Setelah satu minggu menghabiskan waktu bersama di Jepang, Ali dan Prilly kembali ke Indonesia dengan perasaan yang bahagia. Mereka dijemput oleh Alya dibandara.
"Kaia ... aku kangeeeen bangeeet."ucap Prilly dengan berhambur dalam pelukan Alya.
"Aku juga kangeeen kamu Prill."balas Alya sambil memeluk Prilly.
Ali memandang istri dan kakaknya dengan senyuman bahagia. Melihat Prilly dan keluarganya selalu tersenyum bahagia.
"Senyum mulu li ??? mana nih oleh-olehnya ?"tanya Alya menyadarkan Ali dari lamunannya.
"Ada kok di koper nanti kita bagi di rumah."ucap Ali pada Alya.
"Yaelah itu sih gak penting.Oleh-oleh requestannya mama sama papa itu loh."ucap Alya pada Ali sambil menaikkan kedua alisnya.
"Hmm ... kalo itu sih tunggu aja launchingnya kapan."ucap Ali pada Alya.
"Dikira album kali ah launching."ucap Alya sambil memukul pelan bahu Ali.
Ali, Prilly dan Alyapun segera keluar bandara untuk segera pulang ke rumah. Rumah yang selama seminggu telah Ali dan Prilly tinggalkan. Sepanjang jalan Alya tak henti-hentinya mengobrol dengan Prilly. Ali senang melihatnya karena kini Alya sudah mulai sehat setelah melakukan operasi di Amerika. Dulu Ali sangat ketakutan jika ia akan kehilangan kakaknya tapi kini setelah mengetahui kakaknya sudah sembuh Alipun merasa lebih tenang. Tetapi Ali masih ingin mencari tahu siapa orang yang sudah membantu kesembuhan Alya dengan mendonorkan ginjalnya untuk Alya.
"Liat deh Prill suami kamu senyum sendiri liatin kita berdua. Mau ikut ngerumpi pak ???"goda Alya pada Ali.
"Apaan sih kak !"seru Ali kemudian mengalihkan pandangannya ke depan.
"Siapapun orangnya jika suatu saat aku tahu orang itu aku akan sangat berterima kasih padanya."batin Ali dalam hatinya.
Tak lama mobil Alipun memasuki halaman rumahnya yang sudah seminggu ia tinggalkan bersama Prilly.
"Kita ke kamar dulu ya kak."pamit Ali pada Alya.
"Oke kalian istirahat aja dulu. Mama sama papa lagi keluar kota baru pulang besok."ucap Alya menjelaskan pada Ali dan Prilly.
Ali merespon ucapan Alya dengan menganggukkan kepalanya. Ia dan Prillypun segera menuju kamar karena badannya sudah sangat lelah.
"Akhirnya ... My bed i'm comiing !!"seru Ali saat memasuki pintu kamarnya kemudian membantingkan badannya ke kasur king sizenya.
"Ali ...!! ganti baju dulu sama cuci muka , kaki biar gak bau"ucap Prilly pada Ali.
"Oke princess."ucap Ali kemudian bangun dan menuju kamar mandi.
Prillypun segera mengganti pakaiannya sembari menunggu Ali keluar dari kamar mandi. Saat sedang duduk di samping kasur Prilly mendengar dering ponsel Ali berbunyi. Di tatapnya layar handphone Ali yang menampilkan sebuah nama Honey disana. Prilly tahu jika itu bukan nomornya tapi ia tak tahu pemilik nomor itu siapa yang ia tahu hanya nama kontak "honey".
"Katanya just me ??? tapi apa ?? masih ada yang lain juga."gerutu Prilly dalam hatinya sambil meletakkan ponsel Ali di atas nakas.
Alipun keluar dari kamar mandi dengan wajah yang fresh tanpa menoleh ke arah Ali , Prilly bergegas masuk ke dalam kamar mandi. Di dalam kamar mandi Prilly tak bisa menutupi kekesalannya Prilly menatap pantulan wajahnya di cermin.
"Apa aku tak pantas mendapatkan sebuah ketulusan ??? Ku kira kamu udah berubah dengan semua usaha kamu buat nyenengin aku di jepang. Tapi ternyata masih ada yang lain juga."batin Prilly dalam hatinya sambil menatap pantulan wajahnya di cermin. Perlahan bulir air matanya membasahi wajahnya. Prilly menangis menumpahkan kekesalannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asalkan Kau Bahagia
AléatoireAku menikah dengannya karena ketidak sengajaan. Bahkan alasannya dia untuk menikahikupun aku tak tahu pasti. Entah adakah cinta atau tidak diantara kami. pernikahan ini tetap terjadi hingga kami resmi sebagai sepasang suami istri. Tapi apa jadinya j...