Pagi - pagi benar Ditha sudah dibangunkan bunda untuk bersiap - siap ke sekolah barunya. Bunda tidak mau Ditha terlambat di hari pertama Ditha masuk ke sekolah barunya."Ditha bangun, ini hari pertama kamu sekolah nak,"
"Bentar Bun, matahari juga belum muncul,"
"Kamu harus bangun sekarang Ditha, Bunda harus nganterin kamu lalu Bunda harus kerja Ditha jadi kamu harus bangun lebih awal,"
"Ia Bun, iya Ditha bangun."
Setelah itu Ditha mulai bersiap untuk ke sekolah, tak lupa Ditha menghabiskan sarapan yang dibuatkan Bundanya.
"Ditha, cepetan sayang kita udah terlambat ini,"
"Come on Bun, you know ini masih terlalu pagi untuk ke sekolah,"
"Lebih cepat lebih baik nak,"
"Besok aku pergi naik taksi saja, Bunda nggak usah nganterin lagi," Jawab Ditha kesal.
Dan mobil silver itu keluar dari rumah hewah itu.
Setelah sampai di sekolah Bunda dan Ditha segera ke ruang kepala sekolah dan mendengar beberapa arahan dari kepala sekolah. Setelah Berbicang- bicang cukup lama akhirnya ditha mendapat kelas XI IPA 2.
XI IPA 2, kelas itu begitu ribut hingga suara keributan mereka terdengar sampai ke ujung koridor kelas. Sampai ketika Ditha masuk ke kelas, kelas itu menjadi sangat diam banyak yang menatap Ditha dengan tatapan kagum tetapi ada juga yang menatap dengan tatapan sinis sambil bergosip ria tentang anak baru ini.
"Hay semua perkenalkan nama saya Ditha Claretta Belvania".
"Namanya sok hitz."
"Namanya bagus yah."
"Namanya cantik seperti orangnya."
"Nah Ditha kamu duduk disebelah aron saja disitu ada bangku kosong".
"Baik bu."
"Hay!" Sapa Aron ramah.
"Ia,"
"Nama aku Aron". Sambil memberi tangannya untuk Ditha.
"Aku udah tahu kok tadi Bu guru bilang,"
"Oia aku lupa". Jawab Aron sambil menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.
"Kamu pindahan dari mana,"
"Dari Bandung,"
"Oh, kamu tinggal dimana?,"
"Buat apa nanya?"
"Yah mungkin saja penting kalo lagi bosan dirumah,"
"Ih kamu,"
"Kalo id line,"
"Kamu kok pake seragam seperti itu,"
"Id line kamu kok pake seragam seperti itu?
"Aku nanya,"
"Id line dulu,"
Ia anak - anak buka buku matematika kalian halaman 52.
"Selamat selamat." Gumam Ditha.
💢💢💢
Bel istirahat telah berbunyi dari 5 menit lalu tetapi Ditha tak kunjung pergi ke kantin jangankan ke kantin untuk berdiri dari tempat duduk saja Ditha egan.
"Lo nggak ke kantin?"
"Tadi aja kamu aku, sekarang pake lo" gumam Ditha pelan.
"Apaan?
"Nggak , saya ngga lapar,"
"Ini aku bawain beberapa snack dan minuman buat kamu,"
"Nggak dikasiin racun kan"
"Yah kali aku kasih cewe cantik kaya kamu racun, racun cinta iya. Hehe
"Yah udah aku makan yah. Dengan segera Ditha makan snack - snack itu,"
"Tadi katanya nggak lapar,"
"Kamu niat nggak sih ngasih ini,"
"Yah udah lanjut makan,"
"Ntar pulang sama siapa?"
"Sendiri,"
"Kok sendiri,"
"Nyokap sama bokap kerja,"
"Maksud aku itu emang pacar kamu nggak jemput gitu,"
"Aku jomblo,"
"Yes".
"Apaan,"
"Nggak itu,"
"Udahlah, kamu nggak makan?
"Cie perhatian,"
"Aku nanya bukan perhatian,"
"Yah sedih hati ini,"
"Nggak usah baper,"
"Ia deh."
Dan kelas itu kembali dengan kegiatan belajar dan mengajar, sampai terdengar bel pulang berbunyi. Kelas itu perlahan mulai kosong sementara Ditha belum kunjung berdiri dari tempat duduknya.
"Neng cinta banget yah sama bangkunya sampe nggak mau ditinggal,"
"Gue lagi nggak mau pulang"
"Kenapa emang?
"Gue malas pulang,"
"Kenapa kamu malas pulang?
"Lo lama - lama risih juga yah,"
"Yah udah gue pulang.
"Eheh.
"Apaan?
"Gue nebeng bisa yah, aku belum tahu daerah sini.
"Yah udah nunggu apalagi pulang sama aku aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope
RomanceAku lelah berpura - pura tidak mencintaimu, karena sampai detik ini rasa cinta ini tak pernah hilang padamu.