Kisah Somplak di Hari Senin

68 10 36
                                    

Hari Senin. Aku mau mengadakan assessment alias penilaian hasil belajar, a.k.a ulangan.

Sebagai bagian dari guru hitz, Himpunan Ibu-guru Tergalakz, pastinya canggih dunk kita. Sistem penilaian di tiap chapter pasti complete dan rumit meliputi: tugas, proyek, praktik, presentasi, tes tertulis, dan tes lesan.

Yah, pamer dikit boleh lah. Biasa, di awal tahun ajaran waktu masih terasa panjang.

Lha bab-nya bagian apa? Itu loh, sistem ekskresi. Semacam Clean Master lah, di hape kamu.

Terus hasilnya gimana?
- Tugas: lumayan
- Proyek: lumayan
- Praktik + presentasi: lumayan
- Tes tertulis: hancur sehancur-hancurnya.
Nilai tertinggi cuma 72, nilai terendah 15.

Saking parahnya nilai di kelas A, aku sampai promosi di kelas B: "siapa yang bisa dapat nilai 73 ke atas, tak ke'i dit ... sewu!"

Jangan kau remehkan uang 1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan kau remehkan uang 1.000!

Mau beli ice cream Magnum, uangmu cuma Rp 11

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mau beli ice cream Magnum, uangmu cuma Rp 11.000,00 kurang sewu, gak bisa. Mau beli sprite botol mini, uangmu cuma Rp 2.000,00 kurang sewu, gak bisa!

Pokoknya barang siapa anak kelas B bisa dapat nilai 73, maka kuberi seribu.

Kalau 10 anak dapat nilai lebih dari 73? Kalau sekelas nilainya 73 semua? Lumayan tuh jadinya! Ongkos makan siang 2 hari bakal melayang, Bo!

Tapi kenyataannya kelas B malah lebih parah, nilai tertinggi cuma 55. Katanya, gara-gara dua orang raja-nya yang rangking paralel se-angkatan, sedang ikut lomba jambore pamuka se-kabupaten! Ya sudahlah, seribuanku selamet semua. Hehehe.

Kembali ke soal nilai tes, berhubung tes tertulisnya parah, harapan terakhir tinggal nilai tes lesan. Anak dipanggil untuk maju satu-satu, menunjukkan organ/bagian-bagian organ penyusun sistem ekskresi.

Tibalah giliran si Vishnu, yah anggap saja namanya begitu. Dia maju dengan pedenya.

"Vish, carikan aku ginjal," kataku.

Lima menit berlalu. Sepuluh menit berlalu. Si Vishnu sibuk membongkar torso manusia tersebut dan membolak-balik bagian-bagiannya.

"Cepetan Vish, bosen nih! Lama amat!"

Akhirnya Vishnu menyerah dan pasrah. Dia menunjuk ginjal adalah bagian yang ini:

"Wakakakakakak!" Sontak sekelas terbahak-bahak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wakakakakakak!" Sontak sekelas terbahak-bahak. Aku pun hampir tak sanggup menahan tawa.

Ya ampyuuun, Vish! Pantesan kau somplak, lha ginjalmu aja ada di otak!

#pengen.jedotin.pala.ke.meja!
(333)

Teaching Sience for The Dumbest(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang