Matahari pagi bersinar begitu cerah, menunjukkan kepada dunia bahwa tanpa sinarnya dunia akan gelap dan kedinginan. Seorang gadis berambut panjang berjalan menyusuri jalan kompleknya, dia nampak anggun dengan balutan dress selutut berwarna dodgerblue yang lembut. Untuk sejenak, dia menghentikan langkahnya disebuah taman dekat komplek yang masih terlihat sepi walaupun hari sudah beranjak siang. Ditatapnya dengan pandangan nanar ke arah bangku kosong dibawah pohon mapple. Pohon yang tetap terlihat kokoh walaupun sudah hidup sejak lama.
"Oppa, kau mencintaiku?"
Pertanyaan itu kembali terngiang dibenaknya. Suara manjanya yang saat itu masih remaja membuatnya tidak mampu menahan sesuatu yang bergejolak didadanya.
"Aigo..bagaimana adik kecilku ini bertanya seperti itu?"
Ya, kenapa dia menanyakan pertanyaan yang sangat menggelikan seperti itu? Tapi sekarang sudah terlambat jika ingin menyalahkan dirinya sendiri.
Disekanya air mata yang mulai muncul di sudut kelopak matanya. Dia tidak tahu kenapa air mata itu harus muncul lagi hanya karena mengingat tempat ini.
"Oppa geumanhae.. nanti rambutku rusak jika kau menyentuhnya."
"Baiklah-baiklah. Sekarang dengarkan aku kali ini. Aku berjanji akan selalu berada disampingmu."
"Janji Oppa?"
"Aku berjanji."
Lintasan-lintasan percakapan itu benar-benar meremukkan hatinya. Sudah sejak lama dia menghindari tempat ini dan tepat hari ini dia terpaksa melewati tempat manis yang menyimpan kepahitan ini lagi. Karena disinilah tempat terakhir kali dia bertemu dengan kekasihnya. Orang yang meninggalkan janji manis untuk dirinya.
Gadis itu tersedot kembali ke dunia nyata, saat seseorang menyentuh bahunya.
"Hyera-ya, Ada apa? Kau mengingatnya lagi?" Suara lembut ibunya menyapa gendang telinga Hyera. Membuatnya menoleh dan memaksakan seulas senyum baik-baik saja.
"Ah...aniyo Eomma." Hyera menghapus air mata yang sempat menetes di pipi putih pucatnya. Kemudian mengelus tangan ibunya yang masih mengusap pundaknya, memberitahukan pada wanita paruh baya di hadapannya bahwa dia baik-baik saja untuk saat ini.
"Kajja, keluarga Cho sudah menunggu kita." Ibu Hyera-Shin Nara- menarik tangan putrinya untuk segera mengikutinya. Meninggalkan tempat itu sekali lagi.
***
Di sebuah ruangan VVIP yang khusus dipesan oleh keluarga pemilik perusahaan besar di Korea, Cho Corp. itu masih hening seperti satu jam sebelumnya.
"Mereka sangat lambat, dan yang lebih mengherankan kenapa aku mau saja mengikuti semua hal konyol ini." Penghuni ruangan itu menatap tidak suka pada lelaki yang mengenakan setelan formal berwarna hitam.
"Mulutmu memang benar-benar tajam. Jadi kau menggunakannya dengan baik, adikku?" Sindiran halus itu dilontarkan oleh seorang gadis yang berusia 2 tahun diatasnya.
"Kau yang mengajariku Nuna." Kyuhyun menatap Ahra, kakak perempuannya dengan sinis. Beberapa saat mereka berdua saling melemparkan tatapan membunuh hingga Kim Hana menghentikan perilaku kekanakan kedua anaknya.
"Kalian berdua jangan ribut, keluarga Park sudah sampai." Kim Hana memperbaiki posisi duduknya yang sedari tadi menghadap ke arah pintu restaurant.
"Annyeong Haseyo, mianhabnida kami terlambat." Tuan Park tersenyum ke arah Tuan Cho dan keluarganya.
"Tidak, kalian tidak terlambat." Dusta Tuan Cho, agar Tuan Park tidak merasa bersalah.
"Silahkan duduk." Lanjut Kim Hana mempersilahkan keluarga Park untuk duduk berhadapan dengan mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/53454734-288-k600330.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Marriage [HIATUS]
FanfictionPark Hyera , gadis manis yang terpaksa dijodohkan dengan Kyuhyun. Mau tak mau Hyera harus menerimanya karena permintaan sang nenek. Namun kehadiran Lee Donghae sang mantan kekasih membuat Hyera semakin bingung. Konflik akan semakin panjang ketika By...