu meskipun akhirnya selalu gagal. Tapi per...