Biasakan vote dulu oke? Supaya bacanya jadi lebih santai.
Kyuhyun menghela nafas pasrah, dengan langkah gontai dia berjalan menuju sofa di depan ruang tv. Kemudian membaringkan tubuhnya disana. Kepalanya terasa pusing dan tubuhnya terasa lelah. Ahh... ini semua membuatnya benar-benar merasa frustasi melebihi saat-saat menjelang presentasi produk. Sebenarnya Kyuhyun ingin sekali membujuk Hyera dan meminta maaf pada gadis itu, namun emosinya tadi yang memuncak membuat Kyuhyun mau tak mau menunda niatnya. Lagipula percuma, Hyera pasti tidak mau mendengarnya.
Ponselnya berdering ketika dia hendak memejamkan mata. Kyuhyun merogoh saku celananya dan membaca sekilas id penelepon yang tertera di layar.
"Yeoboseyo.." Sahutnya dengan serak.
"Oppa, kau bilang akan menghubungiku lagi. Kenapa hingga sekarang kau tidak juga menghubungiku." Suara Yoona terdengar merajuk, membuat Kyuhyun mau tak mau tersenyum geli. Bahkan setelah 8 tahun berlalu, gadis itu masih sama menggemaskannya seperti dulu.
Kyuhyun mengubah posisi berbaringnya menjadi duduk, lelaki itu menselonjorkan kakinya ke atas meja. "Ah aku lupa. Maafkan aku Yoong. Ada apa?"
"Kapan kau akan menemuiku Oppa? Aku menunggumu sejak tadi sore." Kyuhyun menggelengkan kepala, entah kenapa sifat manja Yoona membuatnya tidak bisa mengelak. Lelaki itu berdehem dan melirik kamar Hyera. Seketika, perasaan bersalah itu menelusup ke dalam hatinya. Seharusnya dia tidak bersikap seperti ini ketika Yoona meneleponnya, seharusnya dia lebih tegas dan mengatakan pada wanita itu bahwa dia sudah menikah.
"Oppa." Lagi-lagi Yoona harus menyadarkan Kyuhyun dengan suaranya. Sepertinya gadis itu kini benar-benar kesal. Entah mengapa hal itu mampu mengenyahkan perasaan bersalah Kyuhyun.
"Iya Yoong, aku mendengarkanmu. Besok aku akan menemuimu setelah jam pulang kantor. Sekarang aku harus istirahat lebih dulu, aku lelah setelah jet lag tadi." Putus Kyuhyun akhirnya.
"Aku merindukanmu." Kyuhyun tersenyum ketika Yoona mengatakan itu. Kemudian sambungan telepon terputus membuat Kyuhyun menghela nafas lelah.
Dia beranjak dari sofa menuju kamarnya sendiri. Sebelum masuk kedalam kamar, Kyuhyun menoleh dan menatap pintu kamar Hyera sejenak. Kemudian lelaki itu memilih mengistirahatkan tubuhnya, lebih baik besok saja dia bicara dengan Hyera.
***
Pukul 4 pagi Hyera telah terjaga, setelah semalaman lelah menangis, akhirnya dia dapat tertidur pukul 10 malam. Bahkan tadi malam dia lupa mengganti dress nya dengan piyama tidur. Akhirnya ketika bangun dia mendapati bahwa drees nya telah kusut dengan rambut yang tak kalah kusut pula. Dengan langkah yang sedikit terseok, Hyera berjalan menuju kamar mandi. Berniat untuk menyegarkan tubuh dan pikirannya. Ini suatu hal yang berat untuknya. Namun Hyera yakin dia bisa menjalaninya.
Setelah berada di kamar mandi cukup lama, akhirnya tubuh dan pikirannya menjadi lebih tenang. Dia hendak berganti pakaian dengan kaos, namun tersadar sesuatu. Hari ini masa cutinya untuk bulan madu menyebalkan itu telah berakhir, dan Hyera harus bersiap-siap pergi ke kantor.
"Ahh.. akhirnya aku dapat bertemu dengan meja kerja kesayanganku dan Baekhyun Oppa."
Gumamnya menyemangati diri sendiri. Sebenarnya Hyera agak malas berangkat ke kantor, karena itu artinya dia harus satu mobil dengan Kyuhyun. Tentu saja kedua orang tuanya tidak memperbolehkan Kyuhyun dan Hyera memiliki dua mobil, mereka berkata jika ada dua mobil tidak dapat mendekatkan keduanya.
Mengingat hal itu, membuat Hyera mendengus dengan kesal. Dia menarik blezer warna coklat susu sebagai pelengkap terakhir. Setelah menyapukan bedak dan lipstik tipis-tipis, Hyera memutuskan untuk berangkat. Walaupun jam baru menunjukkan pukul 6 pagi, dia harus berangkat lebih dulu. Alasannya untuk menghindari Kyuhyun, meskipun nanti dia harus mencari taksi di pagi buta seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Marriage [HIATUS]
FanfictionPark Hyera , gadis manis yang terpaksa dijodohkan dengan Kyuhyun. Mau tak mau Hyera harus menerimanya karena permintaan sang nenek. Namun kehadiran Lee Donghae sang mantan kekasih membuat Hyera semakin bingung. Konflik akan semakin panjang ketika By...