Selesai mandi dan makan malam, Mila tidak langsung tidur. Sekarang dia sedang duduk di sofa dekat jendela kamar dengan mengutak atik ponselnya.
Setelah bertemu Kevin hari ini, ia merasakan hatinya berbeda. Ia kesel, tapi di lubuk hatinya yang paling dalam ada rasa bahagia bisa bertemu Kevin lagi. Mungkin Mila kangen sama Kevin.
Tangan Mila berselancar di akun Instagram milik Kevin. Ia hanya mendapati foto-foto motornya, foto Kevin touring dengan teman-temannya. 2 tahun mereka pisah, dan Kevin masih konsisten dengan hobinya.
Ga ada foto cewe, pikir Mila dalam hati. Mila kepo sampai foto tagging, dan hanya menemukan tagging foto dari teman-teman basket, motor, dan futsal.
"Ini orang beneran jomblo apa cuma mau pencitraan di publik sih," Mila masih mencari-cari foto, siapa tau Mila nemuin foto Kevin sama cewe.
Berharapnya sih g ada.
aman, ucapnya dalam hati saat tidak menemukan foto Kevin dengan perempuan.
"Eh kok gue seneng? his," Mila memukul kepalanya, merasa melakukan hal bodoh. Mungkin Mila masih sayang, tapi dia mikir pake logika karena ga mau jatuh cinta lagi sama orang yang udah nyakitin dia.
Ya, dia harus mikir pake logika. G boleh jatuh cinta lagi sama Kevin.
"cuman kalo dia gangguin gue terus, gue tetep kebayang-bayang dia, arrggg," Mila mengacak-acak rambutnya.
cring
Mila berhenti mengacak-acak rambutnya saat mendengar notifikasi di ponselnya. Dilihatnya nama Kevin, ia mengirimi pesan.
Kevin: cie
Kevin: ketauan kan kepoin aku
Mila menatap bingung layar ponselnya,
"Kok si kampret tau gue stalking?" Mila kembali melihat Instagramnya, ia melihat tanda love pada foto Kevin seminggu yang lalu berubah warna menjadi merah. Padahal Mila sudah unfoll Kevin di sosmednya, ketauan kan kalo dia stalking. G hati-hati sih.
"gue malu," Mila menutup wajahnya, gimana ga malu coba kalo ketemu judes tapi kalo ga ketemu diem-diem stalking.
Mila ga ada niatan untuk membalas chat dari Kevin, dia memilih untuk membungkus tubuhnya dengan selimut dan bermimpi indah saja. Berdoa bukan Kevin yang masuk dalam mimpinya, sudah cukup hari ini dia dibikin kesel dan malu karena ketauan masih sering kepo.
****
"Temen-temen, mohon perhatiannya sebentar," ucap Ricky di depan teman-temannya yang ada di ruangan redaksi.
Semua menatap Ricky yang berdiri tidak sendirian di sana, ada seorang laki-laki jangkung di sampingnya.
"Kenalin, ini Adi. Reporter baru," ucap Ricky, cowok yang dipanggil kemudian memperkenalkan diri.
"Hay, gue Adi. Salam kenal," kemudian sapaannya dibalas oleh orang-orang yang ada di ruangan tersebut.
"Rangga, lo ajak dia liputan ya. Ada konferensi pers kan?" tanya Ricky pada Rangga yang duduk di pojokan, yang dipanggil mengangguk.
Rangga dan Adi kemudian keluar ruangan untuk melakukan liputan. Semua orang di ruangan kembali bekerja.
"Mil" bisik Ichel yang duduk di samping Mila.
Mila menggumam, ia masih sibuk berkutat pada artikel yang diketiknya.
"Adi cakep ya," bisik Ichel lagi.
Mila menoleh pada Ichel, menghela nafas sebentar lalu lanjut lagi fokusnya pada layar monitor depannya.
"Inget Crist Chel," Mila memperingatkan Ichel dengan membawa nama kekasihnya, bisa-bisanya Ichel punya pacar tapi ngelirik cowo lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unstoppable
FanfictionKevin belum move on dari Mila. Mereka udah putus dua tahun yang lalu, Kevin belum bisa ngelupain Mila. Mila tidak bisa melupakan kesalahan Kevin, menyimpan sakit hatinya dan menutup rapat pintu hati buat Kevin Kevin pengennya balikan, Mila-nya ogah...