Nilai 55? Baguuus!!

86 9 22
                                    

Ada seorang anak, sebut saja namanya Agus.
Badan tinggi besar.
Kulit ga putih sih, tapi ga item banget juga. Yang penting ga kucel or degil atau bahasa Jawa-nya: luethek.

Wajahnya... yah, untuk standar ndeso, mungkin bisa masuk kategori lumayan.

Bagaimana dengan kapasitas otak dan kemampuan berpikirnya?
Nah, itu dia masalahnya!

Kapasitas otak memang belum penah ada yang ngukur sih...,
Tapi tu anak, kalau tiap diajar 'yang ada angka-angkaannya' kerjaannya molor. Dan tiap kali disuruh maju mengerjakan soal di papan tulis, malah antri di depan anak yang ranking satu!

Bukan, bukan untuk minta tolong diajari, itu mah mending, tapi langsung minta tolong suruh ngerjain soal yang jatahnya, jadi dia tar ga pake mikir tinggal nyalin aja di papan tulis.

So, kalau begitu kira-kira bagaimanakah kemampuan si Agus ini?

Tet.tott!
Waktu habis, point nilainya? ... besar!

***

Nah, berhubung si Agus ini sudah kelas IX, maka terpaksalah dia harus mengikuti Try Out Ujian Nasional beberapa kali.

Di situlah keajaiban terjadi!

Anak cewek yang biasanya ranking 1 or 2, tiba-tiba dapat nilai TO IPA cuma 37,5. Sedangkan si Agus, memperoleh nilai 55 yang notabene tertinggi nomor 3 di kelas!
--ngenest ga sih, nilai TO IPA paling tinggi 60, dan nilai 55 alias betul 22/40 masuk tertinggi ketiga?--

Otomatis ranking paralel paralel si Agus berhasil merangkak naik ke-50 besar sesekolahan!

Teman-temannya pun menjadi heran! Kiri-kanan, depan-belakang si Agus kan anak yang selevel sama dia, si Agus nurun (mencontek) siapa, kok nilainya masuk tiga besar? Apakah si Agus mendadak pintar?

Maka ketika satu kelas 'diceramahi',--catat: bukan dimarahi loh...-- untuk merenungkan nilainya yang mengerikan, tiba-tiba ada salah seorang anak yang nyeletuk, "Ke sih enak, Gus! Bijimu apik!" Kau sih enak, Gus! Nilaimu bagus!

Whaaaaaat?!
Nilai 55 dibilang bagus?! Buagus dari Hongkong?!
Esmosi dunk, saya!
Langsung gebrak meja!
marah.marah.mode.on.
--catt.: sekali lagi, yang di atas tadi dan yang di bawah nanti seperti biasa hiperbolis lho ya! Hehehe--

"Minta ampuuuuuuuun!!! Jadi nilai 55 kau anggap bagus? Terus nilaimu yang cuma 20 atau 30 itu namanya apa?! Jelek-banget-pol-kerak-neraka?!"

"Kalau KKM-nya saja 70, itu artinya semua nilai yang kurang dari 70 termasuk jelek!"

"Lha kalau nilai TO IPA tertinggi saja cuma 60, berarti ada nggak, yang nilainya bagus? TIDAK ADA!!"

"Nilai 60 kek, 55 kek, 20 kek, ada yang tuntas gak? GAK ADA! Semuanya sama: JELEK SEMUA!"

"Kamu itu pada terbiasa santai-santai aja dapat nilai 20-30, jadinya nilai 50-an kau anggap bagus!"

"Padahal aku tuh, seumur hidup di zaman sekolah dulu, ga pernah dapat nilai 55!!"

"Kapan cita-citaku punya murid yang nilai UN-nya 100, bisa tercapai kalau gini caranya?"

--curhat beneran ini mah, hahah--

(444)

a.n.:
Jadi pindah genre ahh... ke Non-Fic. Kira-kira bakal ada efeknya, gak ya? Who knows! Hahah.

#ayo_bereksperimen!
*garuk-garuk-kepala*

Teaching Sience for The Dumbest(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang