4. Kesempatan Kedua

2.9K 182 5
                                    

Mila menggelengkan kepalanya, lipstik di tangannya masih menggantung di depan bibirnya belum selesai memoles. Ingatannya kembali pada peristiwa tadi malam. 

"Kita balikan!" 

"Aaaaargg! Hih, lupain lupain," kedua tangan Mila menepuk-nepuk pelipisnya. Ucapan Kevin terus saja terngiang-ngiang di ingatannya. 

"Apaan, enteng banget ngajak balikan. Emangnya gue mau, dia ga inget apa kesalah dia dulu kayak gimana. Ga tau diri," Mila bersungut-sungut sambil merapikan riasan dan pakaian kerjanya. 

Selesainya, Mila turun dari kamarnya menuju ruang makan. Mila mengambil roti tawar dan mengolesnya dengan selai kacang, Mbo Siti juga mengambilkan segelas susu untuk Mila. 

Mila mengucapkan terimakasih kepada Mbo Siti sebelum bel rumah Mila berbunyi. Mila dan Mbo Siti kompak menengok ke arah pintu depan. 

Mbo Siti langsung berjalan menuju pintu untuk membuka tamu yang datang terlalu pagi ini. 

Mila penasaran siapa yang datang ke rumahnya di pagi kayak gini, ia menengok dengan mulut yang masih mengunyah. 

Tiba-tiba Mila terkejut saat mengetahui Kevin masuk ke rumahnya dengan wajah riang gembira dan membawa satu tangkai bunga mawar putih. Setelah diberitahu Mbo Siti tentang keberadaan Mila di ruang makan, Kevin langsung berjalan ke sana. 

Mila buru-buru menghabiskan roti dan susunya, Ia ingin segera keluar dari rumah. Tidak mau berlama-lama dengan Kevin. 

"Selamat pagi Mila!" sapa Kevin dengan senyum lebarnya berdiri di samping kursi Mila.

Dengan mulut yang masih penuh dengan makanan, Mila hanya menatap malas sekaligus heran kenapa bisa mantan kampretnya ada di sini sepagi ini. 

Sebenernya Mila juga ga kaget sama sikap ajaibnya Kevin, cuman ga biasanya dia dateng ke sini pagi-pagi mana bawa bunga, dulu waktu masih jadian Mila nganggepnya wajar. Kalo sekarang ya bedalah. 

"Hapain ho?" tanya Mila ga jelas karena mulutnya masih penuh makanan. 

Kevin menautkan kedua alisnya, bingung. Ni mantannya ngomong apaan. 

"Telen dulu," ucap Kevin halus. 

Seolah disuruh, Mila patuh, mengunyahnya sebentar lalu menelannya. 

"Ngapain lo?!" tanya Mila lagi dengan nada lebih judes. 

Kevin tersenyum dan memberikan setangkai bunga mawar putih di tangan kanannya. Mila menatap bingung. 

"Buat kamu"

Mila masih diam. 

"Kok diem aja? Ambil nih buat kamu," Kevin memaksa Mila mengambil bunganya, ia mengambil tangan kanan Mila lalu meletakkan bunga tersebut. 

Mila hanya diam memandang bunga di tangannya. Ia masih belum paham dengan situasi tiba-tiba ini. 

"Aku anterin yuk," Kevin menawarkan diri untuk mengantar Mila kerja. 

Mila menghela nafas pelan, "Ga usah Vin, makasih" ucapnya lalu meletakkan bunga yang diberikan Kevin ke meja dan mengambil tasnya. 

Kevin hanya diam memandang Mila dan bunga yang dikasihnya tergeletak sembarangan di meja. 

Kevin berjalan di belakang Mila, sampai di luar rumah tangan Mila ditahan Kevin saat akan membuka pintu garasi. 

"Mil, aku anter"

Mila tersenyum dan menggeleng lemah. 

Kevin masih menahan tangan Mila yang memberontak minta dilepaskan. 

Unstoppable Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang