Dalam sebulan ini hujan tidak berhenti turun. Mereka gemas sekali menyuruhku untuk memakai payung strawberry itu. Akhir-akhir ini kami sering bertemu. Ternyata dia adalah sunbae-ku. Banyak yang tidak mengenalnya, itu karena dia memang seseorang yang tertutup. Sama sepertiku.
Kami sering menghabiskan waktu saat jam ku istirahat. Oh ya, dia sekolah pagi sedangkan aku siang. Jadi dia datang ke sekolah lagi saat aku istirahat. Aku merasa keberatan. Dia tidak seharusnya melakukan itu. aku sudah mengatakan padanya berulang kali dan jawabannya selalu sama.
"Gwaenchanha. Aku suka ke sekolah lagi."
Jawaban itu terdengar ambigu, karena dia tidak memberi alasan yang lebih spesifik.
Kami selalu membicarakan tentang hidup kami. Dia tahu kalau aku bukanlah dari kalangan berada, dan aku tahu kalau dia berasal dari keluarga yang bisa dibilang setingkat lebih mampu dari keluargaku. Dia menceritakan perihal payungnya. Dia bilang kalau payung itu adalah hadiah dari almarhum kakeknya sewaktu dia berusia 7 tahun. Dia sangat suka strawberry, untuk itu kakeknya memberinya payung dengan corak yang unik seperti itu. Di saat kutanya kenapa dia memberikan payung berharga itu untukku, jawabannya benar-benar aneh.
"Harabeoji mengajariku untuk memberikan sesuatu pada orang yang membutuhkan. Maaf, bukan bermaksud merendahkan. Maksudku, payung itu tidak cocok kalau dipakai untuk namja seusiaku."
Sejak awal pun, aku tidak pernah memandang status keluarga kami. Karena dia memperlakukanku seperti dia memperlakukan gadis yang sederajat dengannya.
Aku tidak bohong kalau dia tertutup. Tapi dia berubah drastic saat bersamaku. Dia lebih banyak bicara, tertawa, bercanda, bahkan melakukan hal-hal yang terkadang membuatnya terluka. Kalau sudah begitu aku biasanya hanya tertawa. Kami menjadi dekat karena payung bercorak strawberry itu.
Teng teng teng!
Inilah jam istirahat yang selalu kunantikan. Begitu seonsaengnim keluar, aku segera membersihkan mejaku kemudian pergi keluar kelas sembari membawa sekotak bekal. Sekarang pukul lima sore, tapi aku sedang ingin makan. Pasti Baekhyun oppa sudah menungguku sejak tadi. Eum, dia yang menyuruhku memanggilnya dengan sebutan 'oppa'.
Tidak butuh waktu lama aku telah sampai di tempat pertemuan kami. Tepatnya di bawah sebuah pohon yang berdiri mandiri di tengah-tengah padang rumput yang biasa digunakan sebagai lapangan sepak bola. Biasanya pada jam seperti ini, kami mengobrol sambil memandangi langit keemasan yang perlahan berubah menjadi warna ungu.
Angin lembut menerpa wajahku. Membawa aroma tanah sehabis hujan yang begitu khas. Tumben, Baekhyun oppa belum datang.
Ah iya. Di restoran tadi aku menyempatkan diri memasak. Makanan ini khusus buatnya, aku tidak yakin apakah dia suka atau tidak. Toh, tujuanku untuk mengetahui seleranya.
Sepuluh menit berlalu. Batang hidungnya masih saja belum nampak. Apa ada sesuatu di jalan sehingga dia terlambat datang? Sepuluh menit lagi aku sudah harus ada di kelas. Yah.. menunggu sebentar lagi bukan masalah.
Eomma pernah bilang. Seorang pria menyukai seorang gadis yang pandai memasak. Karena masakan, bisa menunjukkan seberapa cantiknya gadis itu. Awalnya aku tidak percaya, karena mungkin eomma hanya berbohong agar aku mau belajar memasak. Tapi saat aku bertemu dengan Baekhyun oppa, aku mencoba untuk percaya ucapan eomma. Aku sendiripun tidak yakin. Sepertinya aku ingin menjadi seorang gadis yang disukai oleh seorang pria bernama Byun Baekhyun.
Sudah lima belas menit aku di sini. Dan dia belum datang.
Apakah dia berhenti berbicara denganku?
Ah tidak! itu pemikiran bodoh. Aku masih mengingat wajah cerianya kemarin.
Tapi kenapa dia belum datang?
Apakah ada sesuatu yang mendesak? Mungkin. Tapi apa?
Dia berhasil membuatku gila akibat memikirkannya.
Delapan belas menit. Dua menit lagi bel akan berbunyi dan aku sudah harus berada di kelas. Jadi kuputuskan.
Melangkah pergi meninggalkan kotak makan itu di sana.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Everything [Baekhyun FF]
FanfictionAku ingin menjadi cahaya yang selalu menerangi jalanmu, bukan lagi orang yang selalu menghilang dan datang tiba-tiba seperti kekuatan milik Kai. --Byun Baekhyun *sudah pernah di post di blog ^^