Satu langkah menuju jadian

845 82 7
                                    

"emm.. Enng..nga..ppa Kok,. gue Balik ke tmen² gue dulu yahh.. Mereka udah nungguin guee.. Bye. "ucap Bia terbata² langsung pergi begitu saja.

"Duhh ko gue jadi sating gini sih, didepan dia. Candra pasti mikir gue yang aneh² dehh... "umpatnyaa.

***
"saat pulang sekolah, Candra melihat Bia ada diparkiran. Rasanya ingin sekali menghampirinya langsung, tetapi ia tak bisa Karna memang sekarang ia sedang bersama dengan Luna.

"Candra terus menatap Bka, yang saat ini sedang mengobrol dengan ketiga sahabatnya. Dan untuk sesaat ia mengabaikan Luna.

"Ndra,.. Pulang yuk.. Kepala gue pusing banget nihh.. "pinta Luna,

Dan Candra beralih menatap mata Luna, memandang wajah pucatnya, Karna memang dia itu sakit, Dan itu adalah Alasan kenapa Candra mau menuruti Kemauan mamah Luna, untuk menjadikannya sebagai kekasihnya untuk sementara ini. Mamah Luma tau kalau Luna amat sangat mencintai Candra, Ia fikir mungkin dengan Candra ada disamping Luna itu akan sedikit membangkitkan semangat Luna untuk sembuh.

"ii.. Ya udah..yukk.. "jawab Candra, Luna naik ke motor Candra

"Gue pulang duluan ya guys.. Bye... "ucap Bia melambaikan tangannya kepada ketiga sahabatnya. Dan ia sempat melewati Candra Dan Luna, Candra menatapnya tetapi Bianca hanya menunduk. Dan langsung melewatinya begitu Saja.

"yuks.. Ndra.. Ko nnga jalan² sihh, kepalaku pusing banget nihh.. "ucap Luna, karna Candra masih sibuk dengan fikirannya sendiri.

"ii.. Iya, maaf.. "jawab Candra terbata, Dan melajukan Motornya.

"Sepanjang perjalanan, Candra masih saja memikirkan Bia, ia amat sangat mencintai gadis itu. Tetapi ia bingung harus bagaimana, disisi lain ia tidak tega melihat keadaan Luna saat ini. Itu amat tidak mungkin kalau harus memutuskan Luna saat ini. Luna sudah sangat mencintainya, Candra bisa lihat itu semua dari perlakuan Luna terhadapnya. Tetapi ia juga bingung apa mungkin cintanya dengan Bia tidak akan bersatu? "lirih Candra dalam hati.

Dan tibalah dirumah Luna.

"yapss.. Udah sampai.. "ucap Luna seraya turun dari motor.

"Emm, aku langsung pulang yahh.. "ucap Candra.

"ohh.. Nnga mampir dulu? "tawar Luna.

"emm.. Lain kali aja deh, kan tadi kamu bilang kepala kamu pusing.. "jawab Candra.

"ya juga sihh.. "ucap Luna.

"ya udah gih, kamu masuk, makan, istirahat dan jangan lupa minum obat. "pesan Candra sebelum melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumah Luna.

* * *

Dirumah Bianca.

"asalamualaikumm... Aku pulang. "ucap Bia sedikit keras, langsung masuk karena pintu memang tidak tertutup.

"saat sampai diruang tengah, ia kaget dengan keadaan yang amat berantakan. Semua mainan tercecer dilantai. Dari berbagai macam bentuk ada disana. Siapa lagi kalau bukan Amel dalang dari semua ini.

"huftt.. Baru aja nyampe rumah, udah dibikin darting aja.. "ucap Bia kesall.

"Yeyeeeee.... "tiba-tiba Amel datang dengan suara melengkingnya dari balik pintu kamar. Bia yang mendengarnya pun langsung menutup kedua telinganya dengan kedua kelapak tangannya.

"aduhhh Amel, jangan teriak² bisa nnga sihh... "ucap Bianca dengan kesalnya.

"maaf kak,.. "jawab Amella.

"maaf,. Maaf,. ini juga, kenapa semuanya berantakan.. "tambahnya lagi, mengambil satu mainan yang ada dilantai lalu melemparnya.

"pokoknya kaka nnga mau tau yahh, kamu harus beresin semuanya. "ucap Bia lalu melenggang pergi kekamarnya. Meninggalkan adiknya yang sedari tadi hanya diam mematung melihatnya kakaknya marah².

"Dan ia pun langsung membereskan mainannya yang dibantu oleh asisten rumah tangganya.

"hari pun sudah sore, kini Bianca sedang duduk santai dibalcon kamarnya, sedari ditemani cemilan ringan dan segelas Orange juice kesukaannya. Ia memakai earphone di kedua telinganya, mendengarkan musik dengan menatap keatas langit sesekali dengan memejamkan matanya sekilas. Menikmati dunia. Dann....

"Bia,.. Bianca,. Biancabe,.. "teriak Candra dari bawah, tetapi Bia masih tidak mendengarnya. Candra pun terus mencoba memanggilnya terus menerus.

"duhh,.. Bia ko nnga dengar kalo gue panggil, dia tidur apa gimana sihh,.. "ucap Candra. Dan tiba² Amella datang, mungkin karna mendengar suara Candra yang sedikit agak keras.

"Kak Candra lagi ngapain? Teriak²,.. Sakit nihh telinga ku.. "ucap Amel memegangi kedua telinganya. Candra pun tersenyum mendengarkannya.

"maaf dehh, oh ya.. Amel, ka Candra boleh minta tolong nnga?... "tanyanya dan dibalas anggukan oleh gadis kecil didepannya.

"tolong panggilin ka Bia yahh, soalnya dari tadi ka Candra panggil² ngga nyaut² kak Bianya. "ucap Candra,

"Amella pun melihat ke arah balcon kamar Bia, dan ia bisa melihat kalau kakaknya sedang setengah berbaring disana. Lalu balik menatap Candra.

"Ka Bia sedang pakai earphone, ya udah kaka tunggu disini yah?..."ucap nya sebelum berlari pergi meninggalkan Candra.

"Ka Bia.. "panggil Amella saat sudah disamping kakaknya.

"apaan sihh gangguin kaka aja dehh.. "kesal Bia.

"tuhh dibawah, ada Ka Candra. Dari tadi dia panggil² kaka tuhh. "ucap Amel menunjuk ke arah bawah. Bia pun ikut melihat nya. Dan memang benar ada Candra dibawah sana.

"Duhh, Candra ngapain lagi dia kesini.. "lirihnya dalam hati.

(kira-kira Candra kerumah Bia mau ngapain yahh?......

*
*
*
*
*

Gimana nihh ceritanya menurut kalian? Coment pendapat kalian dong gimana? Biar tambah semangat ngetiknya Hehehehee....

Oh iya, jangan lupa yahh voment dan follow profil aku juga yahh ....

Tinggalkan jejak setelah membaca
....... 😂😂😂 sorry maksa

*
*
*

"BIANCANDRA" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang