13. Sayang?!

3K 194 7
                                    

Mila sibuk di dapur rumah tante Nancy. Sedangkan tante Nancy dan mamanya sibuk ngobrolin kue dan bergosip di ruang keluarga.

Mila yang bosan memilih pergi ke dapur membantu asisten rumah tangga memasak.

"Mba Mila sekarang makin cantik ya, makin pinter masak," puji Mbo Sarti, pembantu yang sudah lama kerja di rumah Kevin.

Mbo Sarti memang mengenal Mila, karena seringnya Mila ke rumah Kevin dulu.

Mila yang dipuji hanya tersipu malu.

Sudah 3 masakan yang Ia hidangkan di meja makan untuk makan malam nanti, hari juga sudah sore.

"Sup, ayam asam manis, cumi saos tiram," Mila menyebut makanan yang sudah Ia letakkan di meja.

Ia merasa ada yang kurang.

"Oh iya," Mila membuka lemari es lalu mengambil 3 butir telur.

Ia kembali menyiapkan penggorengan di atas kompor.

"Loh mba Mila masak lagi?" tanya mbo Surti.

Mila sempat menoleh setelah menuangkan minyak di penggorengan.

"Iya mbo, telur dadarnya belum"

Mbo Surti tersenyum,"Mba Mila masih hafal aja sama makanan wajib Mas Kevin"

Mbo Surti kemudian berlalu.

Mila tersenyum kikuk, malu.

.

.

.

Selesai menggoreng telur, Mila menata telur dadar di atas meja bersama lauk yang tadi Ia masak.

Mila tersenyum melihat makanan-makanan yang tadi Ia masak bersama Mbo Surti. Puas.

"Astaga!" teriak seseorang di belakang Mila.

Mila membalikkan tubuhnya, dilihatnya laki-laki yang sudah hilang a.k.a tidak mengganggunya lebih dari dua minggu ini.

Kevin berdiri di depan lemari es dengan tangannya membawa botol air putih. Tangan satunya mengelus dada, nafasnya ngos-ngossan.

Mila menatapnya bingung, ini orang abis ngapain sih

"Kok ada bidadari di sini," ucap Kevin dengan nada menggoda.

Ngeselinnya ga ilang, dengus Mila dalam hati.

"Kamu udah sehat?" tanya Kevin mendekat ke Mila.

Mila mengangguk pelan.

"Maaf ya, aku lagi sibuk jadi ga bisa anter jemput kamu"

"Gue bisa berangkat sendiri kali"

"Ya kan, lebih aman sama aku"

"Ga usah lebay," Mila berjalan menuju dispenser, Ia mengambil minum air putih yang ga dingin.

Kevin mengikuti di belakang.

"Gpp lebay, yang penting kamu selamet. Makannya juga ga asal, oh ya kamu makan siangnya juga ga sembarangan kan?" tanya Kevin.

Mila yang sedang minum hanya mengangguk.

Selesai Mila minum, Ia berbalik badan dan menubruk Kevin.

"Ish lo ngapain sih," kesal Mila.

Kevin mundur.

.

.

.

Empat orang di rumah itu sudah duduk berhadapan di meja makan yang berbentuk bulat.

Unstoppable Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang