Possessive

12K 579 14
                                    

Kai memasuki sekolah dengan senyuman yang tak pernah luntur dari bibirnya, hari ini dia resmi jadi pacar Gio. Sesampainya di kelas ia langsung duduk di tempatnya, kelas masih cukup sepi Vey dan Awi pun belum datang. Kai sesekali memegang kalungnya dan tersenyum kembali.

Vey baru saja memasuki kelas, ia melihat Kai yang tersenyum sendiri. Merasa ada yang tidak beres Vey memanggil Kai, tapi yang dipanggil tidak meresponnya malah makin tersenyum bahkan terkekeh geli.

"Kai.." Panggil Vey lagi, disaat ia sudah duduk dibangkunya disamping Kai.

"KAIIIII." Vey berteriak kesal pada temannya itu.

Kai kaget dan melihat ke arah Vey, "Eh lo udah dateng Vey." Ucapnya polos.

Vey menepuk jidatnya sendiri, ia menghela napas berat dan berkata, "Gue udah nyampe dari tadi, malah gue udah manggil lo beberapa kali tapi lo malas senyam-senyum ga jelas. Kaya orang gila tahu." Vey berkata seadanya dengan apa yang ia pikirkan.

Vey melihat Kai malah tersenyum kembali sambil memegang kalung yang ia pakai.

"Sejak kapan lo pakai kalung, mana bentuknya hati lagi." Tanya Vey karena perasaan Kai tidak mempunyai kalung seperti itu.

"Sejak kemarin." Jawab Kai dan sekarang ia teringat kejadian kemarin dan tersipu malu.

"Mulai lagi deh lo, kenapa sih." Vey sungguh gemas pada temannya ini yang belum membuka mulutnya itu.

"Gue jadian."

"APAAA!!" Itu bukan suara Vey, tapi dari Awi yang baru datang.

Awi dengan cepat duduk di kursinya dan menatap Kai dengan selidik, "Lo jadian sama Reno?" Vey menatap Kai, karena iya juga menyangka Kai berpacaran dengan Reno.

"Bukan." Ucap Kai dan kembali tersenyum, tapi bukan ke kalungnya tapi pada dua sahabatnya.

"Guee...." Kai sengaja melambatkan ucapannya.

"Lama lo." Sungguh Vey sangat penasaran, ditambah Kai malah menggodanya dan Awi.

"Gue jadian sama Gio." Ucap Kai cepat.

"WHATT!?" Vey dan Awi berteriak bersamaan.

Kai berdecak, "Biasa aja kali responnya."

"Lo beneran?" Tanya Vey memastikan lagi.

Kai berdehem sambil menganggukan kepalanya. Vey menatap Awi, menatapnya seolah berkata, "Lo percaya?" Awi yang mengerti maksud Vey, mengangkat bahunya.

"Kriiing"

Terdengar bel pelajaran berbunyi, datanglah Bu Tik dengan senyuman dibibirnya.

Bu Tik menyimpan buku yang ia bawa dan menatap murid-muridnya dengan senyumannya dan menyapa mereka, "Pagi anak-anak."

"Pagi Bu." Terdengar suara laki-laki mendominan dengan semangat. Karena kata mereka Bu Tik itu seperti berlian, ia sangat cantik dengan badan yang semampai bak model dan sifatnya yang ramah apalagi umurnya yang dapat dibilang masih muda mampu membuat murid laki-laki di sekolah ini selalu semangat menunggu pelajarannya, bahkan Yoga siswa kelas ini yang biasanya tertidur disetiap mata pelajaran selalu segar dan terjaga saat pelajaran Bu Tik dimulai.

"Baiklah, kalian siap belajar hari ini?" Tanya Bu Tik dengan senyuman.

"Siap Bu." Jawab anak laki-laki serempak, membuat murid perempuan kesal. Karena menurut murid perempuan, Bu Tik itu terlalu tebar pesona dan jujur pelajaran yang ia sampaikan menurut mereka itu kurang jelas.

"Siap sekali." Celetuk Yoga disaat semuanya sudah menjawab tadi. Membuat laki-laki disini, tersenyum menyetujui perkataan Yoga.

"Kalo begitu, buka halaman 63 ya."

Your Sister is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang