Aku tertegun.
Di hadapanku kini berdiri seorang namja dengan jaket biru dongker di tubuhnya. Wajahnya sangat tampan, rambutnya bergaya ala artis ternama. Eyeliner di bawah matanya itu menambah kesan tajam. Namun aku masih menyadari, seseorang yang sedang tersenyum itu adalah Byun Baek Hyun.
"Annyeong."
Suaranya, ekspresinya, senyumnya, semua itu menyadarkanku kalau aku sangat merindukannya. Byun Baek Hyun is back.
"Oppa.."
Senyumnya semakin lebar. Dia mempersempit jarak kami lalu membungkuk sedikit. "Wae? Mau bilang merindukanku?"
Sialan! Dia bisa menebaknya.
Tawanya pun pecah ketika aku membuang pandangan darinya. Ketahuan sudahlah perasaan ini.
"Kau lucu sekali, Jung. Ekspresimu mudah ditebak. Eum, hari ini libur kan? Aku sedang punya waktu untuk menikmati makananmu, kau tidak sedang memasaknya?"
Dengan lemah aku menggeleng. "Kau datang begitu tiba-tiba. Mana sempat untuk memasak."
Daguku perlahan terangkat, dan yang mengangkat itu adalah kedua jarinya. Kami saling menatap untuk beberapa saat. Kedua matanya begitu bening dan sekarang terlihat tajam. Andaikan aku tidak punya massa, sudah pasti aku akan melayang di udara. Tatapan itu, membuat perasaan ini semakin meluap.
"Aku punya banyak waktu untuk menunggumu memasak. Eum.. bagaimana kalau ke apartemenku? Aku sendiri jarang ke sana. Otte?"
Pertanyaan itu membuatku ragu. Jika aku mengiyakan, maka aku akan memasuki apartemen pria untuk pertama kalinya. Chakkaman! Dia bilang apartemen tadi?
"Kau punya apartemen?"
Dia mengangguk mantap. "Mau berkunjung?"
**
Jinjja! Inilah apartemen paling keren yang pernah kulihat. Furniture lengkap, warna yang menenangkan dan suasana yang nyaman. Aku melangkah masuk tanpa menyadari kalau bibirku terbuka. Ini sungguh tidak sebanding dengan rumahku.
"Jung, kau bisa menabrak dinding kalau berjalan seperti itu."
Keterpanaanku langsung hilang dan tergantikan dengan rasa malu. Saat kucari keberadaannya, dia melambaikan tangan dari sebuah sofa yang memunggungiku. Baru beberapa menit di sini dia sudah memainkan playstation-nya?
Aku melangkah mendekat. "Ini benar apartemenmu?"
"Eoh," balasnya tanpa memandangku karena sibuk bermain dengan gamenya. Kalau perhatiannya sudah terfokus pada satu arah, aku malas untuk memperhatikannya. Bisa-bisa aku malah kebosanan.
Jadi tanpa mengucapkan apapun, aku pergi dari sisinya menuju dapur. Di saat kubuka kulkas, syukurlah isinya penuh, dan kelihatannya juga masih segar. Bahan-bahan yang kubutuhkan telah tersedia di sini.
Aku pun sibuk dengan memasak dan dia tetap sibuk dengan gamenya. Kami sibuk dengan urusan masing-masing sampai akhirnya masakanku jadi. Tanpa perlu kupanggil, begitu makanan terhidang di meja dia langsung melesat kemari.
"Apa ini?" tanyanya dengan mata penuh minat sambil menghirup dalam aroma Chinese food yang kubuat.
"Sapo tofu," balasku sembari menyendokkan sedikit makanan itu dengan sumpit lalu kuarahkan ke mulutnya. Dia dengan cepat langsung melahapnya.
"Eum! Matsida!" dengan ganasnya dia merebut sumpit dari tanganku kemudian menyantap sapo tofu dengan posisi berdiri.
"Aniya, makanlah sambil duduk," aku merebut sumpit itu paksa lalu menuntunnya ke meja makan. Dia sudah seperti bayi besar saja. Kusuruh duduk dia menurut saja tanpa banyak kata.
Makannya lahap sekali, dia seakan baru berhibernasi. Dia tidak sadar kalau aku memandangnya sejak tadi, bahkan dengan sigap mengusap sudut bibirnya yang belepotan.
Selang beberapa menit kemudian, sapo tofu yang kubuat dengan sepenuh hati itu habis juga oleh targetku. Dia mengusap bibirnya dan memandangku. "Ini makanan terlezat yang pernah kumakan."
"Dasar gombal," gumamku sebelum meraih mangkuk yang sudah kosong itu untuk kubawa ke tempat pencucian piring.
"Ey.. aku serius, Jung. Lain kali masakkan untukku lagi ya?"
"Dalam mimpimu, oppa!" pekikku sambil membilas mangkuk tersebut dengan air yang mengalir. Aku bohong, oppa. Aku akan memasak makanan yang lebih enak lagi kalau kau memang menginginkannya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Everything [Baekhyun FF]
FanfictionAku ingin menjadi cahaya yang selalu menerangi jalanmu, bukan lagi orang yang selalu menghilang dan datang tiba-tiba seperti kekuatan milik Kai. --Byun Baekhyun *sudah pernah di post di blog ^^