Masa Lalu (1)

9.4K 419 7
                                    

Hari ini Gio berangkat ke kantor seperti biasa, walau ia belum terbiasa dengan pekerjaan di tempat Ayahnya itu. Gio mulai memahami segala kegiatan di Kantor ini, ia sudah cukup mengenalnya hari ini. Kegiatan sekarang bahkan lebih padat dengan adanya proyek yang akan dikerjakan bersama perusahaan Isla.

Gio tidak percaya ia akan bertemu lagi dengan orang itu, orang yang sudah merusak persahabannya dengan Samuel.

~Flashback On~

Kehidupan kampus Gio sangatlah menyenangkan dengan persahabatan yang berjalan dari SMA hingga sekarang bahkan mereka berlima sering disebut 5 serangkai karena selalu bersama dimanapun. Mereka terdiri dari Gio, Juna, Tias, Samuel dan Isla. Walaupun diantara mereka ada yang berhubungan lebih dari sahabat, persahabatan mereka tidak terpengaruh dan berjalan seperti biasa.

"Yo besok lo ada acara?" Isla bertanya disaat ia berpapasan dengan Gio di koridor kampus.

"Engga, emang kenapa La?" Gio menjawab dengan menoleh pada Isla dan sesekali melihat jalan lagi.

Isla seperti berpikir akan mengatakkannya atau tidak, kemudian ia menggeleng dan tersenyum ke arah Gio, "Engga jadi deh Yo."

Mengingat ia harus membereskan sesuatu ia berpamitan kepada Gio. Isla berjalan ke arah belakang kampus, karena ia janjian dengan Samuel yang sebagai pacarnya sekarang.

Samuel melihat Isla datang ia tersenyum dan berdiri dari duduknya, sedangkan Isla berjalan dengan ragu ke arah Sam.

"Ada apa? Tumben kamu minta janjian disini." Sam menatap Isla dengan cinta. Ia sangat mencintai Isla karena menurutnya Isla adalah gadis yang pandai, baik dan cantik tentunya. Apalagi ia sudah mengenal dia lebih dari 3 tahun, jadi ia sangat yakin dengan perasaanya. Bahkan hubungan mereka sudah berjalan 2 tahun. Semejak masuk kuliah.

"A..aku mau minta putus." Perkataan itu keluar di bibir Isla dengan gugup, bahkan Isla menundukan kepalanya tidak ingin menatap Sam.

"Apa kamu bilang?" Sam tidak percaya dengan apa yang ia dengar.

Isla mengangkat kepalanya menatap Sam dengan yakin dan kembali berkata, "Aku minta putus Sam."

Sam terkejut dengan apa yang di ucapkan Isla, bahkan Isla berkata dengan sangat yakin.

"Kenapa hah, aku ada salah sama kamu?" Sam merasa ia tidak melakukan kesalahan apapun pada kekasihnya ini.

"Aku udah ga cinta sama kamu."

Apa dia bilang? Sam tidak percaya dengan ini, ia merasa sudah mencintai Isla dengan baik. Mengapa dia bisa bilang begitu.

"Aku cinta sama Gio." Tubuh Sam membeku mendengar ucapan yang di lontarkan Isla, jadi itu masalahnya. Mengapa harus Gio? Mengapa?

"Kenapa? Kenapa harus Gio hah!?" Sam frustasi dengan apa yang terjadi, mengapa harus sahabatnya yang terlibat dalam hubungannya ini.

"Aku kurang apa sama kamu La." Isla tertunduk melihat kemarahan Sam, ia tidak bahwa ini salah tapi ia harus segera mengahiri ini. Supaya ia bisa bersama Gio.

"Kamu ga kurang apa-apa Sam, aku yang merasa ga pantes aja sama kamu." Isla berkata dengan ragu.

Sam menatap Isla dengan tatapan yang hancur, "Aku ga perlu tahu kamu pantes atau engga untuk aku, yang aku tahu kalo hati ini buat kamu La. Itu udah cukup." Sam tidak habis pikir dengan alasan Isla.

"Maafin aku Sam, tapi aku udah ga bisa lanjutin semua ini." Isla berkata itu dengan tegas, dan pergi meninggalkan Sam yang masih terdiam di tempat. Ia melampiaskan amarahnya dengan menonjok dinding kampus, sampai tangannya berdarah dan bersemu biru. Tapi ia abaikan itu, bahkan rasa sakit di tangannya tidak ada apa-apanya dengan sakit di hatinya.

Your Sister is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang