Insensible

Insensible (Chapter 11)

Preview Last Part :

Saat suasana masih tegang tiba-tiba saja ponsel Yoona berdering tanda panggilan masuk. Layar smartphone nya menampilkan sederet nomor yang tidak dikenal. Dengan cepat gadis itu menjawab panggilan masuk tersebut.

“Yeobseo…”

Insensible ®

“Jessica-shi…”

“….”

“Jadi ini semua ulah dirimu?”

“….”

“Kenapa kau tega sekali??”

Mendengar nama Jessica di sebut membuat Donghae naik pitam dan segera merebut ponsel yang ada di tangan istrinya itu.

“Hallo Jessica Jung apa yang sebenarnya kau inginkan?” tanya Donghae dengan masih menahan amarahnya.

“…..”

“YA.. kau gila?? Mana mungkin aku meninggalkan istri dan anak ku. Bukankah kau sendiri sudah memiliki suami dan anak.”

“….”

“Kau gila… Sica-ya…”

“….”

“Ck… sampai kapan pun aku tidak akan pernah meninggalkan anak dan istriku.”

“ARRGGHHH…. BRENGSEK…” Pekik Donghae kesal.

“Sabar oppa.”

“Bagaimana aku bisa sabar? Apa ini pertama kalinya dia mengancam mu, Yoong?”

“Sebenarnya… sebelum ini pernah berusaha untuk menggagalkan acara hari ini dengan cara membayar semua modelku, tapi untuk Nayoung dan teman-temannya bisa membantu sehingga acara hari ini berjalan lancar.” Jelas Yoona kepada suaminya.

“Mwoo…. Kenapa kau tidak jujur tentang hal ini kepada oppa.”

“Maaf oppa aku kira karena masalahnya sudah selesai jadi aku tidak menceritakannya kepada mu. Aku juga tidak ingin mengganggu pekerjaan oppa.”

“Assshhh… lain kali kau harus menceritakan apapun yang terjadi, jangan ditutupi kau mengerti.”

“Maaf oppa…”

“Iya.. tidak apa-apa… sekarang lebih baik kita focus dengan Nayoung.”

Saat mereka baru akan membahas tentang masalah Nayoung tiba-tiba saja ponsel Nayoung bordering dan menampilkan nama Lee Jeno, dengan cepat gadis itu menjawab panggilan itu.

“Yeobseo…. Ada apa Jeno-ah..”

“…”

“Apa… baiklah kami akan segera pulang.”

“Ada apa?” tanya Donghae langsung ketika Nayoung mengakhiri panggilan teleponnya.

“Eomma… eomma pingsan setelah mendengar berita itu.”

“Astaga… ayo kita pulang sekarang.” Ucap Donghae singkat dan bergegas berlari menuju mobil.

Selama perjalanan ke rumah tidak ada satupun dari mereka berempat yang memulai percakapan. Semua perhatian mereka terfokus pada Nyonya Lee yang ada di rumah. Raut wajah cemas terlihat jelas dari Nayoung. Seok Jin melihat itu mencoba untuk membuat kekasihnya itu tenang.

“Young-ah, semua akan baik-baik saja percayalah.”

“Aku tidak akan peduli bila karir yang selama ini ku bangun hancur sekalipun. Aku hanya takut tentang kondisi eomma saat ini. Kau pasti tahu belum lama ini eomma dirawat karena serangan jantung.” Ucap gadis itu berusaha tenang. Jin merangkul tubuh gadis itu ke dalam dekapannya.