Masa Lalu (2)

7.5K 430 22
                                    

Gio mencari Sam di tempat tongkrongan mereka diluar sekolah, tapi ia tidak menemukannya. Malah ia bertemu dengan Tias yang sedang mengobrol dengan pelayan disana.

"Yas lo liat Sam?" Gio bertanya dengan gusar.

Tias menatap Gio heran, "Kenapa lo nyariin Sam?"

"Gue ga bisa cerita sekarang, intinya gue harus tahu sekarang dia ada dimana."

"Gue sedari tadi ga liat dia Yo, coba lo tanya Juna. Mungkin dia tahu."

"Oke makasih Yas."

Gio berjalan keluar cafe tokrongannya, sebelum kembali mengemudi ia menelepon Juna. Dan panggilannya tersambung.

"Ada apa Yo?" Juna tahu, Gio pasti menghubunginya karena ada masalah.

"Lo liat Sam ga Jun?" Tanya Gio di sela mengemudinya, tempat tujuannya sekarang adalah rumah Sam.

"Sam? Lo ada masalah sama dia?"

Gio berdecak kesal, "Bisa ga lo jawab pertanyaan gue aja, ga perlu pake nanya Jun."

"Calm dude, dia ada disini."

Mendengar itu Gio langsung mengerem mendadak, "Dimana?"

Dan satu kata membuat Gio diam, "Club."

Gio tidak menyangka bahwa Sam sampai lari ke Club gara-gara masalah ini dan semua ini terjadi karena wanita sialan itu. Gio memukul stir, melampiaskan kekesalannya.

"Yo lo masih disana."

"Gue kesana." Setelah mengatakan itu Gio mematikan sambungan teleponnya, ia menginjak pedal gasnya bergegas ke tempat yang ia tuju.

Sesampainya di tujuan, Gio masuk dengan disambut dentuman suara musik Dj yang sedang mengalun. Ia mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Juna. Dan ia dapat melihat Juna melambaikan tangannya di depan bartender.

"Mana dia?" Gio dengan cepat bertanya keberadaan Sam, karena tujuannya kesini adalah untuk dia.

"Noh." Juna mengarahkan dagunya ke arah samping, dan terlihat Sam yang sudah tidak sadar akibat pengaruh alkohol.

"Sam kita perlu bicara." Gio mengarahkan pandangan Sam padanya.

"Ehh ada si anjing, ngapain lo kesini hah!? Belum puas lo rebut pacar gue." Sam berbicara dengan sedikir melantur, walau ia tahu yang di depannya adalah Gio.

"Ini ga seperti yang lo kira Sam, gue bahkan ga tahu sama sekali kalo Isla suka sama gue."

"Bulshitt. Bilang aja lo juga diem-diem suka'kan sama Isla, gue bisa liat dari cara pandang lo sama dia Yo. Ga usah munafik lo."

"Demi apapun, gue ga ada rasa sama dia. Gue cuma anggap dia temen aja Sam, lo harus percaya sama gue."

Sam mencoba berdiri dengan sempoyongan mendekati Gio, "Percaya!? Kepercayaan gue buat lo udah hancur! Gue benci sama lo Yo, karena lo orang yang gue sayang ninggalin gue. Gue muak sama lo, gue muak selalu ada di bawah lo. Dan gue muak liat muka lo yang sok polos itu."

Gio mematung mendengar semua amarah Sam padanya ia mencoba membuka suara lagi bersikeras bahwa semua ini salah. Sedangkan Juna hanya bisa menonton, karena ia tahu masalah ini tidak seharusjya ia ikut campur.

"Gue ga ada niat Sam, gue..."

"Banyak bacot lo." Dan satu bogeman mendarat lagi di muka Gio, Juna yang melihat Sam akan melempar pukulannya lagi menarik Sam menjauh.

Gio mencoba berdiri, ia merasakan sobekan di bibirnya kembali terbuka. Bahkan mungkin semakin besar, ia menghapus darah disudut bibirnya dengan tangannya dan menatap Sam yang sedang mencoba melepaskan diri dari Juna.

Your Sister is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang