Ada satu yang selalu ingin aku pertanyakan
Sebab apa kau pergi?
Apakah sejak awal kau memang tak membawa cinta?
Atau memang kau hanya terpaksa?
Cobalah untuk jujur akan keadaan
Agar semua menjadi terangAku tak pernah menduga
Sempat terpikir pun tidak
Kau dengan angkuhnya pergi
Tanpa pamitan tanpa kata
Berlalu begitu saja dengannya
Tanpa perasaan tanpa putusanApakah kita titisan Bathara Yamadipati dan Dewi Mumpuni?
Dimana sang penjaga neraka itu dihianati
Dicampakan oleh istrinya sendiri, Dewi Mumpuni
Bila memang begitu rupanya kita
Aku akan berlapang dada seperti halnya Bathara Yama
Mengiklaskan demi kebahagiaanmu semataYogyakarta, 3 Mei 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
KOPI P(f)AITh
PoesíaSuatu keyakinan dalam sebuah romansa yang terkadang terasa pahit yang tertuang dari seduhan kata dan menjadi bergelas-gelas sajak juga puisi